Unik, Medali Olimpiade Tokyo 2020 Dibuat dari Daur Ulang Limbah Elektronik Warga

Proyek ini dijamin dapat membantu melestarikan lingkungan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 14 Feb 2019, 19:02 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 19:02 WIB
Unik, Medali Olimpiade Tokyo 2020 Dibuat dari Daur Ulang Limbah Elektronik Warga
Doc: TeamUSA

Liputan6.com, Jakarta Kabar menarik datang dari penyelanggaraan Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo 2020. Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah menciptakan upaya inovatif sadar lingkungan yang disebut Proyek Medal.

Panitia memutuskan untuk membuat sekitar 5.000 medali emas, perak, dan perunggu dari sisa-sisa alat elektronik milik warga untuk didaur ulang. Komite Olimpiade menyatakan di laman situs mereka bahwa mereka bertujuan untuk menggunakan 100% konten daur ulang. Ini akan menjadi yang pertama dalam sejarah olahraga.

"Kami akan menargetkan tingkat daur ulang 100% dalam pemurnian emas, menghormati lingkungan dengan menggunakan logam bekas di pembuatan medali, dan mempekerjakan para ahli dari Jepang."

Meski menggunakan bahan daur ulang bukanlah konsep yang sepenuhnya baru, panitia ingin mengambil langkah lebih jauh dengan melibatkan warga mereka dalam gerakan ramah lingkungan ini. Warga Jepang dapat menyumbangkan barang elektronik mereka yang tak terpakai untuk tujuan tersebut.

Sumbangan untuk Proyek Medali ini sejatinya telah dimulai pada Oktober 2018 dengan tujuan 2.700 kg perunggu, 30,3 kg emas, dan 4.100 perak. Tanggal terakhir pengumpulan adalah 31 Maret 2019.

"Diperkirakan jumlah sisa logam yang dibutuhkan untuk memproduksi semua medali Olimpiade dan Paralimpiade dapat diekstraksi dari perangkat elektronik yang disumbangkan."

 

Proses keseluruhan

Kenalkan Miraitowa dan Someity Maskot Olimpiade Tokyo 2020
Maskot Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020, Miraitowa (kiri) dan Someity (kanan) saat debut mereka di Tokyo, Jepang, Minggu (22/7). Panitia mengatakan 16.769 sekolah di seluruh negeri ambil bagian dalam pemilihan maskot tersebut. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Tokyo Organizing Committee tidak hanya bekerja sama dengan NTT DOCOMO, Pusat Sanitasi Lingkungan Jepang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Mentropolitan Tokyo, tetapi juga para pengusaha lokal untuk mewujudkan visi mereka.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach bahkan telah bergabung dengan Gubernur Tokyo untuk upacara simbolis, menunjukkan komitmen mereka terhadap inisiatif keberlanjutan dan menyatakan mereka bersedia bekerja sama untuk keberhasilan Olimpiade.

Berikut proses keseluruhan ekstraksi emas, perak, dan logam dari barang elektronik untuk kemudian akan dibentuk menjadi medali Olimpiade 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya