Tak Terima Dilahirkan ke Dunia, Pria Ini Berencana Tuntut Orangtuanya

Nyatanya pria tersebut menganut anti-natalisme yang meyakini kelahiran merupakan sesuatu yang negatif.

oleh Camelia diperbarui 04 Feb 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 13:00 WIB
Kelahiran Bayi
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di India berniat untuk menuntut orangtuanya lantaran telah "membawa" dirinya ke dunia. Pria bernama Raphael Samuel itu nyatanya menganut anti-natalisme yang merupakan keyakinan filosofis yang menganggap kelahiran merupakan sesuatu yang negatif.

Orang yang menganut filosofi ini meyakini bahwa manusia adalah pemicu rusaknya bumi dan melahirkan anak-anak ke dunia adalah sebuah kesalahan. Terlebih lagi jika anak-anak tersebut tak menyetujui kelahirannya.

"Aku ingin memberi tahu semua orang bahwa mereka tak berhutang apa-apa kepada orangtua mereka. Kalian juga harus tahu bahwa tidak memiliki anak adalah sebuah pilihan. Dan mintalah penjelasan kepada orangtua kalian mengapa mereka melahirkan kalian ke dunia," kata pria 27 tahun itu kepada The Print.

Dia ingin orang-orang tahu bahwa ada dua pilihan ketika kalian hendak memutuskan untuk memiliki anak yaitu iya dan tidak. Dirinya juga menganjurkan orang lain untuk meminta penjelasan kepada orangtua masing-masing mengapa mereka dilahirkan ke dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ajaran Anti-natalisme

pria india antinatalisme (foto: Youtube)
pria india antinatalisme (foto: Youtube)

Tak hanya Raphael, nyatanya penganut anti-natalisme yang lain, Alok Kumar, juga menyebarkan hal ini melalui chanel Youtube-nya.

"Banyak wanita yang saya temui juga setuju untuk tak memiliki anak (child-free), hanya saja mereka menutup mulut. Entah karena mereka takut akan kebenaran atau mereka hanya ingin menyenangkan orangtua mereka," lanjutnya.

Alok menikah dengan wanita bernama Shweta yang juga menganut antinatalisme. Alok menyakini banyak masalah di dunia lantaran pasangan suami istri terus memiliki anak tanpa memikirkan konsekuensi negatifnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya