Ingin Awet Muda, Ini 8 Tips Memperlambat Proses Penuaan dalam Tubuh Anda

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan jika ingin memperlambat proses penuaan yang terjadi dalam tubuh

oleh Sulung Lahitani diperbarui 16 Sep 2020, 19:03 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2020, 19:03 WIB
4 Kebiasaan Untuk Menunda Datangnya Keriput
Bukan hanya faktor usia yang membuat Anda menua, ternyata penuaan bisa terjadi lebih cepat karena kebiasaan Anda sendiri, tanpa Anda sadari.

Liputan6.com, Jakarta Kerutan atau rambut yang mulai memutih adalah beberapa tanda penuaan yang sudah Anda ketahui. Namun demikian, tahukah Anda cara untuk memperlambat proses penuaan tersebut?

"Setiap orang selalu melihat penuaan dalam kaitannya dengan defisit," kata Scott Kaiser, MD, ahli geriatri di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California. "Tapi ada banyak hal yang Anda peroleh dengan bertambahnya usia, seperti kebijaksanaan, pengalaman, dan rasa prioritas yang lebih besar."

Berikut ini beberapa tips sederhana yang dapat membantu Anda mencegah beberapa aspek penuaan yang kurang diinginkan seperti dihimpun dari Bestlifeonline.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Tidur cukup yang berkualitas

Konsumsi 6 Makanan Ini untuk Tidur yang Lebih Nyenyak
Ingin tidur nyenyak? Konsumsi 6 makanan ini.

Mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas memiliki pengaruh jangka panjang. Menurut National Institutes of Health, dalam jangka pendek, istirahat ynag cukup membantu meningkatkan pembelajaran Anda dan keterampilan pemecahan masalah, ditambah perhatian, pengambilan keputusan, dan kreativitas Anda.

Dalam jangka panjang, kurang istirahat telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, Alzheimer, dan stroke.

"Salah satu pilar dasar kesehatan dan kesejahteraan adalah tidur. Penting untuk memiliki kesempatan bagi seluruh sistem Anda untuk mengatur ulang dan memulihkan. Ini biasanya terjadi pada malam hari," kata Kaiser.

 


2. Menggunakan tabir surya saat keluar rumah

[Fimela] Sunscreen
Ilustrasi Tabir Surya | pexels.com/@moose-photos-170195

Tabir surya dapat memperlambat munculnya keriput dan penuaan kulit. Ini juga dapat mencegah masalah kesehatan, seperti mengurangi paparan sinar UV, menurunkan risiko kanker kulit, dan kerusakan akibat sinar matahari.

Faktanya, menurut Skin Cancer Foundation, menggunakan tabir surya SPF 15 secara teratur dapat menurunkan risiko terkena karsinoma sel skuamosa (SCC) hingga 40 persen dan melanoma hingga 50 persen.

 


3. Meditasi untuk mengelola stres

ilustrasi meditasi/unsplash
ilustrasi meditasi/unsplash

Mengelola tingkat stres seharusnya menjadi bagian dari kesehatan sehari-hari, dan melatih kesadaran adalah salah satu cara untuk mencapainya. Menurut penelitian, meditasi dapat memperlambat hilangnya materi abu-abu otak dan pemendekan telomer, ini merupakan senyawa yang melindungi ujung kromosom dan menyebabkan sel menua saat memendek.

Sebuah studi tahun 2020 baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Neurocase mengamati otak seorang biksu Buddha dan menemukan bahwa meditasi intensif memperlambat penuaan otaknya hingga delapan tahun jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Otak biksu yang berusia 41 tahun itu diklaim mirip dengan orang berusia 33 tahun.

 


4. Minum air yang cukup, perbanyak makan sayur dan buah

Mengonsumsi Banyak Air Putih
Ilustrasi Meminum Air Putih Credit: pexels.com/Daria

Menurut Cleveland Clinic, seiring bertambahnya usia, rasa haus Anda menurun. Jadi kadang Anda tak menyadari kapan Anda perlu minum lebih banyak. Padahal dehidrasi terus-menerus dapat menyebabkan kebingungan, detak jantung cepat, dan gejala lain yang lebih parah.

Di sisi lain, menjaga pola makan bergizi dapat membantu Anda tetap sehat dan aktif lebih lama. Satu cara mudah untuk melakukannya adalah mengisi setengah piring Anda dengan buah dan sayuran berwarna.

Ulasan Februari 2017 di International Journal of Epidemiology menemukan bahwa makan lima porsi buah dan sayuran setiap hari dapat sedikit menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Sedangkan 10 porsi harian bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 28 persen dan risiko kematian dini hingga 31 persen.

 


5. Olahraga teratur

Berolahraga Bersama Anak
Ilustrasi Berolahraga Bersama Anak Credit: pexels.com/Valeria

Menurut CDC, aktivitas fisik secara teratur sangat penting untuk penuaan yang sehat dan dapat membantu mencegah, menunda, atau mengelola sejumlah penyakit kronis yang umum terjadi pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas. Ini juga mengurangi risiko kematian dini dan mendukung kesehatan mental Anda.

6. Melakukan hobi yang kreatif

Menurut sebuah studi 2010 di jurnal Clinics in Geriatric Medicine, melakukan kegiatan kreatif memiliki efek pelindung saraf pada orang dewasa, membantu mempertahankan kognisi, dan memperkuat ketahanan. Ini dapat berupa melukis, belajar bermusik, berkebun, dan hobi kreatif lainnya.

 


7. Memiliki tujuan hidup

Melihat Tugas Volunteer Asian Para Games 2018
Salah satu volunteer Asian Para Games 2018 membantu menaikkan pengunjung ke kendaraan khusus difabel di dekat pintu utama GBK, Jakarta, Kamis (11/10). Mereka bertugas membantu kelancaran Asian Para Games 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menurut sebuah studi 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Population Health Management, memiliki tujuan dalam hidup biasanya mengacu pada memiliki tujuan, rasa arah, dan percaya bahwa ada makna dari pengalaman hidup Anda sekarang dan masa lalu, dan itu sangat terkait dengan peningkatan hasil kesehatan mental dan fisik di antara orang dewasa.

8. Mengonsumsi vitamin D

Menurut makalah tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Aging and Gerontology, penelitian telah menunjukkan hubungan antara kadar vitamin D rendah dan penyakit yang terkait dengan penuaan seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, penurunan kognitif, depresi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan kanker.

Terlebih lagi, sebuah studi baru di JAMA Network Open menemukan bahwa pasien yang "kemungkinan kekurangan" vitamin D memiliki kemungkinan hampir dua kali lipat untuk dites positif untuk COVID-19 daripada mereka yang "kemungkinan cukup" dalam vitamin D.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya