Liputan6.com, Jakarta Apa hal pertama yang Anda lakukan saat mengambil foto lucu bersama sahabat? Kemungkinan besar, Anda langsung mengunggahnya ke Instagram atau platform media sosial lainnya. Itulah dinamika media sosial—begitu ada momen baru yang menarik, sulit rasanya untuk tidak membagikannya.
Advertisement
Baca Juga
Namun, tidak semua orang merasa ketergantungan pada media sosial. Percaya atau tidak, ada banyak orang yang tetap terhubung dengan orang lain tanpa menjadikannya sebagai bagian utama dari kehidupan mereka. Media sosial memang dapat memudahkan komunikasi dengan orang-orang yang jarang kita temui, tetapi bukan berarti harus menjadi satu-satunya cara untuk berinteraksi.
Advertisement
Ada perbedaan mencolok antara mereka yang terus-menerus aktif di media sosial dan mereka yang jarang memperbarui status atau membagikan foto. Mungkin Anda penasaran, bagaimana kepribadian orang-orang yang tidak merasa perlu mendokumentasikan setiap momen kehidupannya dibandingkan mereka yang sulit melepaskan diri dari media sosial? Mengutip Life Hack, Jumat (31/1/2025), berikut adalah beberapa karakteristik orang yang jarang mengunggah status atau foto di media sosial.
1. Mereka lebih senang menjaga hubungan secara langsung
Media sosial memudahkan kita untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman. Kecuali, dengan “tetap berhubungan” yang kami maksud adalah membaca status Facebook mereka dan menyukai foto mereka. Ini adalah interaksi sepihak.
Sementara orang-orang yang tidak terlalu bergantung pada media sosial sebenarnya berupaya untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang mereka sayangi. Mereka rela duduk berhadapan dengan sahabat mereka di cafe, dengan ponsel tersimpan di saku, dan berbagi detail kehidupan satu sama lain yang tidak ingin mereka bagikan secara online. Dalam dunia mereka, “Sampai jumpa lagi” sebenarnya berarti, “Aku berencana bertemu denganmu lagi minggu depan.”
2. Mereka lebih sadar akan lingkungan sekitar mereka
Anda mungkin merasa dapat menjangkau dan menyentuh setiap jengkal bumi melalui artikel yang Anda baca dan gambar yang Anda lihat diposting orang lain secara online, tetapi saat Anda duduk di meja membaca tentang berbagai peristiwa dan budaya terkini di seluruh dunia, ada ratusan orang berjalan melewati jendela kantor Anda dan telah melihat sendiri hal-hal tersebut secara real time.
Menjauh dari media sosial, setidaknya untuk sebagian besar hari Anda, memberi Anda kesempatan untuk menjelajahi dunia di sekitar Anda dan mengamati kehidupan melalui mata Anda sendiri. Mereka yang melakukan hal ini lebih percaya diri karena mereka tidak perlu bergantung pada sudut pandang orang lain untuk membentuk sudut pandang mereka sendiri.
Advertisement
3. Mereka orang yang tidak suka bersembunyi di balik layar
Pernahkah Anda memposting komentar atau status yang mengatakan sesuatu yang Anda tidak pernah berani untuk mengatakannya secara langsung? Orang-orang yang tidak bergantung pada media sosial telah melatih diri mereka untuk bersuara langsung tanpa perlu melakukannya di dunia maya.
Kepercayaan diri mereka berasal dari kemampuan mereka untuk mengungkapkan pemikiran mereka secara terbuka dan verbal, di mana seringkali penonton tidak punya pilihan selain mendengarkan.
4. Mereka menikmati momen yang dijalani di saat ini
Di dunia yang dipenuhi media sosial ini, sebuah hal yang dilakukan tidak lebih dari sebuah kesempatan untuk mengambil beberapa foto untuk melihat berapa banyak likes dan komentar yang akan mereka dapatkan.
Seperti contohnya ketika menonton konser, banyak yang tidak menikmati konsernya lantaran mereka sibuk menatap layar ponsel untuk memastikan mereka mengabadikan setiap momen untuk dilihat orang lain nanti.
Sementara mereka yang tidak menggunakan media sosial menikmati konser tersebut tanpa mengkhawatirkan tampilannya di depan kamera nanti. Mereka menyukai penampilan dan suara nyata dari konser yang mereka alami secara langsung.
Dengan mengurangi penggunaan media sosial Anda, Anda dapat meningkatkan hubungan Anda dengan orang yang Anda cintai, membenamkan diri Anda di dunia nyata lagi dan berhenti menghabiskan begitu banyak waktu untuk melihat kembali "apa yang dulu terjadi". Seperti apapun, media sosial tidak akan merugikan Anda, jika Anda menggunakannya dalam jumlah sedang.
Advertisement