Bangun Siang di Akhir Pekan Dapat Perpanjang Usia, Ini Alasannya

Sebagian orang memilih untuk tetap bangun pagi pada akhir pekan.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 18 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 10:00 WIB
tips tidur
Membangun kebiasaan tidur yang lebih baik./Copyright pexels.com/@olly

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang memilih untuk tetap bangun pagi pada akhir pekan. Berolahraga menjadi alasan mereka untuk hal tersebut. Namun, apakah kemudian yang memilih bangun siang di akhir pekan tergolong orang yang malas?

Nanti dulu. Nyatanya sebuah penelitian mengklaim bahwa tidur lebih lama dan nyenyak di akhir pekan dapat meningkatkan peluang Anda untuk berumur panjang. Ini cocok bagi mereka yang terlalu sibuk di hari kerja hingga kurang tidur dan ingin membalas waktu istirahat mereka.

Sering diyakini bahwa tidur setidaknya 8 jam setiap hari adalah yang terbaik. Meski demikian, sebuah studi tentang durasi tidur menemukan bahwa tidak demikian. Diklaim bahwa tidur pendek selama hari kerja dan tidur lebih lama pada akhir pekan lebih baik karena dapat memperpanjang usia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Alasan Tak Terduga Anda Selalu Bangun Kesiangan
Telah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak belum juga berhasil. Barangkali Anda perlu menghindari hal-hal ini. (iStockphoto)

Penelitian tersebut diikuti 38.015 orang selama 13 tahun menggunakan daftar kematian nasional. Mereka dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu yang berusia di bawah 65 tahun dan mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Jam tidur ideal per hari dianggap dalam kisaran 6-7 jam. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, indeks massa tubuh, merokok, aktivitas fisik, dan kerja shift juga diperhitungkan.

 

Selanjutnya

Bangun Pagi Hari Ciri Orang Sukses?
Ilustrasi bangun tidur pagi hari. (via: moodster.id)

Melansir dari Brightside.me, ditemukan bahwa jika Anda berusia di bawah 65 tahun dan hanya tidur 5 jam atau kurang, baik selama hari kerja dan akhir pekan, Anda akan memiliki tingkat kematian 65% lebih tinggi ketimbang mereka yang konsisten tidur 6-7 jam per malam.

Menariknya, jika ada berada di kelompok usia yang sama dan tidur lebih lama pada akhir pekan, tidak ada peningkatan risiko kematian. Tubuh menganggap Anda seolah-olah tidur secara konsisten 6-7 sehari. Ini berarti Anda dapat "menipu kematian" dengan tidur lebih lama di hari Sabtu dan Minggu.

 

Selanjutnya

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sayangnya, temuan tersebut tak berlaku untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Hubungan antara durasi tidur dan tingkat kematian tampaknya hilang untuk mereka.

Menurut Torbjorn Akerstedt yang terlibat dalam penelitian itu, ini dikarenakan orang yang lebih tua sudah melakukan tidur yang mereka butuhkan untuk mencapai titik tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya