Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin memperhatikan bahwa situasi politik menjadi topik yang hangat akhir-akhir ini. Terlebih dengan media sosial yang semakin memperkuat setiap opini dan berita yang muncul, maka tidak mengherankan bila politik juga dapat mempengaruhi kehidupan pribadi kita.
Termasuk pada hubungan asmara dengan kekasih. Di mana dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja pasangan berbeda pandangan politik dengan Anda, dan hal ini justru bisa menjadi sumber ketegangan baru.
Baca Juga
Melansir dari Couply, Rabu (9/4/2025), meskipun perbedaan pendapat politik tidak serta-merta berarti malapetaka, perbedaan pendapat dapat menimbulkan tantangan besar. Terutama jika keyakinan tersebut dikaitkan dengan nilai-nilai inti.
Advertisement
Bagaimana Perbedaan Politik Mempengaruhi Hubungan?
Memiliki keyakinan politik yang berbeda dengan pasangan Anda bukan hanya tentang ketidaksetujuan terhadap kebijakan atau politisi. Akan tetapi, tentang bagaimana perbedaan tersebut membentuk interaksi, emosi, dan hubungan Anda secara keseluruhan. Berikut ini adalah bagaimana politik dapat mengguncang suatu hubungan.
1. Tantangan komunikasi dan perdebatan sengit
Pernahkah Anda mengalami perselisihan kecil yang meningkat menjadi pertengkaran hebat yang membuat Anda berdua frustrasi dan terkuras emosinya? Perbedaan politik dapat menyebabkan hal itu.
- Beberapa pasangan kesulitan untuk membahas pandangan mereka tanpa berubah menjadi perdebatan di mana tidak ada yang merasa didengarkan.
- Sementara yang lain menghindari percakapan politik sama sekali, yang menyebabkan kebencian atau kesalahpahaman yang menumpuk seiring waktu.
- Diskusi politik yang sengit dapat memicu reaksi emosional yang kuat. Terutama ketika diskusi tersebut menyentuh nilai-nilai yang sangat pribadi seperti hak asasi manusia, kebebasan, atau kesetaraan.
Kuncinya? Belajar cara berbicara, bukan berdebat. Jika setiap percakapan berubah menjadi pertarungan tentang siapa yang "benar" dan siapa yang "salah," hubungan asmara Anda mungkin dalam masalah.
2. Nilai dan moral yang bertentangan
Politik bukan hanya tentang hukum dan kebijakan—ini tentang nilai-nilai yang kita pegang teguh. Itulah sebabnya perbedaan pendapat politik bisa terasa begitu personal.
Jika salah satu dari Anda sangat meyakini sesuatu (misalnya perubahan iklim, pengendalian senjata) dan yang lain acuh tak acuh—atau lebih buruk lagi, berada di pihak yang berlawanan—ini dapat menciptakan perpecahan emosional yang dalam.
Ini bukan hanya tentang perbedaan pendapat; ini tentang apa yang diwakili oleh pendapat tersebut. Jika pendirian pasangan Anda bertentangan dengan sesuatu yang sangat Anda sukai, mungkin sulit untuk memisahkan politik dari orang tersebut.
Pasangan dalam hubungan campuran politik sering bertanya pada diri sendiri: "Bisakah saya menerima orang ini jika kami tidak memiliki keyakinan mendasar yang sama?" Jika jawabannya tidak, itu mungkin merupakan red flag.
3. Tekanan eksternal dan pengaruh sosial
Seolah-olah mengatasi perbedaan politik dalam hubungan Anda tidak cukup sulit, pendapat dari luar dapat membuat segalanya menjadi lebih sulit:
- Teman dan keluarga dapat menghakimi atau mempertanyakan hubungan Anda. Terutama jika mereka sangat menentang keyakinan pasangan Anda.
- Lingkungan sosial dapat memengaruhi cara Anda memandang pasangan. Jika teman terdekat Anda menganggap pandangan politik pasangan Anda bermasalah, Anda mungkin mulai mempertanyakan banyak hal juga.
- Menghadiri acara bersama dapat terasa canggung atau bahkan membuat Anda terasing jika Anda tidak memiliki pandangan politik yang sama.
Tekanan eksternal dapat menambah stres yang tidak perlu, tetapi pada akhirnya, itu adalah hubungan Anda—bukan hubungan orang lain. Tantangannya adalah mempelajari cara menetapkan batasan dengan orang lain sambil tetap melakukan percakapan yang terbuka dan jujur ​​satu sama lain.
Advertisement
Ikuti Tips untuk Menjaga Hubungan Walau Perbedaan Pandangan Politik
Tidak sepakat soal politik bukan berarti hubungan Anda akan hancur—tetapi mengatasi perbedaan tersebut butuh usaha. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dan pasangan dapat menciptakan hubungan yang langgeng, meskipun hasil pemungutan suara Anda berbeda. Berikut caranya:
1. Tetapkan batasan di sekitar diskusi politik
Tidak semua percakapan harus berubah menjadi pertikaian politik. Jika perdebatan terus-menerus membuat Anda berdua frustrasi atau kelelahan, mungkin sudah saatnya untuk menetapkan beberapa aturan dasar.
- Beberapa pasangan sepakat untuk membatasi diskusi politik, terutama selama masa-masa yang menegangkan (seperti musim pemilu).
- Yang lain menetapkan "zona aman" di mana politik sama sekali tidak boleh dibicarakan—misalnya saat kencan, liburan, atau kumpul keluarga.
- Jika perdebatan memanas, memiliki tombol "jeda" (seperti kata sandi atau frasa) dapat membantu mencegah hal-hal menjadi semakin buruk.
Tujuannya bukanlah untuk mengabaikan perbedaan Anda, tetapi untuk memastikan perbedaan tersebut tidak mengaburkan cinta dan rasa hormat yang Anda miliki untuk satu sama lain.
2. Fokus pada hal yang menyatukan Anda
Pada akhirnya, hubungan lebih dari sekadar pandangan politik. Nilai-nilai bersama, tujuan hidup, dan hubungan emosional sering kali lebih penting daripada afiliasi partai.
Apakah Anda berdua menghargai kebaikan, kejujuran, dan kesetiaan? Itu adalah fondasi yang lebih kuat daripada sekadar menyetujui isu-isu kebijakan.
Apakah Anda memiliki impian yang sama—seperti memulai sebuah keluarga, berkeliling dunia, atau membangun rumah bersama? Tujuan-tujuan tersebut dapat lebih penting daripada perbedaan politik.
Menemukan kesamaan dalam hobi, tradisi, dan kehidupan sehari-hari membantu menyeimbangkan perbedaan pendapat dan mengingatkan Anda mengapa Anda bersama sejak awal.
Jika hubungan Anda dibangun atas dasar cinta, kepercayaan, dan rasa saling menghormati, perbedaan pendapat politik hanya menjadi salah satu aspek dinamika Anda—bukan ciri yang menentukan.
Advertisement
3. Latih rasa hormat dan pikiran terbuka
Anda tidak akan selalu sependapat. Namun, cara Anda menangani perbedaan pendapat tersebut membuat semua perbedaan. Ini yang harus diperhatikan:
- Jalani percakapan politik dengan rasa ingin tahu, bukan dengan sikap agresif. Alih-alih mencoba "memenangkan" argumen, tanyakan, "Apa yang membentuk pandanganmu?" Dengarkan untuk memahami—bukan hanya untuk menanggapi.
- Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa Anda menghargai sudut pandang pasangan Anda, meskipun Anda tidak setuju.
- Hindari meremehkan atau mengabaikan keyakinan mereka. Begitu percakapan berubah menjadi "Aku tidak percaya kamu berpikir seperti itu", percakapan harus berakhir.
Inti dari setiap hubungan yang sehat adalah rasa hormat. Anda tidak harus setuju, tetapi Anda harus menerima bahwa pasangan Anda memiliki hak atas keyakinannya sendiri.
