5 Alasan Mengapa Perpisahan Wajar Terjadi Menurut Pakar Hubungan

Tentu ada beberapa alasan mengapa perpisahan terjadi, tetapi ada alasan yang umum menurut psikolog dan pakar hubungan.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 08 Sep 2023, 19:04 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 19:04 WIB
5 Alasan Mengapa Perpisahan Wajar Terjadi Menurut Pakar Hubungan
5 Alasan Mengapa Perpisahan Wajar Terjadi Menurut Pakar Hubungan (Dok.Alena Darmel/Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa individu jatuh cinta secepat mereka jatuh ke dalamnya. Tapi, dalam hubungan cinta, perpisahan menjadi salah satu keputusan terbaik yang diambil setiap pasangan jika hubungan cintanya mengalami masalah dan tak bisa diselesaikan.

Tentu ada beberapa alasan mengapa perpisahan terjadi, tetapi ada alasan yang umum menurut psikolog dan pakar hubungan.

Oleh karena itu, ketahui beberapa alasan mengapa perpisahan wajar terjadi menurut pakar hubungan, seperti melansir dari Times of India, Jumat (8/9/2023).

1. Kurangnya keintiman

Keintiman, baik fisik maupun emosional, sangat penting dalam hubungan cinta. Ketika pasangan mengalami penurunan kasih sayang fisik atau keintiman emosional, bahkan ketika mereka telah mencoba mengatasinya, semuanya sudah berakhir.

Kurangnya keintiman bisa menimbulkan jarak emosional dan mengikis ikatan antar pasangan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perpisahan.

2. Komunikasi

Tidak peduli seberapa besar kita menekankan hal ini, orang-orang hanya akan memahaminya ketika semuanya sudah berakhir.

Masalah komunikasi adalah penyebab utama perpisahan. Ketika pasangan kesulitan berkomunikasi secara efektif, hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, konflik yang tidak terselesaikan dan jarak emosional.

Seiring waktu, kepercayaan, fondasi dan keintiman kita hancur dan pada akhirnya kita tidak punya apa-apa lagi. Permasalahan ini mengikis fondasi kepercayaan dan keintiman dalam suatu hubungan.

Komunikasi yang buruk bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti tidak mengungkapkan perasaan, memendam emosi, atau sering bertengkar tanpa penyelesaian.


3. Kepercayaan dan ketidaksetiaan

Ilustrasi minta maaf ke pasangan
Ilustrasi minta maaf ke pasangan (Photo by Manuel Alvarez on Pixabay)

Kepercayaan adalah hal terpenting dalam hubungan yang sehat. Ketika hal tersebut rusak, baik karena perselingkuhan atau pelanggaran kepercayaan lainnya, akan sangat sulit untuk membangun kembali.

Perselingkuhan terjadi setelah komunikasi ketika berbicara tentang penyumbang perpisahan. Rasa sakit emosional dan pengkhianatan yang dialami pasnagan yang dikhianati seringkali berujung pada putusnya hubungan.

4. Ketidakcocokan

Yang dimaksud kecocokan di sini adalah kecocokan nilai, tujuan, minat dan gaya hidup. Seiring berjalannya waktu, pasangan akan menyadari bahwa mereka tidak cocok secara mendasar.

Perbedaan-perbedaan ini bisa menjadi semakin mengganggu dan menimbulkan perasaan tidak puas dan tidak bahagia. 


5. Putusnya hubungan emosional

Ilustrasi konflik dalam keluarga, pasangan bertengkar
Ilustrasi konflik dalam keluarga, pasangan bertengkar. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Pengabaian dan keterputusan emosional adalah ketika salah satu atau kedua pasangan merasa tidak terhubung secara emosional satu sama lain.

Lama kelamaan, hal ini bisa menimbulkan perasaan kesepian, ketidakpuasan emosional dan perasaan bahwa hubungan tersebut tidak lagi memenuhi kebutuhan emosional mereka. Ketika hubungan emosional tidak terpenuhi, maka perpisahan tidak bisa dihindari.

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru
Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya