Kamu Sering Mimpi Buruk, Ini Lho Penyebabnya

Setiap orang pasti bertanya-tanya mengapa suka mimpi buruk? Berikut penjelasannya

oleh Liputan6dotcom diperbarui 01 Mar 2020, 18:04 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 18:04 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Manusia menghabiskan sepertiga dari tidur seumur hidup mereka, yang merupakan bagian yang cukup besar bukan? Meskipun mimpi dan maknanya telah menarik minat orang untuk waktu yang lama, ilmu yang mempelajari mimpi belum berjalan jauh sehingga tidak ada banyak data yang berkaitan dengannya.

Mimpi yang diinginkan setiap orang pasti mimpi yang baik. Sebagian besar orang Indonesia mengira mimpi hanyalah bunga tidur biasa. Tapi tidak sedikit yang percaya beberapa mitos arti mimpi buruk yang dialami.

Berdasarkan informasi yang telah dilansir dari Brightside, berkat perkembangan teknologi menjadi mungkin untuk mempelajari aktivitas otak saat tidur. Para ilmuwan dan psikolog di seluruh dunia terus berbagi hasil mereka, sehingga perlahan membuka tirai untuk topik yang tidak diketahui dan semakin menarik.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :

Mengapa Kita Punya Mimpi Aneh

Ilustrasi mimpi buruk (iStock)
Ilustrasi mimpi buruk (iStock)

Mungkin kita masing-masing memiliki cerita tentang mimpi di mana hal-hal aneh terjadi yang tampak seperti omong kosong setelah kita bangun. Jika penasaran ingin tahu mengapa hal ini terjadi, ada beberapa penjelasan.

Setiap orang memiliki impian unik mereka sendiri karena orang mengalami berbagai emosi dan kejadian setiap hari. Ketika tertidur, otak terus bekerja keras, mendistribusikan momen ke dalam memori jangka pendek dan jangka panjang. Ini membandingkan peristiwa yang telah terjadi baru-baru ini dengan yang terjadi di masa lalu. Itulah mengapa kita dapat melihat hal-hal dari masa kecil seperti bermain dengan hewan peliharaan lama di tempat baru dan di tempat tinggal saat ini.

Semua terjadi selama tahap tidur gerakan mata cepat yang berlangsung selama 10-20 menit dan berulang beberapa kali di malam hari. Fase ini juga dikenal sebagai "tidur paradoks" yang mendapat namanya karena kesamaan fisiologis dengan keadaan bangun seseorang.

Pada fase ini semua bagian otak menjadi aktif kecuali yang bertanggung jawab untuk logika. Selain itu, konsentrasi serotonin dan norepinefrin yang merupakan neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk logika dan perhatian menurun selama tidur. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa mimpi kita kehilangan rasa normal. Kita menyadari bahwa semua yang baru saja kita lihat sedang terjadi dalam mimpi kita tepat setelah bangun tidur

Kenapa Kita Punya Mimpi Buruk?

Mimpi Buruk
Mimpi buruk bisa dipicu setelah minum obat antibiotik tertentu. (Ilustrasi: Huffington Post)

Bagaimana dengan mimpi buruk? Mengapa kita melihat kiamat dan zombie, dikejar, dan skenario lain yang tidak begitu menyenangkan dalam mimpi kita? Ilmuwan Swiss dan Amerika mengadakan percobaan di mana mereka berhasil menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini.

Menurut pendapat mereka, ini semacam pelatihan sistem saraf, yang membantu seseorang mengatasi emosi negatif dalam kehidupan nyata. Dalam artikel mereka, para ilmuwan menulis bahwa emosi yang kita rasakan dalam mimpi membantu kita menyelesaikan tekanan emosional dan membuat seseorang siap menghadapi tekanan di masa depan.

 

Fakta Menarik tentang Mimpi yang Mungkin Tidak Kita Sadari:

[Bintang] Ilustrasi Mimpi
Jangan Berhenti Bermimpi. (via WallpaperSafari)

1. Keterampilan dan pengetahuan baru seperti belajar cara bermain piano ditempatkan di "rak" yang diperlukan di otak saat tidur. Hal itu membuat mereka lebih mudah mengingatnya. Terlepas dari apakah kita sedang mempersiapkan ujian atau hanya ingin mengingat daftar tugas untuk besok, tidur nyenyak akan membantu

2. Seseorang akan hidup lebih sedikit tanpa tidur lebih daripada tanpa makanan. Jumlah catatan hari yang dihabiskan seseorang tanpa tidur adalah sebelas hari. Kami tidak menyarankan mengulangi eksperimen ini karena selain dari masalah jiwa yang serius itu juga dapat menyebabkan hasil yang mematikan.

3. Hingga 15% orang di planet ini adalah pejalan tidur. Mereka tidak hanya bisa duduk di tempat tidur atau berkeliaran di kamar, tetapi mereka juga bisa meninggalkan rumah dan melakukan perjalanan jarak jauh sambil tidur. Keyakinan bahwa pejalan tidur tidak boleh terbangun adalah mitos. Dalam banyak kasus, ini sebenarnya perlu.

4. Orang-orang yang tidak cukup tidur memiliki nafsu makan yang meningkat ketika leptin mereka (hormon yang mengatur nafsu makan) turun.

Penulis :

Ayu Ester Simanjuntak

Politeknik Negeri Jakarta

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya