Liputan6.com, Jakarta Pada pandemi virus Corona yang masih belum reda ini, kita semua sadar akan kondisi spesifik yang mungkin membuat kita lebih rentan terhadap terinfeksi virus tersebut. Patut Anda ketahui, memiliki beberapa kondisi seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit tinggi dapat membuat penularan virus tersebut lebih berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ada pula beberapa kondisi yang membuat Anda kurang berisiko terinfeksi virus Corona. Menurut penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan, memiliki darah tipe O benar-benar dapat mengurangi risiko tertular virus tersebut.
Melansir dari Bestlifeonline, dalam sebuah penelitian yang dirilis oleh perusahaan pengujian genetik 23andMe, para peneliti memeriksa 750 ribu peserta. Dalam penelitian tersebut, ditemukan hubungan langsung antara golongan darah pasien dan kerentanan keseluruhan mereka terhadap virus Corona.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Secara keseluruhan, orang dengan tipe darah O adalah 9-18 persen lebih kecil untuk dites positif bila dibandingkan dengan kelompok tipe darah lainnya. Tak hanya itu, golongan darah tipe O yang terpapar virus tersebut (bisa termasuk orang dalam pengawasan, red-) adalah 13-26 persen lebih kecil untuk dites positif.
Ini berbeda dengan semua golongan darah lainnya, di mana dalam penelitian tersebut ditemukan memiliki sedikit perbedaan dalam kerentanan.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Hasilnya tampaknya menguatkan temuan dari dua penelitian terbaru lainnya - satu studi bersama di Spanyol dan Italia dan satu di Cina yang menunjuk pada orang dengan darah tipe O yang sedikit kurang rentan terhadap virus Corona. Menurut para ilmuwan, tautan itu sendiri mungkin memberikan gambaran yang lebih besar.
"Ada juga beberapa laporan tentang hubungan antara virus Corona, pembekuan darah, dan penyakit kardiovaskular," ujar Adam Auton, peneliti utama pada studi 23andMe kepada Bloomberg.
"Laporan ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen mana yang mungkin relevan."
Â
Selanjutnya
Namun, para peneliti percaya ini hanyalah permulaan untuk lebih memahami indikator kesehatan dan manfaatnya dalaam mengobati dan mendiagnosis virus Corona Covid-19.
"Ini mungkin baru permulaan, bahkan dengan ukuran sampel ini, mungkin tidak cukup untuk menemukan asosiasi genetik," tambah Auton.
"Kami bukan satu-satunya kelompok yang melihat ini. Dan pada akhirnya, komunitas ilmiah perlu mengumpulkan sumber daya mereka untuk benar-benar menjawab pertanyaan seputar kaitan antara genetika dan Covid-19," pungkasnya.
Advertisement