Liputan6.com, Jakarta - Paskah merupakah hari raya umat Kristiani yang memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Ini adalah salah satu hari raya paling penting dalam kalender Kristen dan dirayakan oleh miliaran orang Kristen di seluruh dunia.
Paskah biasanya dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi pada atau setelah titik balik musim semi, yang biasanya terjadi sekitar tanggal 21 Maret.
Melansir dari India Times, Minggu (9/4/2023), kisah Paskah diceritakan dalam Perjanjian Baru Alkitab, yang menceritakan tentang penyaliban Yesus Kristus pada hari Jumat Agung dan kebangkitannya pada hari Minggu Paskah.
Advertisement
Kebangkitan Yesus dipandang sebagai simbol pengharapan dan awal baru bagi umat Kristiani.
Asal usul Paskah bisa ditelusuri kembali ke tradisi pagan kuno yang merayakan datangnya musim semi, yang melambangkan kehidupan baru dan kelahiran kembali.
Di banyak budaya, sepanjang tahun ini ditandai dengan pertukaran telur, yang dianggap sebagai simbol kehidupan baru.
Umat Kristen pertama kali mengadopsi tradisi ini dan menggunakannya untuk mewakili kehidupan baru yang berasal dari kebangkitan Yesus Kristus.
Ketika agama Kristen menjadi agama dominan di Eropa, tradisi tersebut dimasukkan ke dalam kalender Kristen sebagai perayaan kebangkitan Yesus.
Kata
Kata "Easter" sendiri diyakini berasal dari nama dewi kesuburan kaum pagan, Eostre. Namun, makna hari raya Kristen telah menjadi dominan selama berabad-abad.
Terlepas dari asal-usulnya, Paskah telah menjadi salah satu hari raya terpenting dalam kalender Kristen, dengan sejarah yang kaya dan beragam tradisi yang terkait dengannya.
Ini termasuk kelinci Paskah, telur Paskah dan parade Paskah, serta kegiatan keagamaan seperti menghadiri kebaktian gereja dan berpartisipasi dalam Misa Minggu Paskah.
Advertisement
Asal usul telur identik dengan perayaan Paskah
Munculnya telur Paskah dimulai dari abad kedua agama Kristen mulai disebarkan. Pada abad kedua tersebut, orang Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara.
Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan agama Kristen. Para penyebar ini menggunakan adat istiadat warga setempat agar ajaran mereka dapat diterima dengan baik. Salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter milik mereka dengan ajaran Kristen.
Festival tersebut berlangsung bertepatan dengan Hari Raya Paskah, di mana menjadi hari kebangkitan Kristus.
Ketika bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan "semua kehidupan berasal dari telur," maka hal ini diadaptasi oleh banyak kebudayaan. Karena menurut banyak kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan.
Tradisi Orang Mesir dan Orang Persia Kuno
Sementara itu, orang Mesir dan orang Persia Kuno memiliki tradisi menghias telur dan kemudian ditukarkan dengan temannya.
Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Hal ini menyebabkan pada abad kedua, gereja-gereja mulai merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus dengan simbol telur.
Advertisement