Liputan6.com, Jakarta - Bibir kering terkadang membuat tidak nyaman. Bahkan bibir pecah-pecah dapat mengelupas dan terasa perih.
Bibir yang kering juga dapat memengaruhi kepercayaan diri. Ketika berinteraksi dengan orang lain, bisa jadi lawan bicara akan memerhatikan ke arah bibir. Jika kondisi bibir sedang kering, itu dapat membuat salah fokus dan mungkin orang lain menjadi khawatir.
Advertisement
Baca Juga
Ada beberapa faktor yang membuat bibir kering dan pecah-pecah. Dilansir Everyday Health, Jumat (21/10/2022), Joshua Zeichner seorang direktur penelitian kosmetik dan klinis di departemen dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City menuturkan, bibir pecah-pecah, juga dikenal sebagai cheilitis, paling sering disebabkan oleh cuaca dingin, kering, dan berangin.
Basah dan cuaca menjadi penyebab umum bibir pecah-pecah. Dr. Zeichner mengatakan, bibir pecah-pecah biasanya disebabkan oleh paparan lingkungan yang menyebabkan iritasi, termasuk air liur, sering menjilati bibir, makanan pedas, cuaca dingin, dan panas.
Dia menambahkan, pilek dan paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan bibir pecah-pecah begitu juga dengan obat-obatan seperti penurun kolesterol. Selain itu, alergi atau sentuhan iritan adalah penyebab umum lain dari bibir pecah-pecah, di mana paparan produk luar menyebabkan reaksi alergi yang sebenarnya atau iritasi langsung pada kulit.
Akan tetapi, seringkali bibir pecah-pecah disebabkan oleh kekeringan, dan angin adalah penyebab utama, seperti yang diungkapkan oleh ahli dermatologi Clay J. Cockerell, pendiri dan direktur medis Cockerell Dermatopathology di Dallas, Texas, AS.
Pengaruh Kondisi Kesehatan
Dr. Zeichner menuturkan, bibir pecah-pecah juga dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi medis yang menjadi penyebabnya. Termasuk di antaranya penyakit tiroid, kekurangan vitamin, dan penyakit radang usus.
Kekurangan fungsi tiroid dapat menyebabkan kekeringan pada mulut dan bibir. Selain itu, kurangnya vitamin B kompleks atau rendahnya kadar zinc atau zat besi diketahui dapat menyebabkan bibir pecah-pecah. Lalu, penyakit radang usus dapat memengaruhi seluruh saluran pencernaan dari bibir sampai ke anus.
Angular cheilitis atau peradangan di sudut mulut merupakan kondisi umum lainnya yang dapat menyebabkan bibir kering atau pecah-pecah. Ini biasanya disebabkan oleh cuaca dingin, pertumbuhan jamur yang berlebihan, atau iritasi dari air liur.
Biasanya peradangan di sudut mulut diobati dengan obat anti-jamur, anti-inflamasi, atau pelindung kulit sepanjang malam, kata Rebecca Baxt, seorang dokter kulit di Paramus, New Jersey, AS.
Meskipun bibir pecah-pecah biasanya tidak berbahaya, namun penting untuk melindungi dan menghidrasinya dengan perawatan yang tepat.Â
Advertisement
Gunakan Lip Balm
Bibir pecah terkadang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika sudah lebih dari dua hari, Dr. Zeichner menyarankan untuk menggunakan lip balm.
Lip balm mengandung kombinasi lilin dan minyak yang membentuk segel pelindung di atas kulit. Pilihan lip balm terbaik dengan bahan dasar petroleum jelly atau parafin yang dapat menjaga kelembapan di bibir, melindungi dari pengaruh cuaca, dan memberi waktu untuk sembuh.
Jauhi Produk yang Dapat Mengiritasi
Dr. Zeichner memperingatkan untuk menjauhi produk yang mengandung fragrance atau wewangian, kamper, mentol, dan asam salisilat karena bahan-bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit.
Hal itu bisa menyebabkan terganggunya pelindung kulit dan hilangnya hidrasi sehingga dapat memperburuk bibir pecah-pecah.
"Jika lip balm tidak membantu, kunjungi dokter kulit Anda. Anda juga dapat mencoba hidrokortison 1 persen untuk mengobati bibir pecah-pecah jika tidak membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari menggunakan lip balm," kata Dr. Zeichner.
Jika ingin obat rumahan alami untuk bibir pecah-pecah, Dr. Zeichner menyarankan untuk mencoba minyak kelapa karena mudah menyebar tanpa menetes.
"Jenis produk yang sama dengan Anda gunakan untuk kulit kering sering kali dapat digunakan untuk bibir," ujarnya, mengimbuhi.Â
Advertisement