Liputan6.com, Jakarta - Wajar bagi setiap individu memiliki standar dalam hubungan cintanya. Tapi jika terlalu berlebihan juga tidak baik untukmu.Â
Baca Juga
Advertisement
Apakah belakangan ini Anda sering mengalami penolakan dari lawan jenis? Jika ya, kemungkinan masalahnya ada pada diri Anda sendiri. Namun, masalahnya bukan pada sifat atau kepribadianmu, tetapi pada harapan yang Anda bangun untuk calon pasanganmu.Â
Ketika seseorang memiliki standar atau kriteria yang tinggi, biasanya mereka akan berekspektasi atau mengharapkan pasangannya bisa memenuhi kriteria tersebut. Namun, kriteria yang tinggi hanya akan mempersulit hidupmu.Â
Dilansir dari Times of India, Rabu (10/11/21), berikut beberapa tanda jika Anda memiliki kriteria yang tinggi terhadap pasangan dalam menjalani suatu hubungan cinta.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Memiliki daftar kriteria yang terlalu banyak terhadap pasangan
Sebagian individu memiliki daftar yang berisi ekspektasi atau harapan yang diinginkan dalam hubungan cintanya.
Tetapi jika Anda memiliki daftar kriteria yang terlalu panjang untuk dipenuhi atau dituruti oleh pasangan Anda, mereka pasti akan merasa tidak nyaman dan akan merasa terjebak dalam hubungan yang salah.Â
Ketika pasangan tidak bisa memenuhi semua keinginan yang Anda tulis dalam daftar kriteria, Anda akan merasa kecewa karena tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasimu. Hal ini akan membuat pasangan merasa tidak nyaman dengan dirinya.
Advertisement
2. Hanya pergi kencan sebanyak satu atau dua kali
Ketika Anda sedang berkencan dengan seseorang, tentunya Anda harus mengenal pasangan Anda lebih jauh dan menerima kekurangan dan kelebihannya.Â
Apakah Anda sering berkencan hanya sekali atau dua kali dengan pasangan Anda dan setelah itu Anda pergi mencari orang baru? Kemungkinan Anda hanya melihat pasangan dari kekurangannya saja.
Setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Ketika Anda selalu melihat pasangan Anda dari kekurangannya saja, Anda akan selalu merasa kurang dan ingin mencari yang lain. Kita tidak bisa memaksa pasangan kita untuk memenuhi semua ekspektasi kita, karena setiap orang memiliki kekurangannya dan kita harus belajar menerimanya.Â
Jika Anda memiliki kebiasaan ini, maka cobalah untuk menguranginya karena ini hanya akan mempersulit Anda.Â
3. Kritik dari teman dan keluarga
Biasanya, saat kita sedang dekat dengan seseorang, seringkali kita meminta pendapat dari teman dan kerabat kita.
Hal ini tidak menjadi masalah selama Anda tidak menjadikannya sebagai faktor penentu untuk melihat apakah Anda harus menjalin hubungan dengan orang tersebut atau tidak.Â
Anda boleh mendengarkan pendapat dari sahabat dan keluarga mu, tetapi Anda juga harus menganalisisnya, apakah orang tersebut adalah orang yang tepat untukmu atau tidak.
Jika Anda terus mengikuti pendapat orang terdekat, Anda akan menolak setiap calon pasangan, kemungkinan Anda akan menjadi kesulitan untuk menjalin hubungan cinta.
Advertisement
4. Tidak sesuai dengan ekspektasi Anda
Jika standar atau kriteria pasangan Anda terlalu tinggi, Anda akan selalu merasa tidak ada orang yang sesuai dengan kriteria. Bahkan Anda akan merasa kesulitan dalam mencari pasangan.Â
Pasangan Anda akan merasa tidak nyaman dan merasa tidak akan pernah cukup untukmu. Mereka akan sangat sakit hati karena tidak bisa memenuhi ekspektasi yang Anda inginkan. Cobalah untuk menurunkan ekspektasimu dan terima pasangan Anda apa adanya.Â
5. Selalu membandingkan diri Anda di media sosial
Salah satu hal yang juga menjadi tanda Anda memiliki ekspektasi yang tinggi adalah membandingkan diri sendiri di media sosial. Hadirnya media sosial secara tidak langsung membuat semua individu memiliki standar gaya hidup yang mewah.
Hal ini akan membuat Anda memiliki ekspektasi terhadap cinta dan hubungan yang tidak realistis. Bahkan, Anda kemungkinan akan membandingkan hidupmu dengan orang lain dan ini akan menghancurkan hubungan cintamu.Â
Perlu diingat, wajar jika seseorang memiliki ekspektasi pada suatu hubungan, tetapi cobalah untuk tetap realistis agar Anda tidak tersakiti dengan ekspektasi yang Anda buat sendiri.Â
Â
Penulis:
Stephanie
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement