Buka Wawasan Penanganan Bayi Prematur dengan Buku “Arti Hadirmu Nak, Jelajah Hidup Bersama Bayi Prematur”

Dr. Daulika Yusna, SpA memublikasikan karya tulisnya yang berisi tentang pengalaman kesehariannya yang begitu lekat dengan kehidupan bayi prematur di ruang NICU.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 23 Nov 2020, 22:01 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2020, 22:01 WIB
Buka Wawasan Penanganan Bayi Prematur dengan Buku “Arti Hadirmu, Nak – Jelajah Hidup Bersama Bayi Prematur”
Doc: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tantangan terpelik orang tua adalah ketika harus menerima “takdir” dan kenyataan memiliki bayi prematur. Kelahiran bayi prematur menimbulkan berbagai permasalahan yang rumit dengan lama perawatan yang sangat panjang.

Hal ini  memberikan dampak medis, sosial dan ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat. Saatnya untuk membuka mata dan wawasan tentang permasalahan ini.

Presentase angka kelahiran bayi prematur  mencapai sebanyak 675.700 kasus per tahunnya dari sekitar 4,5 juta kelahiran bayi per tahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kelahiran prematur tertinggi di dunia.

Diperlukan adanya edukasi yang menyeluruh dan baik terkait bagaimana menghadapi kondisi seperti ini. Atas dasar itulah, Dr. Daulika Yusna, SpA - seorang dokter spesialis anak yang bekerja di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta- berbagi pengetahuan dan pengalamannya seputar dunia bayi prematur yang ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul : “Arti Hadirmu, Nak – Jelajah Hidup Bersama Bayi Prematur.”

 

Perlunya pemahaman yang baik tentang bayi prematur

Ibu Jangan Stres Saat Bayi Lahir Prematur
Ilustrasi. Foto: birthwithbalance

Dr. Daulika ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik itu nonmedis dan juga medis,  untuk memahami seluk-beluk bayi prematur dengan baik. Mengapa ada kondisi di mana seorang ibu harus melahirkan bayi lebih cepat dari seharusnya, lalu apa yang akan terjadi pada bayi, pada ibu dan keluarganya.

Masalah seperti apa yang harus siap untuk dihadapi saat ini dan di kemudian hari nanti. Persiapan mental dan finansial seperti apa yang perlu dipahami. Dengan penanganan yang baik, diharapkan bayi-bayi prematur calon penerus bangsa ini dapat memiliki kualitas hidup yang baik di masa depan.

“Bayi-bayi ini memerlukan uluran tangan yang penuh pemahaman dan kasih sayang dari dunia di sekelilingnya. Saya ingin mengajak semua pembaca untuk menjemput makna lewat berbagai peristiwa yang dituangkan dalam buku ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu sosok-sosok mungil ini menunjukkan kekuatan mereka,” ujar dokter yang pernah mengikuti pendidikan fellowship di NICU University Medical Center Groningen (Belanda) ini.

Buku yang ditulis bersama Risma El Jundi ini terbagi atas dua bagian. Di bagian awal buku, Dr. Daulika menuliskan permasalahan dan penanganan medis pada bayi prematur yang dipadukan dengan kisah kesehariannya. Bagian kedua buku ini menghadirkan kisah-kisah perjuangan beberapa orangtua dari anak prematur.

“Saya harap buku ini tidak hanya memberikan edukasi medis, namun juga motivasi dan inspirasi bagi seluruh orangtua.” tutur ibu dari 3 orang anak ini.

 

Diluncurkan saat Hari Prematur Sedunia

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi bayi. (dok. Unsplash.com/Alex Pasarelu/@bellefoto)

Diterbitkan oleh Penerbit Stiletto, buku ini dapat diperoleh melalui website atau akun media sosialnya.

“Buku ini hadir seolah menjadi oasis bagi para orang tua bayi prematur yang awam dan minim informasi mengenai bayi prematur. Alur pembahasan medis yang dituliskan dengan sangat baik dan mudah dicerna. Rangkaian kisah para orang tua juga menggambarkan hebatnya perjuangan yang harus dilalui, menunjukkan bahwa kita tidak sendirian dalam situasi ini,” imbuh Dr. Agung Zentyo Wibowo, BMedSc. – Dokter, Founder Komunitas Premature Indonesia.

Turut mengomentari buku ini Cynthia Lamusu – penyanyi, yang juga seorang ibu dari anak kembar yang lahir prematur. Katanya, “Membaca buku ini membuat saya terkenang masa perjuangan sebagai orangtua bayi prematur, sekaligus belajar banyak sekali pengetahuan tentang kelahiran prematur. Yang saya suka, rangkaian kalimat di buku ini menyentuh kalbu, tidak berat, tetapi penuh makna,” lengkapnya.

Dalam peringatan Hari Prematur Sedunia ini juga diadakan bincang sehat dengan tema “Perawatan Bayi Prematur di NICU” sebagai penanda peluncuran buku.

Sementara itu DR. Dr. Didi Danukusumo, SpOG- KFM (Konsultan Fetomaternal dan Direktur Utama Pusat Kesehatan Nasional Rimah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita) turut berkomentar bahwa buku ini Layak dibaca dan membuka wawasan orang tua, calon orang tua, calon kakek dan nenek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya