Mengenal Core Memory dan Fakta-Faktanya yang Penting untuk Kesehatan Otak

Sering berseliweran di media sosial, apa sebenarnya core memory itu? Yuk, cek penjelasan selengkapnya di sini.

oleh Bella Zoditama diperbarui 26 Jun 2023, 09:03 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 09:03 WIB
Ilustrasi foto polaroid
Ilustrasi kado untuk kakak perempuan/Copyright unsplash/Raj Rana

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang sering melihat istilah "core memory" berseliweran di media sosial? Khususnya video-video yang banyak dibagikan di TikTok. Namun, sebenarnya apa core memory itu? Dan kenapa istilah ini sepertinya sangat penting bagi kehidupan kita?

Core memory sebenarnya bukanlah sebuah konsep dalam ilmu saraf atau kesehatan mental. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh fim Pixar yang berjudul "Inside Out" pada tahun 2015, di mana core memory digambarkan sebagai waktu yang penting dalam kehidupan seseorang dan ingatan yang mendorong berbagai aspek yang berbeda dari kepribadian seseorang. 

Dalam film tersebut digambarkan bahwa core memory yang diingat oleh manusia, bisa menciptakan suatu kepribadian seseorang. Jadi, ketika seseorang sedang melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepribadian tersebut, maka core memory atau ingatan inti seperti kembali diaktifkan.

Sementara itu di dunia nyata, gagasan tentang core memory menciptakan video seputar momen spesial yang sering dibagikan oleh orangtua kepada anaknya, untuk mencatat dan mengingat pengalaman penting yang diharapkan dapat menjadi "kenangan inti" untuk anak mereka saat dewasa kelak.

Melansir dari Huffpost, Sabtu (24/6/2023), saat ditanya kenapa frasa ini bisa diterima oleh orang-orang, seorang terapis dari Quarles Counseling di Virginia Beach, mengatakan itu bermuara pada nostalgia masa lalu yang indah.

“Saat kita bergulat dengan masa-masa yang tidak pasti, orang-orang tampaknya ingin kembali ke saat segala sesuatunya terasa lebih aman, lebih mudah, atau lebih sederhana bagi mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa akhir-akhir ini hidup menjadi lebih menantang karena kita terus hidup melalui pandemi COVID-19.

Selain itu, Nicole Dudukovic, direktur jurusan ilmu saraf di University of Oregon, mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa ingatan sebenarnya tidak banyak berkontribusi pada kepribadian kita - orang yang mengalami amnesia tidak mengalami perubahan kepribadian - tetapi ingatan memang "berkontribusi pada kepribadian kita."

Berarti banyak orang memandang ingatan mereka sebagai sesuatu yang telah mengubah mereka dalam beberapa cara.

Oleh karena itu, ketahui fakta seputar core memory yang mungkin bisa membantu Anda mengenal lebih jauh mengenai istilah yang satu ini. 

Penjelasan Singkat Seputar Ingatan dan Kenangan

Ilustrasi
Ilustrasi mainan anak. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Kedua ahli tersebut menyebutkan bahwa seseorang mungkin memiliki ingatan yang baik, tapi tidak ada ingatan yang sempurna karena ingatan itu tidak akurat. 

Dudukovic mengatakan, “Dalam dunia ingatan, kita tidak benar-benar memikirkan ingatan khusus dan yang benar-benar membentuk orang. Itu benar untuk banyak alasan. Banyak dari 'kenangan inti' itu adalah hal-hal yang mungkin terjadi di masa kanak-kanak, dan sebenarnya ada banyak hal yang tidak kita ingat dari masa kecil kita.”

Di luar itu, ingatan bisa berubah dari saat kita masih anak-anak hingga saat kita dewasa. “Ada gagasan bahwa setiap kali kita mengingat sesuatu, ini adalah proses rekonstruksi di mana ingatan kita benar-benar berubah. Jadi saat kita mengingat, kita mengubah ingatan kita,” lanjutnya.

Maka dari itu, gagasan bahwa Anda dapat mengambil ingatan dari tahun lalu tidak cocok dengan ilmu ingatan. Saat Anda mendapatkan gambaran masa lalu Anda melalui ingatan ini, Anda tidak mendapatkan cerita detailnya.

Ada alasan kenapa saat-saat kebahagiaan yang ekstrem atau kecemasan yang intens mungkin bisa terukir di otak Anda. Menurut Dudukovic, peristiwa yang menimbulkan respons emosional seringkali diubah menjadi kenangan.

"Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa peristiwa emosional lebih cenderung diingat secara keseluruhan daripada hal-hal yang lebih netral atau kurang bermuatan emosional, tetapi itu tidak berarti peristiwa itu diingat lebih akurat," kata Dudukovic.

Quarles menambahkan bahwa melalui lensa kesehatan mental, ingatan yang didorong oleh emosi dapat kembali kepada Anda saat emosi tersebut muncul lagi. Oleh karenanya, jika Anda merasakan kegembiraan yang luar biasa menjelang pesta yang akan datang, pikiran Anda mungkin kembali ke saat terakhir kali Anda merasakan kegembiraan.

Core Memory Juga Tidak Selalu Bersifat Bahagia

Kurang Mendapatkan Perhatian Orangtua
Ilustrasi Anak Menangis Credit: pexels.com/Yan

Meskipun banyaknya video yang menggunakan hashtag core memory di TikTok seringkali menampilkan momen euforia yang membahagiakan, Quarles menekankan bahwa "kenangan inti kita belum tentu kenangan indah." Kenangan juga bisa berupa kesedihan, rasa takut atau amarah.

Selain itu, core memory juga bisa bersifat traumatis, di mana menjadi kenangan jangka panjang bagi banyak orang. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention mencatat bahwa peristiwa traumatis bisa ditandai dengan rasa ngeri, tidak berdaya, cedera serius, atau ancaman cedera serius atau kematian.

Seperti contohnya, hal ini seperti kecelakaan mobil, terlibat penyerangan hingga kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba. Tanda-tanda bahwa ingatan Anda terkait dengan trauma bisa menjadi mimpi buruk setelah Anda menemukan pemicu atau memikirkan peristiwa tersebut. Anda juga bisa menghindari aktivitas yang mengingatkan Anda pada ingatan atau mengalami kilas balik dari pengalaman traumatis tersebut.

Tentu saja, tidak semua ingatan yang terkait dengan emosi negatif adalah trauma. Tetapi jika itu masalahnya, ada baiknya mendapatkan bantuan profesional. 

Tindakan yang Bisa Dilakukan untuk Membuat Core Memory

Rekomendasi Hadiah di Hari Ayah Nasional
Ilustrasi Ayah dan Anak Credit: pexels.com/Tatiana

"Sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan Anda ingat, tetapi ada hal-hal tertentu yang membantu membuat kenangan ini melekat dan bertahan lebih lama," ucap Dudukovic.

Semuanya bermuara pada bagaimana Anda memproses momen-momen ini, katanya. “Apakah Anda sering memikirkan mereka? Apakah Anda memikirkan tentang mereka dengan cara yang dalam dan bermakna?”

"Dengan sengaja memikirkan momen-momen yang Anda harapkan akan berubah menjadi kenangan — dan bahkan melatihnya di kepala Anda — dapat membantu menjadikannya lebih mungkin menjadi kenangan," tambah Dudukovic.

Anda juga dapat mencoba menggunakan petunjuk pengambilan kenangan, seperti alat yang membantu Anda mengakses memori. “Idenya adalah jika Anda mendengarkan sebuah lagu saat Anda sedang berlibur, itu menjadi terhubung dengan kenangan liburan Anda,” jelasnya, “Dan kemudian ketika Anda mendengar lagu itu lagi, itu berfungsi sebagai isyarat, yang memungkinkan Anda untuk mengambil kembali kenangan itu dari liburan."

Mengambil foto atau gambar juga dapat digunakan sebagai isyarat pengambilan memori ketika Anda meluangkan waktu untuk memikirkan gambar yang Anda lihat dan momen yang digambarkan.

Coba miliki lebih banyak cara untuk mengakses ingatan dan menghubungkannya dengan hal-hal fisik hanya dapat membantu Anda mengambilnya kembali seiring berjalannya waktu.

Infografis Peranan Penting Orang Tua dalam Pengasuhan Anak (Parenting)
Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya