Ternyata, Orang Tua Bisa Mempengaruhi Hubungan Anda dengan Pasangan, Ini Faktanya

Liputan6.com, Jakarta - Pasti Anda tidak asing lagi dengan pepatah, kalau buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Seperti juga dengan gagasan ketika banyak orang yang mengatakan bahwa Anda mirip dengan orang tua Anda. 

Namun, apakah hubungan orang tua dan anak juga bisa mempengaruhi hubungan Anda? Sebagaimana contohnya, ketika Anda berada dalam hubungan yang sehat, menghadapi red flag dalam hubungan, atau Anda tidak pandai menyelesaikan konflik, ternyata semua itu erat hubungannya dengan orang tua, lho.

Melansir dari The Knot, Senin (7/4/2025), Malka Shaw, terapis berlisensi dengan pengalaman lebih dari 25 tahun membantu pasangan menavigasi dinamika hubungan, mengatakan, "Kita tertarik pada apa yang terasa familier, meskipun itu tidak sehat."

Dia juga menambahkan, "Namun, orang yang mengenali pola yang bermasalah dan membuat pilihan yang disengaja dalam hubungan benar-benar dapat menulis ulang kisah hubungan mereka."

Nah, apakah pernikahan orang tua Anda memengaruhi pernikahan Anda? Bagaimana tepatnya hubungan orang tua Anda memengaruhi hubungan Anda? Apakah memiliki orang tua yang bercerai memengaruhi hubungan di masa depan?

Untuk itu, pelajari bagaimana Anda mungkin memiliki attachment style dari masa anak-anak dan bagaimana Anda dapat terbebas dari sisi negatif pengaruh orang tua pada hubungan di bawah ini.

Bagaimana Hubungan Orang Tua Anda Mempengaruhi Hubungan Anda?

Jadi, bagaimana tepatnya keluarga memengaruhi hubungan Anda? Mereka mungkin memiliki beberapa red flag dalam hubungan yang Anda tiru atau beberapa sifat yang kurang membantu dalam hubungan asmara Anda.

1. Attachment style

Hal pertama yang harus diperhatikan: attachment style. Menurut Shaw, attachment style kita sering kali mencerminkan apa yang kita lihat saat kita tumbuh di dunia.

Jadi, apakah Anda orang yang secure, anxious atau avoidant attachment style kemungkinan besar hal itu berasal langsung dari pengalaman masa kecil Anda dalam keluarga.

Hal penting lainnya? Seperti kata pepatah, komunikasi adalah kunci. Tanpa komunikasi, keadaan bisa memburuk.

"Apakah kita membicarakan sesuatu, menutup diri, atau bersikap defensif sering kali bermula dari masa kanak-kanak," jelas Shaw.

3. Penyelesaian konflik

Apakah orang tua Anda menyelesaikan masalah dengan penuh rasa hormat, atau apakah mereka menghindari atau memperparah konflik? Apa pun cara mereka menangani konflik, Anda pun biasanya akan demikian.

4. Pemilihan pasangan

"Kebanyakan orang mengira mereka memilih pasangan, tetapi pada kenyataannya, mereka memilih pengalaman emosional yang sudah dikenal," jelas Shaw.

"Baik itu cinta, konflik, atau koneksi, kita cenderung memilih apa yang terasa seperti rumah—bahkan jika rumah itu tidak berfungsi," sambungnya.

Mungkin Anda punya kebiasaan memilih pasangan yang emotionally unavailable (mungkin Anda punya orang tua yang tidak), atau Anda memilih pasangan yang tidak sejalan dengan impian hidup Anda. Itu biasanya muncul langsung dari bagaimana Anda melihat orang tua Anda memilih pasangan yang tidak baik untuk mereka.

5. Harapan emosional

Menurut Shaw, tumbuh dalam keluarga yang tidak menghargai emosi atau emosi yang meledak-ledak juga dapat membentuk cara kita menangani emosi dalam hubungan.

Jadi bagaimana jika Anda ingin menciptakan hubungan yang berbeda dari orang tua Anda? Anak-anak dari perceraian, anak-anak dari orang tua yang tidak bahagia, anak-anak yang berharap mereka memiliki contoh hubungan yang lebih baik dan bahkan mereka yang memiliki contoh yang baik—di mana pun Anda berasal, Anda dapat menciptakan sesuatu yang berbeda dan mungkin bahkan lebih baik dalam kehidupan romantis Anda sendiri.

"Kesadaran adalah kuncinya. Pertumbuhan sejati dalam hubungan datang dari mengenali perbedaan antara apa yang familier dan apa yang sebenarnya sehat. Orang-orang tertarik pada hubungan yang menciptakan kembali pengalaman emosional awal—baik untuk menyembuhkan luka lama atau menghidupkan kembali disfungsi yang familier. Mengenali pola-pola ini adalah langkah pertama untuk terbebas," jelas Shaw.

Tanpa pertumbuhan, pendidikan, dan intervensi, Shaw menambahkan, kita cenderung menghidupkan kembali apa yang kita alami saat tumbuh dewasa, bahkan jika itu menyakitkan. Namun, semua harapan tidak hilang.

Sumber daya seperti terapi, refleksi diri, dan secara sadar memilih cara-cara baru untuk berkomunikasi dan menyelesaikan konflik dapat membantu mengubah perilaku yang sudah mengakar yang diwarisi dari orang tua Anda (dan memperbaiki diri sendiri akan menunjukkan kepada seseorang bahwa Anda juga lebih mencintai mereka).

Anda tidak harus menjadi produk masa lalu Anda—Anda bisa menjadi arsitek masa depan Anda. Mengubah naskah, bisa dikatakan, bisa terjadi saat Anda secara aktif memilih untuk melakukannya.

Meluangkan waktu, upaya, dan kerja keras untuk mengubah cara Anda mengalami (dan berhubungan dengan) hubungan dapat menjadi hal yang membantu Anda menemukan orang yang tepat, memilih cinta, menemukan kegembiraan, dan merayakan momen romantis dalam hidup Anda.

Nah, ada satu hal juga yang perlu diperhatikan. Meskipun pengaruh keluarga sangat kuat, itu bukanlah takdir. Dengan upaya yang disengaja, Anda dapat melepaskan diri dari pola generasi dan menciptakan hubungan yang dibangun atas rasa hormat, keamanan emosional, dan secure attachment style.

"Penyembuhan bukan tentang menolak asal usul kita—itu tentang memilih ke mana kita akan pergi dari sini."