Berkumur hingga Jalan Santai, 5 Hal Sederhana yang Dapat Kamu Lakukan Saat Stres

Ada beberapa yang bisa kamu lakukan saat merasa stres, seperti berkumur atau mendengar suara ombak.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 05 Jun 2021, 17:33 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 17:33 WIB
mudah lupa
ilustrasi perempuan stres/Photo by Engin Akyurt from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Setiap individu pasti pernah mengalami stres. Namun, stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pasalnya saat merasa stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin sehingga membuat kerja jantu lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, seseorang akan mudah merasa lelah.

Sebuah penelitan yang terbit di jurnal Neurology, mengungkapkan bahwa tingkat stres yang dialami orang paruh baya sehat dikaitkan dengan peningkatan penipisan otak dan sejumlah materi penting di otak. Efek stres membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dan perilaku adiktif.

Agar stres tak semakin berat hingga bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan memicu penyakit fisik, penting bagi setiap individu untuk mengendalikan dan mengurangi stres. Lakukanlah beberapa hal berikut ini untuk mengatasi stres dan membuat pikiran lebih segar dan rileks.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Berjalan santai di taman

jalan kaki
Ilustrasi Jalan Kaki. (Sumber: Pixabay)

Bekerja memang aktivitas yang positif untuk mendukung produktivitas. Namun, tak dapat dipungkiri saat menjalani rutinitas yang sama setiap hari akan membuat pikiran penat, bosan, hingga stres.

Oleh karena itu, Anda perlu berjalan kaki melewati taman atau pemandangan hijau selama 15 menit untuk menurunkan tingkat stres dan kelelahan. Sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Occupational Health Psychology mengugkapkan bahwa berjalan kaki melihat alam sekitar dapat hormon perasaan baik, seperti endorfin.

 

 

2. Berkumur-kumur

ilustrasi berkumur mencegah radang tenggorokan/pexels
ilustrasi berkumur mencegah radang tenggorokan/pexels

Siapa sangka kumur-kumur ternyata dapat mengurangi stres. Ketika seseorang terjebak dalam stres kronis, saraf simpatik akan meretas tubuh dan sama seperti otot yang tidak digunakan dalam waktu yang lama. Hal tersebut membuat saraf vagus kehilangan kekuatan.

Saraf vagus merupakan saraf panjang yang mengembara yang memfasilitasi respons relaksasi atau sistem saraf parasimpatis. Berkumur-kumur mampu merangsang saraf dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih tenang.

 

 

3. Mendengar suara ombak

kepribadian
ilustrasi perempuan di pantai/Photo by Jessica Joseph on Unsplash

Pernahkah Anda merasa tenang ketika mendengar suara ombak di pantai? Hal tersebut terjadi karena suara ombak diketahui mampu mengaktifkan sistem saraf sehingga seseorang akan merasa lebih rileks dan santai.

William Dorman, seorang professor psikologi di Nova Southeastern University mengatakan bahwa suara ombak yang pecah dibebatuan membuat otak lebih rileks dan merangsang hormone serotonin dan dopamin yang mampu menangkan tubuh.

Selain itu, udara di laut memiliki ion negatif yang bertindak seperti antioksidan di udara dan mungkin memiliki efek antiinflamasi bagi tubuh.

 

 

4. Buatlah diri Anda tertawa

ilustrasi tertawa
ilustrasi tertawa (Sumber: Unsplash) / David Calderon

Ketika sedang stres, Anda bisa menghibur diri dengan berbagai cara. Mulai dari menonton stand up comedy, melihat meme lucu di media sosial, atau bertemu dengan seseorang yang bisa membuat Anda tertawa lepas.

“Tertawa adalah obat yang hebat,” kata Nicole Issa, seorang psikolog di NYC, dikutip dari Prevention.

5. Jadilah pendukung diri Anda sendiri

Kenali dan Temukan Kelebihan Diri
Ilustrasi Self Love Credit: pexels.com/pixabay

Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan menjadi pemandu sorak untuk diri sendiri. Buatlah daftar pernyataan atau afirmasi positif tentang diri Anda. Tulislah ketika Anda merasa baik dan lihat lagi saat sedang membutuhkannya.

Dengan begitu, Anda akan meningkatkan harga diri dan merasa lebih kompeten ketika melihat beberapa self-talk positif daripada menyesuaikan diri dengan self-talk negatif dan keraguan yang biasanya menyertai stres atau kecemasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya