Liputan6.com, Jakarta - Jika ingin meningkatkan kesehatan, mungkin Anda tak perlu menjalani diet ketat atau puasa ekstrem. Cukup luangkan waktu untuk melihat seni.
Penelitian terbaru membuktikan bahwa mengunjungi galeri atau museum dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, mulai dari menurunkan kecemasan dan depresi hingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Baca Juga
Dikutip dari laman Park West Gallery, Selasa (11/3/2025), erikut beberapa fakta ilmiah tentang bagaimana seni dapat memberikan dampak positif bagi tubuh dan jiwa.
Advertisement
Sebuah studi di Norwegia, yang dikenal sebagai Nord-Trøndelag Health Study, mengumpulkan data dari 130.000 orang berusia 13 tahun ke atas. Sebanyak 50.000 pria dan wanita ditanyai seberapa sering mereka berpartisipasi dalam kegiatan budaya seperti mengunjungi galeri seni, museum, atau menonton film.
Menurut Koenraad Cuypers, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, studi ini menemukan hubungan erat antara keterlibatan dalam aktivitas budaya—baik menciptakan seni maupun menikmatinya—dengan peningkatan kesehatan, kepuasan hidup, serta penurunan tingkat kecemasan dan depresi.
Secara spesifik, 84 persen responden yang berpartisipasi dalam setidaknya empat kegiatan seni melaporkan memiliki kesehatan yang baik, sementara 91% menyatakan tingkat kepuasan hidup yang tinggi.
Menariknya, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa manfaat tersebut dirasakan baik oleh mereka yang menciptakan seni maupun yang sekadar menikmatinya. Meski demikian, ditemukan bahwa perempuan lebih mendapat manfaat dari menciptakan seni, sedangkan laki-laki lebih merasakan manfaat dari melihat seni.
Kunjungan ke Museum dan Galeri Meningkatkan Pemikiran Kritis dan Empati
Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Arkansas pada 2014 menunjukkan bahwa kunjungan siswa ke museum seni dapat mengubah cara berpikir dan merasakan sesuatu secara positif.
Lebih dari 10.000 siswa disurvei, dan mayoritas mereka (sekitar 70-88%) masih mengingat informasi yang diperoleh selama kunjungan. Selain itu, mereka menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis, toleransi, serta empati historis setelah perjalanan tersebut.
Melihat Seni Bisa Memicu Sensasi Jatuh Cinta
Ilmu pengetahuan juga menunjukkan bahwa melihat karya seni yang indah bisa menyebabkan reaksi fisik yang mirip dengan perasaan jatuh cinta.
Profesor Semir Zeki, seorang neurobiolog dari University of London, melakukan pemindaian otak terhadap sukarelawan yang melihat 28 karya seni. Ia menemukan bahwa ketika seseorang melihat seni yang dianggap indah, otak mereka langsung melepaskan dopamin, zat kimia yang berkaitan dengan perasaan cinta, kesenangan, dan hasrat.
Fakta-fakta ilmiah ini sebenarnya telah lama disadari oleh para filsuf besar. Plato berpendapat bahwa seni memiliki kekuatan untuk membentuk karakter, membangkitkan emosi, dan memengaruhi perilaku seseorang. Sementara itu, G.W.F. Hegel melihat seni sebagai cara untuk memberikan manfaat intuitif dan sensorial kepada penikmatnya dengan menggambarkan kebebasan ilahi dan manusiawi.
Advertisement
