Liputan6.com, Jakarta Hari ini, 22 Juni 2022 merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-495. Biasanya, di hari jadi ibukota ini masyarakat ramai-ramai merayakannya dengan berbagai cara, termasuk jajan kuliner khas Jakarta. Salah satu kuliner khas yang laris manis dibeli saat perayaan HUT DKI Jakarta adalah kerak telor.
Baca Juga
Advertisement
Kerak telor banyak sekali dijual di sekitaran kota Jakarta, terutama kawasan hiburan seperti Monas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kota Tua, hingga Jakarta Fair. Dari masa kepemimpinan Gubernur Jakarta Ali Sadikin, makanan ini sudah mulai dipromosikan dan terus berlanjut hingga sekarang.
Kerak telor selalu menjadi sajian utama dalam acara-acara besar di Jakarta dan menjadi sebuah identitas atau ciri khas kota tersebut. Makanan ini terbuat dari campuran telur, serundeng, serta beras ketan yang di atas tungku dan wajan kecil. Tekstur kerak telor memiliki karakter yang unik karena crunchy di luar, namun empuk dan lembut di dalamnya.
Kerak telor tercipta setelah masyarakat Betawi atau Batavia coba-coba membuat beragam makanan dengan memanfaatkan banyaknya buah kelapa di sana. Hingga akhirnya terciptalah kerak telor.
Pada tahun 1970-an, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri menjajakan kerak telor di pasaran. Tak disangka, banyak orang menyukainya. Bahkan, dulu kerak telor menjadi makanan favorit masyarakat kelas elit atau atas di Jakarta
Nah, jika Anda penasaran atau rindu ingin menikmati kerak telor khas Jakarta, sekarang Anda tak perlu jauh-jauh membelinya. Anda bisa membuat sendiri kerak telor rumahan yang rasanya tak kalah lezat.
Berikut ini Liputan6.com sajikan resep kerak telor yang dirangkum dari berbagai sumber:
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Resep Kerak Telor
Bahan-bahan:
- 100 gr beras ketan putih, rendam semalaman dan jangan buang airnya
- 4 butir telur bebek
- 5 sdm ebi, sangrai dan haluskan (bisa diblender)
- 100 gr kelapa parut
- Gula dan garam secukupnya
Bumbu Halus:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah
- 1/2 sdt lada
- 2 cm kencur
- 1 cm jahe
Cara Membuat:
1. Buat serundeng terlebih dulu. Tumis bumbu halus dengan api sedang sampai wangi kemudian campur dengan kelapa parut, ebi, gula, dan garam.
2. Jika sudah mengeluarkan aroma khas serundeng, angkat dan sisihkan.
3. Gunakan panci yang memiliki wadah cekung. Panaskan terlebih dahulu lalu tuang 1-2 sdm beras ketan putih dan air
4. Rebus dan tutup panci hingga air agak mengering.
5. Di wadah lain, tuang 1 telor bebek, 2 sdm serundeng, dan ebi halus. Kocok dan tuang di atas panci.
6. Balikkan wajan sehingga menghadap bara api. Biarkan selama beberapa saat hingga kerak telor berwarna kecokelatan.
7. Sesudah matang, beri taburi serundeng dan bawang goreng. Kerak telor Jakarta siap disajikan!
Advertisement
Sejarah Kerak Telor
Melansir dari laman Fimela, kerak telor memiliki sejarah yang cukup panjang sebagai makanan tradisional khas Jakarta. Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi) yang sudah dikenal sejak zaman Belanda.
Dulu, kerak telor diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja. Kerak telor tercipta setelah masyarakat Betawi atau Batavia coba-coba membuat beragam makanan dengan memanfaatkan banyaknya buah kelapa di sana. Dari coba-coba inilah kemudian tercipta kerak telor.
Pada tahun 1970an, masyarakat Betawi mulai memberanikan diri menjajakan kerak telor di pasaran. Tak disangka, banyak orang menyukai makanan ini. Bahkan, dulu kerak telor menjadi makanan favorit masyarakat kelas elit atau atas di Jakarta.
Dan seiring dengan berkembangnya waktu, kerak telor menjadi makanan yang disukai semua kalangan masyarakat. Harga kerak telor pun semakin terjangkau untuk semua orang.
Selain hasil eksperimen tadi, terdapat versi lain terkait sejarah dari kerak telor. Awalnya, warga Belanda menantang masyarakat Batavia membuat atau memasak makanan yang sehat dari bangsa pribumi sebagai pembuka.
Kemudian para ahli masak asal Betawi saat itu menawarkan sebuah kreasi omelette, dengan perpaduan ketan putih yang diracik dengan rempah asli Indonesia.
Tak disangka warga Belanda amat menyukainya. Sejak saat itu, kerak telor mulai popular dijadikan sebagai sajian khas dari masyarakat pribumi di Batavia.
Â
Â