Malam Nisfu Syaban Menurut Sunnah, Ini Dalil yang Anjurkan Mengamalkannya

Berikut dalil sunnah yang menganjurkan untuk mengamalkan amalan sunnah di malah nisfu syaban

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Mar 2023, 12:56 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 12:56 WIB
Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam
Ilustrasi seorang muslim berdoa, Islam. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Menurut kalender Hijriyah, malam Nisfu Syaban jatuh pada hari Rabu, 8 Maret 2023. Tepatnya, pada tanggal 15 di bulan Syaban.

Malam nisfu syaban termasuk salah satu malam yang penting bagi umat Islam karena begitu besar keutamannya. Malahan, ini disebut sebagai malam pengampunan karena Allah SWT memenuhi malam ini dengan rahmat serta kebaikan.

Buku Malam Nisfu Syaban karya Hanif Luthfi mengemukakan sejumlah dalil yang menyunnahkan solat di malam nisfu syaban. Dalil-dalil tersebut yakni:

Pertama

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum ad-Din menulis:

وليلة النصف من شعبان ففيها مائة ركعة يقرأ في كل ركعة

بعد الفاتحة سورة الإخلاص عشر مرات كانوا لا يتركونها

Malam Nishfu Sya'ban di dalamnya ada sholat 100 rakaat, setelah baca al-Fatihah baca Surat al Ikhlas 10 kali, mereka tidak pernah meninggalkannya.

 

Kedua

Syeikh Abdul Qadir al-Jilani termasuk ulama yang mensunnahkannya. Beliau menyebutkan dalam kitabnya al Ghunyah,

(فصل) فأما الصلاة الواردة في ليلة النصف من شعبان فهي مائة ركعة بألف ركعة قل هو الله أحد ... في كل ركعة عشر مرات، وتسمى هذه الصلاة صلاة الخير وتعرف بركتها وكان السلف الصالح يصلونها جماعة يجتمعون لها، وفيها فضل كثير وثواب جزيل

sholat yang ada pada malam nisfu Sya'ban adalah sholat 100 rakaat dengan 1000 al ikhlas. Setiap rakaat dibaca 10 kali. Sholat ini disebut shalat khair, dan telah diketahui keberkahannya. Para ulama salaf banyak yang melakukannya dengan berjamaah, mereka berkumpul untuk melakukannya. Di dalamnya ada anugerah yang banyak dan pahala yang banyak.

 

Dalil sunnah terkait malam nisfu syaban yang ketiga

Ilustrasi berdoa, doa
Ilustrasi berdoa, doa. (Photo by Alena Darmel: https://www.pexels.com/photo/person-in-praying-with-his-hands-raised-8164382/)

Abu Thalib al-Makki sebelumnya juga menyebutkan bahwa ada kesunnahan shalat 100 rakaat ini. Beliau menyebutkan:

وليلة النصف من شعبان وقد كانوا يصلون في هذه الليلة مائة ركعة بألف مرة قل هو الله أحد عشراً في كل ركعة ويسمون هذه الصلاة صلاة الخير ويتعرفون بركتها ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة

Malam Nisfu Sya'ban, mereka (para ulama) telah melakukan sholat pada malam ini 100 rakaat dengan 1000 surat al Ikhlas, setiap rakaat dibaca 10 kali. Mereka menyebutnya dengan sholat kebaikan, mereka mengetahui keberkahannya, mereka berkumpul dan kadang mereka sholat berjamaah.

 

Keempat

Muhammad bin Ishaq al Fakihani, dalam kitabnya Akhbar Makkah fi Qadim ad-Dahr wa Haditsihi, kabar-kabar tentang Makkah di masa lalu dan sekarang, itu pula yang dilakukan oleh beberapa orang di Makkah saat itu. Beliau menyebutkan:

وَأهْل مَكَّةَ فِيمَا مَضى إلى الْيَوْمِ إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النَّصْفِ مِنْ

الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَصَلُّوْا، عَامَّةُ شَعْبَانَ، خَرَجَ وَطَافُوا، وَأَحْيَوْا لَيْلَتَهُمْ حَتَّى الصَّبَاحَ بِالْقِرَاءَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، حَتَّى يَخْتِمُوا الْقُرْآنَ كُلَّهُ، وَيُصَلُّوا، وَمَنْ صَلَّى مِنْهُمْ تِلْكَ اللَّيْلَةَ مِائَةَ رَكْعَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةِ بِالْحَمْدُ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، وَأَخَذُوا مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَشَرِبُوهُ، وَاغْتَسَلُوا بِهِ، وَخَبَّؤُوهُ عِنْدَهُمْ لِلْمَرْضَى، يَبْتَغُونَ بِذَلِكَ الْبَرَكَةَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ، وَيُرْوَى فِيهِ أَحَادِيثُ كَثِيرَةً

Penduduk Makkah sejak dahulu sampai hari ini, jika malam Nishfu Sya'ban hampir kebanyakan mereka, baik laki-laki maupun perempuan itu keluar rumah menuju masjid. Mereka sholat, thawaf, menghidupkan malam itu sampai pagi, dengan membaca Al Qur'an di dalam Masjid al Haram, sampai mereka mengkhatamkan Al Qur'an.

Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban

Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat. (Foto oleh mohammad ramezani: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-muslim-12772601/)

Adapun enam amalan sunah yang dianjurkan di malam nisfu syaban antara lain:

1. Memperbanyak Doa Sejak Terbenam Matahari

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam nisfu syaban. Hal ini dilakukan karena pada malam nisfu syaban, Allah SWT turun ke bumi untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Bakar ash-Shidiq dari Rasulullah Saw berikut:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya,

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

2. Perbanyak Istighfar

Selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk memohon ampun atau istighfar sebanyak-banyaknya. Hal ini karena tidak ada manusia yang luput dari dosa.

Anjuran ini sebagaimana hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nanul Qulub sebagai berikut.

"Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya."

3. Perbanyak Syahadat

Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/pixabay

Sayid Muhammad bin Alawi mengatakan bahwa seyogyanya di waktu-waktu yang penuh keberkahan dianjurkan untuk diisi dengan kalimat-kalimat mulia seperti memperbanyak membaca syahadat. Ia mengatakan:

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله

Artinya,

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”

4. Membaca Surat Yaasin Tiga Kali

Di malam nisfu syaban, umat Islam dianjurkan untuk membaca surat Yaasin sebanyak tiga kali setelah sholat Maghrib. Pembacaan Yaasin disertai dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.

5. Melaksanakan Sholat Sunah

Ilustrasi muslim, berdoa, berselawat
Ilustrasi muslim, berdoa, berselawat. (Photo by Imad Alassiry on Unsplash)

Selain membaca Yaasin, dianjurkan pula untuk melakukan sholat sunah di malam hari pada malam nisfu syaban. Sholat sunah yang dianjurkan antara lain sholat tahajud, sholat hajat, sholat taubah, sholat tasbih, dan witir.

6. Puasa

Rasulullah SAW juga menyarankan Muslim untuk berpuasa ketika Nisfu Syaban. Namun, puasa ini merupakan ibadah sunah. Artinya, tidak menimbulkan dosa bila tidak dikerjakan, tetapi menambah pahala ketika dilakukan.

"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah).

 

Doa Malam Nisfu Syaban

Adapun bacaan doa nisfu syaban sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya,

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu.

‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya