Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa sedih, menyesal atau bahkan kecewa dengan diri sendiri? Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kejadian-kejadian di masa lalu yang menyisakan trauma. Seringkali seseorang tidak menyadari ada beberapa hal yang belum selesai dalam diri, lalu itu semua terpendam di alam bawah sadar.
Baca Juga
Advertisement
Semua pengalaman di masa lalu baik sedih, kecewa, dan terluka, ini membentuk sistem pertahanan diri. Sistem pertahanan diri ini yang dibawa hingga masa sekarang dan biasa dirasakan saat seseorang merasa kecewa, marah atau tersakiti.
Oleh sebab itu, biasanya seseorang ketika sedih ia melakukan hal-hal yang disukai, seperti makan makanan favorit, belanja berbagai produk yang diinginkan atau yang lebih ekstrem lagi adalah mencaci diri sendiri saat merasa kecewa. Semua ini dilakukan semata-mata untuk menghilangkan perasaan sedih. Terlepas dari berapa lama durasi ia bisa menerima dan berdamai dengan diri sendiri, itu urusan nanti.
Buah dari trauma masa lalu tersebut membentuk cara seseorang dalam menyelesaikan masalah hingga sekarang. Oleh karena itu penting bagi seseorang melakukan self healing guna menyembuhkan dan berdamai dengan masa lalu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa itu Self Healing?
Self healing adalah sebuah proses pemulihan, memberikan ruang pada diri sendiri untuk menyembuhkan luka yang meninggalkan trauma di masa lalu. Dengan self healing, seseorang bisa lebih menerima diri sendiri, kenal dengan emosinya baik positif maupun negaif hingga bisa berdamai. Dengan kata lain, self healing juga bisa diartikan proses memotivasi diri dalam menghadapi persoalan hidup.
Secara naluri setiap orang bisa menyembuhkan diri secara mental namun tidak dengan pikiran. Pikiran yang negatif bisa jadi penghalang untuk sembuh. Di saat seperti inilah self healing berperan.
Self healing bisa dilakukan dengan langkah-langkah kecil yang membuat kamu lebih nyaman. Berikut 4 tips yang bisa kamu lakukan:
Advertisement
1. Me Time
Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time sangat diperlukan. Sesekali Kamu perlu menarik diri dari rutinitas sejenak, seperti melakukan meditasi. Alihkan fokus dari masa lalu dan masa depan apalagi orang lain, hanya fokus pada diri sendiri, rileks, memahami setiap hal yang terjadi dimasa kini. Me time bisa dilakukan sesepele berdiam diri di kamar atau tempat di mana kamu bisa nyaman fokus dengan dirimu sendiri.
Hal pertama yang dilakukan saat self healing adalah menyadari masalah dan perasaan negatif yang ada pada dirimu. Seperti lelah, ngantuk, atau bahkan sedih.
Â
2. Makan Makanan yang Sehat
Ada pepatah yang mengatakan "you are what you eat". Makanan yang dikonsumsi setiap hari juga mengambil peran dalam tubuh dan fikiran. Oleh karena itu sangat diperlukan makan makanan yang sehat karena nyatanya makanan yang baik dan bergizi seimbang membuat tubuh sehat, seperti buah dan sayuran.
Begitu sebaliknya ketika mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, makanan cepat saji misal, tidak baik untuk tubuh. Perlu diketahui, mingidam atau ingin makan makanan yang tidak sehat merupakan efek yang diberikan tubuh jika kamu sedang stres.
Â
Advertisement
3. Olahraga
Selain makanan, kamu juga harus memenuhi kebutuhan tubuh lain yaitu olahraga. Meskipun malas apalagi di zaman yang serba mudah seperti sekarang ini, luangkan waktu dalam harimu untuk olahraga, sekadar meregangkan otot dan sendi.
Perlu diketahui, olahraga dapat mengeluarkankan hormon endorfin, di mana hormon tersebut adalah pemicu emosi positif. Maka dari itu selain merasa lebih bugar dan sehat, pikiran juga lebih positif.
Â
4. Cerita Dengan Orang yang Tepat
Selain me time, kamu juga perlu berinteraksi dengan orang lain. Tentunya dengan orang yang tepat ya, yang kamu percaya bisa mendengar ceritamu, memberikan energi positif, dan hal positif lainnya. Dalam pertemanan diperlukan sosok semacam ini, yang bisa mendukung proses self healing kamu.
Sampaikan pada mereka apa maumu, diberi solusi atau hanya didengarkan, atau bahkan sekadar ingin mendengar ucapan yang membangun, seperti "Kamu ga sendirian" atau "gapapa, semua akan baik-bak saja".
Hal yang kelihatannya sepele justru diperlukan ketika seseorang dalam titik terendahnya. Bercerita dengan orang yang tepat adalah istirahat bagi pikiran dan batin yang lelah dengan rutinitas.
Selain kesehatan tubuh yang harus dijaga, kesehatan mental juga penting. Lebih aware dengan diri sendiri tentang apa yag sedang dirasakan, dengan begitu kamu bisa sembuh dari luka masa lalu. Biasanya orang yang sudah sembuh akan menyadari saat fikiran mulai negatif, bisa menerima, juga bisa memberi kenyamanan kepada diri sendiri. Yuk lebih dekat dengan diri sendiri!
Â
Penulis:
Ulwanul Askan
UIN Jakarta
Advertisement