Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) selama ini belum pernah memberi komentar tentang kiprah putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden (wapres) di depan publik. Jokowi baru angkat bicara saat sesi wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab, baru-baru ini.
Najwa mewawancari suami Iriana itu di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Dalam momen itu, Jokowi memberikan pesan untuk Gibran Rakabuming .
Advertisement
Baca Juga
"Ke Mas Gibran, gimana pak? Bapak memberi masukan juga ke Mas Gibran?" tanya Najwa dalam tayangan di akun Youtube Najwa Shihab, Selasa, 11 Februari 2025. "Ndak, ndak. Nggak pernah, nggak pernah," jawab Jokowi. "Mas Gibrannya juga nggak pernah meminta masukan?" timpal Najwa.
Advertisement
Jokowi mengatakan, Gibran sama sekali tidak pernah meminta masukan dan saran darinya karena memang tipikalnya seperti itu. Mengenai kinerja Gibran sebagai Wapres, Jokowi enggan memberi penilaian. Menurutnya masyarakat lebih berhak untuk menilai.
"Tapi nasehat yang kerap bapak berikan ke Mas Gibran ada ga pak? Dari pengalaman bapak jadi orang nomor satu dan melihat orang nomor dua?" tanya wanita yang akrab disapa Nana itu.
"Kalau orang Jawa bilang, ojo kemajon, itu aja," ujarnya. "Kalo begitu, tidak boleh melebihi atau melampaui," tanya Nana lagi. "Iya karena secara konstitusi memang wakil presiden itu adalah mendampingi presiden atau membantu presiden apabila diminta," kata Jokowi. Apa sebenarnya arti kemajon?
Jangan Melebihi Atas
Ojo kemajon adalah bahasa Jawa yang jika diartikan secara harfiah ke Bahasa Indonesia artinya jangan terlalu maju, jangan kelewatan atau jangan melebihi batas. Selain tanggapan Jokowi soal Gibran, warganet juga banyak yang menyoroti menyoroti gestur tubuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu selama diwawancarai Najwa Shihab.
Dalam wawancara tersebut, warganet menyoroti kaki Jokowi yang tampak bergoyang-goyang selama menjawab pertanyaan. Hal itu bahkan sudah terlihat sejak awal wawancara ketika Najwa baru mengajak Jokowi berbincang santai dan belum mengajukan pertanyaan.
"Kakinya ngehentak mulu dibalik tutur yang terlihat santai, ahahahaha," komentar seorang warganet. "Cara Ngomong Terkesan Santai, Tapi Gestur Tubuh Cara duduk enggak bisa dibohongi kalo Dia gugup dan tegang.,” sahut warganet lain.
“Itu kakinya ga bisa diem. Keliatan banget groginya. Berbanding terbalik dgn mba Najwa. Gokil sih. 😂😂😂,” kata yang lain. “Gaya kakinya seseorang yg bergerak aktif sambil berbicara menandakan seorang itu sedang gelisah dan atau berbicara yg tidak sebenarnya,” ujar warganet yang lain.
Advertisement
Gestur Jokowi Jadi Sorotan
Kaki yang bergoyang atau bergetar kerap dikaitkan dengan konsentrasi seseorang. Beberapa penelitian menyebutkan gerakan kaki yang intens saat duduk dan berbaring, terjadi apabila individu kehilangan konsentrasi dan fokus, resah, bahkan melepaskan energi gugup.
Selain itu berikut penyebab lain dari goyangan kaki seperti dilansir dari kanal Health Liputan6.con yang mengutip dari laman New Health Advisor, 6 Juni 2017.
1. Penggunaan analeptics
Efek dari penggunaan analeptics atau stimulan seperti nikotin atau kafein dapat menyebabkan guncangan yang terjadi pada kaki.
2. Restless Leg Syndrome
Pasien sindrom kaki gelisah akan selalu menggoyangkan atau menggerakan kaki mereka. Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi saat individu sedang tidur malam hari. Tapi, jika kaki yang bergoyang-goyang saat duduk, diminta berhenti langsung bisa itu bukan berarti sindrom kaki gelisah.
Sebaliknya, jika diminta berhenti ia tidak bisa, kemungkinan individu mengalami sindrom ini. Untuk memastikannya, Anda harus berkonsultasi dan memeriksakan kepada dokter.
3. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Orang dengan ADHD selalu memiliki kecenderungan bergerak dan melakukan sesuatu, termasuk menggoyangkan kaki mereka.
Kaki Gemetar karena Cemas
Menurut John Winkelman, kepala Sleep Disorders Clinical Research Program di Rumah Sakit Umum Massachusetts, penyebab paling umum dari goyangan kaki di adalah kecemasan. Dr. Winkelman menjelaskan bahwa kecemasan menghasilkan rangsangan psikologis secara keseluruhan, dengan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, dan dengan itu muncul peningkatan perasaan ingin atau perlu bergerak.
"Ketika sistem saraf simpatik terstimulasi, ada respons fight or flight, yang merupakan bagian dari rangsangan ini," terang Winkelman. "Meskipun banyak orang berjuang melawan kebiasaan menggoyangkan kaki ke atas dan ke bawah karena cemas, itu tidak lebih dari sekadar kebiasaan," jelas Debra Wilson, PhD, MSN, seorang profesor di Austin Peay State University School of Nursing.
"Ada cara untuk menghentikan kebiasaan itu, dan ketika seseorang diberitahu, mereka dapat berhenti secara sukarela sampai mereka lupa dan mulai melakukannya lagi," kata Dr. Wilson.
Jika gemetar kaki Anda disebabkan oleh kecemasan — dan itu mengganggu Anda atau memengaruhi kehidupan sehari-harimu — mungkin bermanfaat untuk berbicara dengan terapis atau profesional kesehatan mental tentang strategi dan perawatan penanggulangan lainnya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)