Sosok Seniman di Balik Patung Vagina Raksasa yang Kontroversial

Setelah patung vagina raksasa ini dibuat, banyak masyarakat yang protes karena dianggap vulgar.

oleh Syifa Aulia diperbarui 28 Agu 2021, 15:36 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2021, 15:36 WIB
Patung vagina raksasa
Patung vagina raksasa. Foto: Juliana Notari/Facebook

Liputan6.com, Brasil - Karya seni adalah bentuk ekspresi dari seseorang untuk ditunjukkan kepada publik. Seniman biasanya menciptakan karya seni yang terinspirasi dari pikiran, perasaan, atau keadaan sekitar yang sedang dirasakan. 

Baru-baru ini, seniman bernama Juliana Notari membuat patung vagina berukuran besari di lereng bukit di timur laut Brasil. Patung itu terbuat dari beton dan resin setinggi 108 kaki.

Karya seninya berada di lokasi bekas pabrik gula yang kini telah menjadi museum terbuka di Pernambuco. Lebih tepatnya, dipamerkan di taman seni Usina de Arte.

Tapi ternyata, patung yang diberi nama Diva ini memicu perdebatan di antara masyarakat Brasil. Beberapa individu menyebut bahwa patung tersebut tidak pantas dipamerkan, terutama di lokasi terbuka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gambarkan vagina dan luka

Patung vagina raksasa
Patung vagina raksasa. Foto: Juliana Notari/Facebook

Notari menyebut bahwa karya seninya menggambarkan vagina dan luka. Itu mempertanyakan hubungan antara alam dan budaya dalam masyarakat phallosentris dan antroposentris.

"Masalah-masalah ini menjadi semakin mendesak hari ini," tulis Notari pada akun Facebook pribadinya, seperti dikutip dari NBC News, Kamis (26/8/2021).

Patung Diva berhasil dibuat dalam waktu 11 bulan sejak 2020 oleh 20 pengrajin. Diva kemudian dicat menggunakan warna merah cerah.


Ditantang patung penis

Patung vagina raksasa
Patung vagina raksasa. Foto: Juliana Notari/Facebook

Pembuatan karya seni Novari ini mengundang perdebatan antara kelompok kiri dan konservatif, termasuk teman dekat Presiden Brasil Jair Bolsonaro, sebagai bagian dari kelompok kanan.

Olavo de Carvalho, guru politik Bolsonari menyuarakan kritiknya di Twitter bahwa dia mengecam karya seni itu. Dia bahkan menantang Novari dengan mengusulkan pembuatan patung penis raksasa. Komentarnya itu menarik perhatian warganet hingga mendapatkan hampir 700 retweet. 


Dikecam warganet

Patung vagina raksasa
Proses pembuatan patung vagina bernama Diva di taman seni Usina de Arte, Pernambuco. Foto: Juliana Notari/Facebook

Banyak warganet yang ikut menanggapi unggahan Notari di Facebook tentang patung Diva. Lebih dari 25 ribu warganet memberi komentar yang terbagi menjadi dua kubu, antara pro dan kontra.

Salah satu warganet mengkhawatirkan anaknya jika melihat patung ini. "Dengan segala hormat, saya tidak menyukainya. Bayangkan saya berjalan dengan anak perempuan saya di taman ini dan mereka bertanya, ayah apa ini? Apa yang akan saya jawab?" tulis seorang pria.

Komentar itu langsung ditanggapi oleh seorang wanita. "Dengan segala hormat, Anda dapat mengajari putri Anda untuk tidak malu dengan alat kelamin mereka sendiri," tulisnya.


Sosok Juliana Notari

Seniman Juliana Notari
Seniman Juliana Notari. Foto: Juliana Notari/Facebook

Juliana Notari adalah seorang seniman dan peneliti seni. Dia merupakan mahasiswa doktoral Seni Rupa dan lulusan master dari PPGARTES/UERJ. Notari telah banyak menghasilkan karya dalam bentuk instalasi, fotografi, pertunjukan, objek dan video. 

Dia juga telah berpartisipasi dalam pameran internasional dan banyak mendapat penghargaan. Salah satu penghargaannya adalah finalis Premio Industria Nacional Marcantonio Vilaca tahun 2019 di Brasil. Karya seninya banyak dipajang sebagai koleksi publik maupun pribadi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya