Liputan6.com, Jakarta - Teknologi smartphone telah dipakai di seluruh dunia. Selain memudahkan aktivitas manusia, menggunakan smartphone juga menyenangkan dan tak jarang membuat penggunanya kecanduan. Saat ini gawai telah menjadi gaya hidup bagi beberapa orang, sehingga sulit untuk melepaskan genggaman teknologi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir The Telegraph, Apple memiliki laporan ‘digital wellness’ untuk mengurangi kecanduan pengguna gawai Apple terhadap teknologi. Tetapi disebut bahwa laporan kesehatan digital ini memiliki masalah karena tidak memberi tahu penggunanya bahwa menggunakan gawai terlalu banyak dapat merusak hidup mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ciri-Ciri Kecanduan
Dr. Emma Russel dari Kingston University mengungkapkan salah satu indikator dari kecanduan smartphone. Indikator dijelaskan dengan situasi ketika Anda sedang melakukan sesuatu, lalu terdengar nada dering dari telepon Anda.
Kemudian, dengan cepat Anda mengangkat telepon Anda. Emma mengatakan bahwa itu bisa menjadi satu tanda kecanduan.
Advertisement
Pengurangan Notifikasi
"Kami menyarankan pengurangan notifikasi dengan mematikan dering ini. Jika Anda langsung pergi mengambil ponsel Anda setelah berdering, itu yang kami sebut respons adiktif," kata Emma yang dilansir dari The Telegraph.
Dengan mengurangi notifikasi tersebut, Anda dapat melatih diri untuk tidak terlalu merespon nada dering dari telepon genggam. Sehingga kecanduan akan gawai dapat berkurang dan tidak mengganggu aktivitas.
Tidak Sepenuhnya Buruk
Sebuah laporan dari London School of Economics menyatakan bahwa ponsel cerdas dapat membantu anak-anak untuk lebih menyatu dengan keluarga. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa anak-anak yang banyak mengkonsumsi media digital akan merasa lebih terisolasi dan tertekan. Aplikasi pesan singkat di smartphone adalah salah satu cara agar anak lebih menyatu dengan keluarga.
Advertisement
Kesadaran Diri
Dosen Psikologi Klinis di University of Surrey, Dr. Bob Patton, mengatakan bahwa kita harus memiliki kesadaran untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang waktu hanya karena kita memiliki teknologi tersebut. Kesadaran akan penggunaan teknologi, terutama di kalangan remaja, menjadi kekhawatiran.
Profesor Andrew Przybylski, Psikolog Eksperimental dan Direktur Penelitian di Institut Internet Oxford, mengatakan bahwa terdapat perbedaan besar antara orang yang kecanduan gawai dan orang yang bebas dari kecanduan.
“Perbedaan besar adalah apakah Anda menggunakannya (smartphone Anda) untuk apa yang Anda inginkan, atau apakah Anda secara tidak sadar menggunakannya sepanjang waktu,” ujar Profesor Andrew.
Penulis:
Timothy Juliano
Universitas Multimedia Nusantara