Masih Sering Ketipu? Simak Perbedaan Cendol dan Dawet

Cendol dan dawet adalah minuman penyegar tenggorokan dikala siang hari namun masih banyak orang terkecoh dengan penyebutan cendol dan dawet.

oleh Achmad Hafidz diperbarui 13 Okt 2022, 10:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 10:00 WIB
Dawet Ayu Banjarnegara
Dawet Ayu Banjarnegara. (dok. Instagram @bakul.esdawet/https://www.instagram.com/p/CNEjNngFudn/)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini ada yang nganggep cendol dan dawet itu sama? Karena bentuknya yang terlihat mirip, warnanya hijau, memakai santan dan gula merah menjadikan mereka terlihat identik sama.

Faktanya cendol dan dawet ini berbeda keluarga ya genks. Dikutip dari Twitter @txtdrkuliner, sebelum mengenal perbedaannya kita harus pahami mengapa cendol dan dawet membuat orang menganggap sama.

"Sebelum kita bahas perbedaan, kita bahas persamaannya dulu, cendol & dawet sebenernya sama-sama terbuat dari tepung tapi keduanya pake tepung yang berbeda,” tulis pemilik akun @txtdrkuliner, Rabu (12/10/2022)

"Keduanya juga disajikan dengan cara yang sama, menggunakan santan & gula (biasanya gula jawa)," tulisnya.

Karena warnanya hijau, warna tersebut berasal dari daun pandan.

Warna hijau cendol dan dawet sendiri sama-sama dari perasan daun pandan," kata @txtdrkuliner.

Cendol cenderung dijual di Jawa Barat sedangkan dawet di Jawa Tengah - Jawa Timur, cendol yang paling khas adalah cendol Bandung, dan dawet adalah dawet Banjarnegara. 

Berbeda dengan cendol yang hanya satu varian. Dawet memiliki banyak varian yakni Dawet Ayu Banjarnegara, Dawet Ireng Purworejo, Dawet Jepara, dan Dawet Semarangan

Nah, mulai dari sini paham kan mengapa cendol, dan dawet suka disamakan. Kendati demikian, perbedaan cendol dapat dilihat secara seksama mulai dari bahan, bentuk, serta area dan asal kedua minuman tersebut.

Berikut penjelasan perbedaan cendol dan dawet yang kerap diidentikan sama:

Fakta Mengenai Cendol yang Kenyal

Selama ramadan, es cendol Bandung di Garut, Jawa Barat mendapatkan lonjakan omset penjualan hingga puluhan juta per hari.
Selama ramadan, es cendol Bandung di Garut, Jawa Barat mendapatkan lonjakan omset penjualan hingga puluhan juta per hari. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dilansir dari YouTube Sajian Sedap, cendol berasal dari wilayah bagian tanah Sunda, yang kini merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, dan Provinsi Jakarta. Cendol paling khas dinamakan 'Cendol asli Bandung'.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), es cendol adalah panganan yang dibuat dari tepung beras dan sebagainya yang dibentuk dengan penyaring, kemudian dicampur dengan air gula dan santan.

Cendol merupakan minuman penutup es manis yang mengandung tetesan tepung beras hijau, santan, dan sirup gula aren.

Cendol populer di Indonesia dan Asia Tenggara lainnya seperti Brunei, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Bahan dasar cendol berasal tepung kacang hijau disebut tepung hunkwe. Tepung tersebut kemudian diberi pewarna makanan hijau atau perasan daun suji, tapi ada juga yang memakai pandan.

Setelah mendapat warna yang pas, adonan tepung hunkwe akan dicetak menggunakan alat khusus.

Cetakan cendol berbentuk gelas panjang dengan lubang di bawahnya. Dari sana, bentuk khas lonjong dari cendol berasal.

Berbeda dengan Cendol, Dawet lebih Lembut

Es dawet patin
Tak disangka, dessert es dawet dari pindang patin ini ternyata punya rasa yang enak (Foto: Liputan6.com/ Akbar Muhibar)

Dikutip dari twitter @txtdrkuliner, Dawet minuman khas tanah Jawa khususnya Banjarnegara. Dawet sendiri terbuat dari tepung beras.

"Bedanya, cendol umumnya terbuat dari tepung kacang hijau/hunkwe sedangkan dawet umumnya terbuat dari tepung beras," tulisnya di laman Twitter.

Selain tepung beras, ada juga yang memakai tepung beras ketan, lalu diberi pewarna dari daun pandan ataupun daun suji. Proses pembuatan dawet lebih mudah dibanding cendol.

Cara membuat adonan dawet hanya dicetak dengan saringan. Adonan dawet lalu dituang ke saringan berongga dan digoyangkan ke air dingin sehingga jadilah bentuk dawet.

Hasil dari adonan yang menjadi dawet akan berbentuk runcing pada ujungnya.

Dawet menggunakan tepung beras, mempunyai tekstur yang lebih lembut daripada es cendol yang kenyal.

Dawet disajikan dengan parutan es, santan, gula merah, dan tambahan tape ketan (opsional).

Cincau, Ternyata Bukan dari Indonesia

Cappucino Cincau
Cappucino Cincau (sumber: iStockphoto)

Ada lagi cincau. Namun rupanya, es Cincau, aslinya bukan khas Indonesia, cincau berasal Tionghoa, cincau aslinya merupakan salah satu tanaman yang bernama Cincau Hijau (Cyclea Barbata).

Daun hijau cincau ini lah yang diperas dan sarinya akan menjadi agar-agar. Cincau biasanya dicampur parutan es, gula merah,dan santan yang menjadikan es cincau.

Dikutip dari KBBI kata cincau adalah minuman dingin yang di antara isinya ada semacam agar-agar dibuat dari daun cincau. Arti lainnya dari cincau adalah tumbuhan yang daunnya dapat diperas menjadi kental untuk isi minuman.

Kata cincau berasal dari dialek Hokkian chhin-chhau yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara.

Proses dari pembuatan cincau , pertama-tama bersihkan daun cincau dan direndam, lalu diremas sampai hancur dan direbus sehingga mengeluarkan sari-sari hijau cincau.

Tahap terakhir ada yang dicetak dengan cetakan kotak besar atau menyesuaikan, konsistensi cincau juga berbeda-beda tergantung pemilihan daunnya.

Es cincau di Indonesia sangat digemari masyarakat sampai di tahun 2010-an tercipta varian es cincau baru dengan mempadukan citarasa kopi, yaitu cappucino cincau.

infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa
Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya