Tak Banyak yang Tahu, Ini Pentingnya Menggunakan Masker untuk Kaki

Berikut manfaat menggunakan footmask atau masker untuk kaki.

oleh Shintya Tifanny Affifah diperbarui 30 Okt 2022, 16:23 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2022, 16:22 WIB
Ilustrasi Pijat Kaki
Ilustras pijat kaki. (Gambar oleh andreas160578 dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan kamu merasa bahwa kulit kaki kamu kering dan terkadang mengelupas. Ternyata kaki kita juga memerlukan perawatan.

Namun, perawatan untuk kulit area kaki terlebih di bagian telapak kaki yang tebal tidak perlu dirawat sebanyak perawatan untuk wajah. 

Melansir laman Healthessentials, Minggu (30/10/2022), kulit di telapak kaki lebih tebal dibandingkan kulit di area tubuh kita yang lain. Hal tersebut diungkap dokter kulit Shilpi Khetarpal dalam Healthessentials.

"Pada kaki kita, tekanan saat berdiri dan gesekan saat memakai sepatu dan kaus kaki dapat menyebabkan kapalan dan penebalan kulit," kata dr Shilpi Khetarpal.

"Ini membuat krim dan lotion normal sulit untuk menembus dan membuat kulit kaki menjadi lembab dan sehat," tambahnya. 

Maka dari itu, kulit di kaki juga perlu mendapatkan perhatian dan perawatan khusus. 

Pernyataan serupa juga tertuang dalam laman Mindbodygreen, kulit kaki memerlukan perawatan agar tidak kasar, kusam, kering, mengelupas, dan berbau tidak sedap. 

Sebenarnya ada beberapa alternatif yang bisa digunakan untuk merawat kulit, seperti ke salon untuk lakukan exfoliating (mengangkat sel kulit mati) menggunakan alat atau menggunakan kikir kaki dan menggunakan masker kaki.

Namun, menurut American Podiatric Medical Association, organisasi di Amerika yang membahas mengenai kesehatan, menjelaskan bahwa menggunakan kikir kaki atau pisau cukur untuk mengangkat sel kulit mati dan kapalan (bagian kulit yang menebal), jika digunakan tidak tepat, bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sel kulit kaki dan bisa menyebabkan timbulnya infeksi.

Perlunya Menggunakan Masker Kaki

Kaki (Foto: Pixabay)
Kaki (Foto: Pixabay)

Sehingga, American Podiatric Medical Association, lebih menyarankan menggunakan masker kaki untuk merawat kulit di area kaki.

Hasil yang dirasakan saat menggunakan masker untuk kulit kaki, bisa bertahan lama, dan menyebabkan ketidaknyamanan fisik yang lebih sedikit, dibandingkan menggunakan kikir atau pisau khusus kulit kaki. 

Masker kaki merupakan pilihan yang tepat, selain karena nyaman, penggunaanya juga sangat mudah dan harganya terjangkau. 

"Masker kaki adalah alternatif yang terjangkau dan mudah untuk seseorang yang menginginkan kaki yang halus, dan lembut, juga bagi yang tidak bisa pergi ke salon untuk pedikur," ucap dr. Lisa Airan, dokter kulit yang mendalami ilmu perawatan kulit alami dan berteknologi dalam laman Mindbodygreen.

Cara Menggunakan Masker Kaki

Ilustrasi Kuku Jari Kaki
Ilustrasi kuku jari kaki. (Gambar oleh Hans Braxmeier dari Pixabay)

Ada beberapa jenis masker kaki, dari mulai peel mask, yang digunakan hanya dengan menempelkan selama 20 menit, dan ada juga yang digunakan dengan cara mengoleskan masker lalu dibilas. 

Menurut dr Lisa Airan, yang lebih efektif adalah dengan menggunakan masker yang cukup ditempelkan selama dua puluh menit hingga satu jam.

"Kamu cukup memakai masker kaki selama 20 menit hingga satu jam untuk mendapatkan kulit lembut sepanjang hari," ungkapnya. 

Saat kamu memilih masker kaki, usahan yang mengandung bahan-bahan alami dan tidak terlalu terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya. 

Bahan yang Baik untuk Masker Kaki

Jalan tanpa alas kaki
Jalan tanpa alas kaki. (Foto: Pixabay/Maike dan Bjorn Broskamp)

"Masker kaki khas dilengkapi dengan bahan-bahan seperti asam alfa-hidroksi, ekstrak buah, minyak dan peptida," ungkap Dr. Lisa. 

Bahan-bahan ini menyebabkan lapisan kulit kaki bagian luar yang kasar, dan sel kulit mati ikut terangkat. Dengan terangkatya sel kulit mati dan nutrisis yang terkandung dalam masker bisa membuat kulit menjadi sehat dan tidak kering. 

Jika kamu menggunakan masker yang menyebabkan kulit mengelupas, jangan khawatir, hal ini hanya terjadi sementara. Hanya sekitar 2 minggu. Hal ini terjadi karena penumpukan sel kulit mati yang tidak terangkat.

Pengelupasan kulit ini disebabkan oleh AHA (asam alfa hidroksi) yang membuat exfoliating (pengangkatan sel kulit mati) terjadi lebih cepat. 

Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus
Infografis Journal_ Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya