1 Desember Hari AIDS Sedunia, Ini 7 Cara Cegah Penularan HIV

Hari AIDS sedunia diperingati tiap 1 Desember dan ini cara menekan penyebaran virus HIV.

oleh Achmad Hafidz diperbarui 01 Des 2022, 11:19 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 11:18 WIB
[Bintang] Hari AIDS Dunia, Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya
Pita merah mulai terkenal tahun 1991 sebagai tanda peduli untuk ODHA | Via: psychology.msu.edu

Liputan6.com, Jakarta - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember tiap tahunnya. Hari AIDS sedunia diperkenalkan dan diperingati bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia terhadap wabah penyakit AIDS yang berdampak buruk bagi tubuh.

Dikutip dari dinkes.kalbarprov, Kamis (1/12/2022), AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency. Penyakit ini berarti suatu kumpulan gejala dan infeksi sindrom yang muncul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus.

Berdasarkan catatan WHO, virus tersebut masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, bahkan telah merenggut 36,3 juta jiwa. Diperkirakan ada 37,7 juta orang hidup dengan HIV per akhir tahun 2020, dan lebih dari dua pertiganya berada di dataran Afrika. 

Sayangnya, penyakit AIDS yang ditimbulkan oleh infeksi virus HIV, belum ada obatnya sampai sekarang. Meski begitu, virus HIV dapat ditekan dalam penyebarannya selama hal itu dapat dicegah dari sedini mungkin.

Berikut, 7 cara mencegah penyebaran virus HIV sebagaimana dikutip dari hivinfo.nih.gov dan nhs.uk:

1. Lakukan Tes HIV

Bicaralah dengan pasangan Anda tentang tes HIV dan lakukan tes sebelum Anda berhubungan seks. Carilah lokasi layanan kesehatan setempat agar mengetahui tentang gejala dan infeksinya agar hubungan seks lebih aman.  

Lakukan tes STD untuk mengetes apakah tubuh terkena penyakit menular seksual. Apabila memiliki penyakit menular seksual, dapat meningkatkan risiko terkena HIV atau menyebarkannya ke orang lain.

2. Pilihlah Perilaku Seksual yang Tidak Terlalu Berisiko

HIV terutama disebarkan melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom atau tanpa meminum obat untuk mencegah atau mengobati HIV.

Jangan lakukan hubungan seksual yang tidak aman, karena hal tersebut dapat meningkatkan resiko infeksi virus HIV.

3. Gunakan Kondom

Kondom
Ilustrasi kondom (Foto: Pixabay/Wounds_and_Cracks)

Tersedia kondom pria dan kondom wanita. Kondom tersedia dalam berbagai warna, tekstur, bahan, dan rasa.

Kondom adalah bentuk perlindungan yang paling efektif terhadap HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Kondom dapat digunakan untuk seks vaginal dan anal. Selain itu, kondom juga bisa dipakai untuk seks oral yang dilakukan pada pria.

HIV dapat ditularkan sebelum ejakulasi melalui pre-cum dan cairan vagina dan dari anus. Oleh karena itu, sangat penting untuk memakai kondom sebelum kontak seksual terjadi antara penis, vagina, mulut atau anus.

4. Pelumas

Pelumas sering digunakan untuk meningkatkan kenikmatan dan keamanan seksual dengan menambahkan kelembaban pada vagina saat berhubungan seks.

Pelumas dapat membuat seks lebih aman dengan mengurangi resiko robekan vagina yang disebabkan oleh kekeringan atau gesekan, dan juga dapat mencegah robeknya kondom.

Gunakanlah pelumas berbahan dasar air dibandingkan pelumas berbahan dasar minyak. Pelumas berbahan dasar minyak melemahkan lateks pada kondom dan dapat menyebabkan kondom pecah atau robek.

5. Jangan Memakai dan Berbagi Jarum Suntik

Jarum suntik
Ilustrasi jarum suntik. (Sumber Pixabay)

Berbagi jarum suntik dengan orang lain, dapat membuat Anda berisiko terpapar HIV dan virus lain yang ditemukan dalam darah, seperti hepatitis C.

Sangat penting untuk tidak berbagi jarum suntik, jarum suntik, peralatan menyuntik seperti sendok dan penyeka, atau obat yang sebenarnya atau cairan yang digunakan untuk mengencerkannya.

Banyak otoritas lokal dan apotek menawarkan program pertukaran jarum suntik, di mana jarum suntik bekas dapat ditukar dengan jarum suntik yang bersih.

Jika Anda memiliki tato atau tindik, penting untuk selalu menggunakan jarum yang sudah bersih atau steril. 

6. Batasi Jumlah Pasangan Seksual 

Semakin banyak pasangan yang Anda miliki, makin besar kemungkinan seseorang terinfeksi HIV atau penyakit menular seksual lainnya. Untuk menghindari infeksi HIV, pastikan untuk tidak berganti-ganti pasangan.

7. Obat Pencegahan HIV

20151129-Cek Darah Hari HIV/AIDS Sedunia-Jakarta-Angga Yuniar
Pengunjung melakukan tes darah untuk mengecek HIV/AIDS yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta sebagai bentuk peringatan hari AIDS sedunia di Taman Suropati, Menteng, Jakarta, Minggu (29/11/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jika Anda HIV negatif, namun memiliki pasangan yang positif HIV, Anda mungkin dapat mengonsumsi obat profilaksis pra-paparan (PrEP) untuk mengurangi risiko terkena virus.

PrEP tersedia untuk beberapa orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan harus diminum sebelum Anda berhubungan seks. Gunakan obat ini setelah kamu mendapatkan perawatan dari dokter dan sesuai anjuran resep dokter.

8. Skrining Bagi Ibu Hamil Positif HIV 

Kehamilan dapat menularkan HIV terutama untuk calon bayi ketika kelahiran atau lewat menyusui, lakukan cek rutin kesehatan apakah Anda memiliki HIV atau tidak. 

 

infografis Hari AIDS Sedunia
Hari AIDS Sedunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya