Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, pada tanggal 21 Februari, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan. Peringatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi refleksi atas dampak sampah yang telah menelan korban jiwa dalam sebuah tragedi besar di masa lalu.
Tragedi longsornya gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005, menjadi titik balik yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Peristiwa tersebut tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga merenggut lebih dari 150 nyawa akibat kelalaian dalam penanganan limbah domestik.
Baca Juga
Seiring berjalannya waktu, Hari Peduli Sampah Nasional dijadikan momen untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan sampah. Pada tahun 2025, peringatan ini kembali mengusung tema khusus yang menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Jumat (21/2).
Advertisement
Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional: Lahir dari Tragedi TPA Leuwigajah 2005
Dikutip dari dlh.kendalkab.go.id, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) lahir dari peristiwa tragis yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005, di mana longsoran sampah besar menimpa dua kampung dan menewaskan lebih dari 150 orang akibat kombinasi curah hujan tinggi dan ledakan gas metana yang terperangkap dalam tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik.
Kejadian ini disebabkan oleh sistem pembuangan sampah yang tidak teratur, di mana sampah hanya ditumpuk tanpa adanya sistem pengolahan yang memadai, sehingga menimbulkan penumpukan gas berbahaya yang akhirnya memicu ledakan dan menyebabkan longsoran yang menenggelamkan permukiman sekitar dalam sekejap.
Sejak saat itu, pemerintah mencanangkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional sebagai bentuk peringatan dan edukasi bagi masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
"Sejarah asal mula HPSN yang diperingati 21 Februari adalah bermula dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup yang mencanangkan untuk pertama kalinya, untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005," tulis laman tersebut.
Advertisement
Tujuan dan Makna Hari Peduli Sampah Nasional
Hari Peduli Sampah Nasional tidak hanya sekadar mengenang tragedi di TPA Leuwigajah, tetapi juga memiliki beberapa tujuan penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab bersama dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
- Pertama, HPSN bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan nasional dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik melalui kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular, di mana sampah dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi.
- Kedua, peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi produksi sampah, memilah sampah dari rumah, serta mendukung gerakan nol emisi dengan memanfaatkan kembali limbah organik dan anorganik secara lebih efektif.
- Ketiga, HPSN menjadi momen penting bagi produsen dan pelaku industri untuk menerapkan prinsip bisnis hijau, dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku daur ulang guna mengurangi ketergantungan pada bahan mentah yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
- Keempat, membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.
"Dalam HPSN 2025, ada delapan lokasi aksi peduli sampah nasional. Kedelapan lokasi tersebut adalah pantai, gunung, kawasan mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus," tulis laman dml.or.id.
Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2025
Setiap tahun, HPSN mengusung tema yang berbeda sesuai dengan fokus utama pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah, dan untuk tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”.
Tema ini menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat umum dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi dan efektif agar lingkungan yang lebih sehat dapat tercipta secara berkelanjutan.
Selain itu, melalui tema ini, pemerintah juga ingin mendorong inovasi dalam pengelolaan sampah dengan memberikan ruang bagi berbagai sektor untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang dapat membantu mengatasi permasalahan limbah secara lebih modern dan efisien.
Advertisement
Kegiatan yang Dilaksanakan dalam HPSN 2025
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, pemerintah telah menyusun berbagai kegiatan yang akan berlangsung sepanjang bulan Februari 2025 dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Salah satu program utama adalah Bulan Peduli Sampah Nasional, yang akan menghadirkan berbagai kegiatan edukatif seperti seminar, lokakarya, serta kampanye lingkungan yang mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam memilah dan mendaur ulang sampah yang mereka hasilkan sehari-hari.
Selain itu, delapan lokasi aksi peduli sampah nasional telah ditetapkan sebagai fokus utama dalam peringatan HPSN 2025, yaitu pantai, gunung, kawasan mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus, di mana kegiatan bersih-bersih dan penanaman kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah akan digencarkan secara lebih luas.
Tantangan dan Harapan dalam Pengelolaan Sampah Nasional
Meskipun upaya pengelolaan sampah terus mengalami perkembangan, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan besar dalam mengatasi permasalahan sampah, terutama dalam hal peningkatan kapasitas daur ulang serta pengurangan ketergantungan pada tempat pembuangan akhir yang semakin penuh.
Salah satu tantangan utama adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, di mana sebagian besar limbah rumah tangga masih bercampur antara sampah organik dan anorganik, sehingga menyulitkan proses daur ulang dan pengolahan lebih lanjut.
Namun, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak serta peningkatan edukasi terkait pentingnya pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, diharapkan bahwa ke depan, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri dalam menangani persoalan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi generasi mendatang.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Hari Peduli Sampah Nasional
1. Mengapa Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap 21 Februari?
Tanggal ini dipilih untuk mengenang tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, pada 21 Februari 2005.
2. Apa tema Hari Peduli Sampah Nasional 2025?
Tema HPSN 2025 adalah “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”, yang menekankan pentingnya kerja sama dalam mengatasi persoalan sampah.
3. Apa saja kegiatan utama dalam HPSN 2025?
Beberapa kegiatan utama meliputi kampanye edukasi, program bersih-bersih di delapan lokasi utama, serta seminar tentang ekonomi sirkular.
