Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Manfaat Pegangan Tangan Menurut Penelitian

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang sering bergandengan tangan. Ada yang ingin menunjukkan rasa sayangnya, atau bahkan ingin mendapat ketenangan.

Berpegangan tangan dengan orang terdekat memang hal sederhana. Namun di balik itu, studi menunjukkan ada manfaat dari bergandengan tangan dengan pasangan atau orang tersayang.

Citizen6-Liputan6.com melansir beberapa sumber seperti verilymag dan lifehack.org, Rabu (28/8/2019), berikut beberapa manfaat berpegangan tangan.

Sebuah penelitian pada 2006 menunjukkan perempuan merasa lebih tenang ketika menggandeng tangan suami mereka. Pada penelitian itu, otak menunjukkan pengurangan stres ketika mereka bergandengan.

Penelitian lain yang diterbitkan Journal of Behavioral Medicine juga menemukan soal pegangan tangan yang bermanfaat untuk mengurangi stres.

Penelitian itu menunjukkan kelompok yang berpegangan tangan sebelum mereka tampil di muka umum mengalami pengurangan stres dibandingkan yang tidak.

Salah satu penelitian PNAS menunjukkan efek pegangan tangan yang berkaitan dengan pengurangan rasa sakit.

Penelitian dari Universitas Colorado juga menunjukkan hal serupa. Dalam penelitian itu tampak pasangan yang bergandeng tangan bisa mengurangi sensasi sakit. Itu misalnya dilihat dari detak jantung dan pernafasan mereka ketika bergandeng tangan.

Penelitian lain menunjukkan bergandengan tangan bisa membuat lebih tenang, mirip dengan pengurangan stres dari coklat. Bergandengan tangan bisa menimbulkan rasa tenang yang juga tampak dari penurunan detak jantung dan tekanan darah.

Dilansir dari How to Adult, berpegangan tangan antara orangtua dan anak bisa menimbulkan rasa aman. Rasa aman itu bukan hanya pegangan tangan ketika menyebrang, tapi juga misalnya ketika di tempat yang ramai. Itu dilihat dari perilaku mereka.

Berpegangan tangan juga bisa mempererat ikatan atau hubungan. Dilansir dari lifehack.org, penelitian menunjukkan bergandengan tangan bisa menghasilkan hormon oxytocin yang juga disebut hormon cinta.

Penulis:

Santi Muhrianti

Universitas Padjadjaran

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: