Vitamin untuk Kecerdasan Otak Anak, Solusi Terbaik Jika Ingin Buah Hati Cerdas

Golden age, masa kritis perkembangan anak, memerlukan nutrisi seimbang. Vitamin anak untuk otak penting untuk mendukung pertumbuhan dan kreativitas, mulai dari usia kehamilan.

oleh Haneeza Afra Nur Zhafirah diperbarui 13 Des 2023, 23:33 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 23:19 WIB
Bullying
Ilustrasi ibu yang mengajari anaknya. (Unsplash/Adam Winger)

Liputan6.com, Jakarta Golden age, atau masa emas dalam perkembangan anak, menandakan periode kritis yang memainkan peran penting dalam bentukan struktur otak dan perkembangan kecerdasan seorang anak. Selama fase ini, otak anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Untuk mendukung pertumbuhan otak yang optimal, orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan asupan nutrisi yang seimbang.

Salah satu unsur nutrisi yang menjadi kunci dalam periode keemasan tumbuh kembang anak adalah vitamin anak untuk otak. Penelitian menunjukkan bahwa sejak usia kehamilan 3 bulan, sel-sel otak pada janin mulai terbentuk, dan pada usia kehamilan 6 bulan, janin mengalami sinapsis, suatu proses pembentukan hubungan antar sel.

Dalam rentang waktu ini, jumlah sel-sel di dalam otak terus meningkat dengan cepat hingga anak mencapai usia 3 tahun. Kualitas nutrisi dan rangsangan yang diterima oleh anak pada masa ini akan sangat memengaruhi perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan vitamin anak untuk otak, karena hal ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kecerdasan, sikap, dan kreativitas anak.

Dengan memahami pentingnya vitamin anak untuk otak, orang tua memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk fondasi kesehatan dan kecerdasan anak di masa emas pertumbuhannya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet vitamin yang dapat membantu perkembangan anak!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Tembaga (Copper)

ikan kembung goreng
ilustrasi ikan goreng. (Yogi Hadijaya/Shutterstock)

Tembaga, atau copper, memiliki peran penting dalam menjaga serta meningkatkan fungsi kognitif anak. Nutrisi ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber makanan, khususnya seafood dan telur. Fungsi tembaga sangat luas, termasuk mendukung kinerja pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem imun. Selain itu, tembaga juga berperan dalam pertumbuhan tulang dan membantu pembentukan sel darah. Kebutuhan akan tembaga umumnya dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan sehari-hari yang beragam.

Dalam konteks perkembangan anak, tembaga memegang peran khusus dalam mendukung fungsi kognitif. Hal ini mencakup proses belajar, berpikir, dan pemahaman, yang merupakan aspek penting dalam pertumbuhan anak. Oleh karena itu, memastikan anak mendapatkan asupan tembaga yang cukup melalui makanan adalah langkah penting untuk mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitifnya.

Walaupun tembaga diperlukan dalam jumlah yang relatif kecil oleh tubuh, kontribusinya sangat besar dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Kehadiran tembaga dalam makanan sehari-hari, terutama dari sumber makanan alami seperti seafood dan telur, dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Dengan memberikan perhatian pada ragam makanan yang mengandung tembaga, orang tua dapat turut serta dalam memberikan fondasi kesehatan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.


2. Vitamin E

alpukat kocok
ilustrasi alpukat. (Sunny Forest/Shutterstok)

Vitamin E memiliki peran penting sebagai antioksidan yang dapat menghambat perkembangan awal penyakit Alzheimer. Nutrisi ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk hazelnut, almond, dan sayuran hijau. Manfaat Vitamin E untuk kesehatan melibatkan fungsi antioksidan dalam menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan mata, dan menjaga keseimbangan hormon. Selain itu, vitamin E juga memberikan kontribusi besar dalam mendukung kehamilan dan perkembangan janin, menjadikannya nutrisi penting selama masa kehamilan.

Sebagai antioksidan, Vitamin E berperan dalam melindungi tubuh dari efek negatif radikal bebas. Kesehatan mata juga diperkuat dengan asupan vitamin E, yang dapat membantu melawan kerusakan sel mata akibat paparan sinar UV dan lingkungan. Keseimbangan hormon merupakan faktor kunci dalam menjaga fungsi tubuh secara optimal, dan vitamin E membantu memelihara keseimbangan tersebut. Selain itu, vitamin ini memiliki peran khusus dalam mendukung kehamilan dan perkembangan janin, menjadikannya nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.

Salah satu manfaat paling mencolok dari Vitamin E adalah kemampuannya untuk membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Dengan menjaga keseimbangan kesehatan tubuh secara menyeluruh, terutama dalam hal perlindungan sel dan fungsi organ vital, vitamin E dapat menjadi elemen kunci dalam menjaga kesehatan mental seiring bertambahnya usia.


3. Vitamin B Kompleks

Susu almond
Ilustrasi susu. (Pixabay)

Vitamin B kompleks memegang peran kunci dalam mendukung kesehatan otak dan sistem saraf, sambil menjaga metabolisme tubuh berjalan dengan baik. Sumber vitamin B kompleks dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk biji-bijian, susu, daging, jeroan, sayuran hijau, dan ikan salmon. Fungsi utama dari vitamin B kompleks adalah bertindak sebagai pemecah nutrisi penting yang masuk ke dalam tubuh, kemudian mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

Melibatkan sejumlah vitamin, seperti B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 (asam folat), dan B12 (kobalamin), vitamin B kompleks berperan dalam berbagai proses biologis. Tiamin, misalnya, membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, sedangkan niacin mendukung fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B kompleks dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, gangguan saraf, dan gangguan fungsi otak.

Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B kompleks, individu dapat memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi vital seperti metabolisme dan kesehatan saraf. Kombinasi berbagai jenis makanan dari berbagai kelompok makanan dapat membantu mencapai keseimbangan yang baik dari vitamin B kompleks, yang pada gilirannya mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.


4. Kolin

Hindari berbagai macam makanan berlemak
Ilustrasi daging merah. (Ninjason/Unsplash)

Kolin, sebagai nutrisi yang sangat baik untuk kecerdasan otak, juga memberikan kontribusi dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Sumber kolin yang kaya dapat ditemukan dalam sayuran hijau, produk kedelai, ikan, dan daging sapi. Fungsi utama kolin melibatkan pembentukan membran sel otak, yang secara langsung memengaruhi fungsi otak dan kesehatan sistem saraf. Selain itu, kolin juga terkenal karena peran pentingnya dalam melindungi kesehatan jantung, menjadikannya nutrisi serbaguna yang memberikan manfaat ganda bagi kesejahteraan tubuh.

Keberadaan kolin juga sangat signifikan dalam mendukung perkembangan otak pada janin. Khususnya selama masa kehamilan, asupan kolin yang memadai dapat memainkan peran kunci dalam membentuk struktur otak yang optimal pada janin. Membentuk membran sel otak adalah langkah awal yang krusial dalam pembentukan dasar fungsi otak yang sehat, dan kolin menjadi faktor penentu dalam proses ini. Oleh karena itu, perhatian pada asupan kolin pada masa kehamilan dapat memberikan dampak positif dalam membentuk fondasi kesehatan otak anak sejak dini.

Manfaat ganda dari kolin, yaitu untuk kecerdasan otak dan perlindungan jantung, menjadikannya nutrisi yang patut diperhatikan dalam pola makan sehari-hari. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kolin, seperti sayuran hijau, produk kedelai, ikan, dan daging sapi, individu dapat memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan manfaat optimal dari nutrisi ini untuk mendukung kesehatan otak dan jantung yang baik.


5. Vitamin C

jus jeruk
Ilustrasi jus jeruk. (Jcomp/Freepik)

Vitamin C, atau asam askorbat, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan mendukung berbagai fungsi fisiologis. Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai antioksidan yang efektif untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Selain itu, vitamin C juga terbukti memiliki peran dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan membantu meningkatkan daya konsentrasi. Makanan yang kaya akan vitamin C meliputi pepaya, jambu, jeruk, tomat, dan mangga, dan mengonsumsinya secara teratur dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Selain peran sebagai antioksidan, vitamin C juga memainkan peran kunci dalam pembentukan protein, terutama produksi kolagen yang esensial untuk kulit, tendon, dan ligamen. Pembuluh darah yang dibentuk oleh vitamin C memiliki peran penting dalam proses penyembuhan luka dan pembentukan jaringan parut. Hal ini menjadikan vitamin C sebagai faktor penting dalam mendukung proses regenerasi dan pemulihan tubuh setelah cedera atau luka. Dengan memberikan dukungan struktural, vitamin C turut serta dalam perbaikan dan pemeliharaan jaringan, termasuk tulang, gigi, dan tulang rawan.

Dalam konteks keberagaman manfaatnya, vitamin C menjadi nutrisi yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan melibatkan diri dalam pola makan seimbang yang mencakup makanan yang kaya akan vitamin C, individu dapat memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung fungsi antioksidan, regenerasi jaringan, dan pemeliharaan struktur tubuh yang optimal.


6. Zinc

[Fimela] Daging merah
Ilustrasi daging merah. (Unsplash)

Zinc memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan, pembelahan, dan regenerasi sel otak, membuatnya krusial dalam mendukung perkembangan kecerdasan anak. Asupan zinc yang memadai dapat memberikan dampak positif pada fungsi otak dan kemampuan kognitif anak. Sumber-sumber utama zinc melibatkan makanan seperti susu, makanan laut, daging, dan kacang-kacangan, yang, jika dikonsumsi secara seimbang, dapat memberikan manfaat kesehatan yang beragam, terutama untuk perkembangan otak pada anak.

Selain peran utamanya dalam perkembangan otak, zinc juga terlibat dalam berbagai fungsi kesehatan tubuh yang penting. Zinc membantu memenuhi kebutuhan fosfor pada tulang, yang mendukung kesehatan tulang dan perkembangan struktur tulang yang kuat. Selain itu, zinc juga memiliki peran dalam proses penyembuhan tubuh, membantu mempercepat pemulihan setelah cedera atau penyakit. Keberadaan zinc juga bermanfaat dalam menangani masalah kulit seperti jerawat, dermatosis, dan psoriasis, menjadikannya nutrisi yang memainkan peran multitasking dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Dalam konteks penggunaan zinc untuk kesehatan, nutrisi ini juga dikaitkan dengan manfaat mengatasi masalah osteoarthritis. Kehadiran zinc dalam makanan atau suplemen dapat memberikan dukungan tambahan dalam mengelola masalah kesehatan ini. Dengan memahami peran dan sumber-sumber zinc, individu dapat mengintegrasikan nutrisi ini ke dalam pola makan sehari-hari mereka untuk mendukung perkembangan otak, kesehatan tulang, dan kesehatan umum yang optimal.


7. Yodium

tumis  brokoli udang
Ilustrasi tumis brokoli udang. (Jcomp/Freepik)

Yodium, sebagai nutrisi penting, memainkan peran krusial dalam meningkatkan aktivitas otak dan menjadikan sistem saraf lebih responsif. Makanan yang kaya akan yodium mencakup kerang, rumput laut, garam beryodium, dan salmon. Salah satu fungsi utama yodium adalah membantu tubuh dalam produksi hormon tiroid. Hormon tiroid ini memiliki peran sentral dalam mengatur proses metabolisme tubuh serta berbagai fungsi organ di dalamnya.

Yodium memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan hormon tiroid. Dengan membantu produksi hormon tiroid, yodium memastikan bahwa tubuh dapat menjalankan fungsi metabolisme yang efisien. Hormon tiroid yang seimbang juga berperan dalam menjaga kesehatan organ-organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal. Oleh karena itu, asupan yodium yang cukup melalui makanan dapat mendukung kesehatan sistem hormonal dan fungsi organ tubuh secara keseluruhan.

Kekurangan yodium dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama pada perkembangan otak dan fungsi saraf. Oleh karena itu, menjaga asupan yodium yang cukup menjadi kunci dalam mencegah masalah kesehatan yang terkait dengan kekurangan yodium. Dengan menyertakan sumber-sumber makanan kaya yodium dalam pola makan sehari-hari, individu dapat memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas otak dan fungsi saraf yang optimal.


8. Zat Besi

Sayuran Hijau
Ilustrasi sayuran hijau. (Jackqueline/Pexels)

Zat besi memegang peran krusial dalam mendukung perkembangan anak, terutama dalam aspek kecerdasan dan konsentrasi. Asupan zat besi yang memadai dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan IQ anak, meningkatkan kemampuan konsentrasi, serta membantu memperbaiki perilaku. Sumber-sumber makanan yang kaya akan zat besi melibatkan berbagai jenis makanan, termasuk roti gandum, bayam, kacang-kacangan, jagung, dan telur. Oleh karena itu, memastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui makanan sehari-hari adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan kognitif dan kesejahteraan anak.

Selain peran dalam mendukung perkembangan kognitif anak, zat besi juga merupakan mineral yang memiliki dampak signifikan pada berbagai fungsi tubuh. Salah satu manfaat utama zat besi adalah dalam mengatasi anemia, kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Zat besi juga dikenal dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, asupan zat besi yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin, memastikan bahwa kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan terpenuhi dengan baik.

Dalam konteks nutrisi, memahami peran dan sumber-sumber zat besi merupakan langkah awal dalam menciptakan pola makan seimbang yang mendukung kesehatan secara menyeluruh. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, individu dapat memastikan bahwa tubuh mereka mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berbagai fungsi vital, termasuk mendukung perkembangan anak, mengatasi anemia, dan menjaga kesehatan umum.


9. Asam Lemak Omega 3, 6, 9

Bau amis pada seafood
Ilustrasi seafood. (PublicDomainPictures/Pixabay)

Asam lemak omega 3, 6, dan 9 memiliki peran signifikan dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif pada anak-anak. Nutrisi ini dapat membantu meningkatkan memori otak serta mendukung perkembangan fungsi kognitif si kecil. Sumber utama asam lemak omega 3 terdapat dalam lemak hewan, terutama ikan berlemak, sementara asam lemak omega 6 dan 9 dapat ditemukan dalam minyak nabati seperti minyak biji bunga matahari dan minyak zaitun. Melibatkan asam lemak omega ini dalam pola makan anak dapat memberikan kontribusi positif dalam mencegah penyakit otak serius seperti Skizofrenia, Alzheimer, dan Demensia.

Selain manfaat kognitifnya, asam lemak omega 3, 6, dan 9 juga memiliki dampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Nutrisi ini membantu memelihara kesehatan dan memainkan peran penting dalam mensuplai oksigen ke sel-sel tubuh serta menjaga kelancaran aliran darah. Dengan demikian, asam lemak omega 3, 6, dan 9 membantu mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan arthritis. Selain itu, asam lemak omega 3 juga telah dikaitkan dengan peningkatan kesuburan pada pria. Kombinasi manfaat kognitif dan kesehatan tubuh menjadikan asam lemak omega 3, 6, dan 9 sebagai nutrisi penting untuk pertumbuhan dan kesejahteraan anak.

Penting untuk menciptakan pola makan seimbang yang mencakup sumber-sumber asam lemak omega 3, 6, dan 9 agar anak mendapatkan manfaat optimal dari nutrisi ini. Dengan mengonsumsi makanan seperti ikan berlemak, minyak biji bunga matahari, dan minyak zaitun, orang tua dapat membantu menyokong perkembangan otak, fungsi kognitif, dan kesehatan umum anak-anak mereka.


10. Vitamin D

Resep salmon bayam
Ilustrasi salmon goreng. (Freepik)

Vitamin D memiliki peran yang diyakini penting dalam perkembangan dan fungsi otak manusia. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D tidak hanya diperlukan untuk kesehatan tulang dan metabolisme kalsium, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan otak. Kehadiran vitamin D dapat mempengaruhi neurotransmitter dan pelepasan hormon yang terlibat dalam fungsi otak, termasuk serotonin yang berperan dalam regulasi mood. Oleh karena itu, menjaga kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh dapat mendukung kesehatan mental dan mengurangi risiko depresi.

Keterkaitan antara kadar vitamin D dan risiko depresi menjadi suatu aspek yang penting untuk diperhatikan. Kondisi di mana kadar vitamin D rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi, serta meningkatkan kemungkinan gangguan saraf dan otak lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tubuh mendapatkan cukup paparan sinar matahari, salah satu sumber alami vitamin D, atau melalui suplemen vitamin D yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan. Upaya untuk menjaga kadar vitamin D yang optimal dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental dan menjaga fungsi otak secara menyeluruh.

Peran vitamin D bukan hanya terbatas pada kesehatan tulang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental. Dengan menjaga keseimbangan kadar vitamin D dalam tubuh, individu dapat mengurangi risiko depresi dan melindungi fungsi otak mereka. Konsultasi dengan profesional kesehatan untuk penilaian dan rekomendasi terkait asupan vitamin D menjadi langkah yang bijak dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh.


Vitamin apa yg membuat daya ingat kuat?

Vitamin B neurotropik terdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Dengan mengonsumsi Neurobion Forte, kebutuhan vitamin B neurotropik harian Anda akan terpenuhi sehingga kesehatan saraf akan lebih terjaga, termasuk saraf-saraf di otak. Vitamin otak ini juga dapat meningkatkan daya tangkap dan daya ingat


Susah fokus kurang vitamin apa?

Kurangnya fokus juga dapat dikaitkan dengan kekurangan vitamin dan nutrisi dalam beberapa kasus. Sebagian besar kabut otak dan kurang fokus disebabkan oleh kekurangan vitamin B.


Mudah lupa kekurangan vitamin apa?

Kekurangan vitamin B12 juga bisa menjadi penyebab sering lupa. Hal ini karena vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan sel saraf, termasuk yang berada di otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi kekurangan vitamin B12 berhubungan dengan berkurangnya kemampuan mengingat seseorang.


Vitamin apa untuk otot dan saraf?

Vitamin B6 fungsinya untuk menjaga sistem saraf, perkembangan otak dan menjaga sistem imun agar tetap sehat. Vitamin B6 mampu mencegah tubuh terserang berbagai macam penyakit sejak masa kehamilan. Diperlukan juga bagi janin dan bayi untuk perkembangan otak, saraf dan otot.


Apa yang dirasakan jika kekurangan vitamin B12?

Gejala kekurangan vitamin B12 atau defisiensi kobalamin ditandai dengan kulit pucat, mudah letih, hingga gangguan keseimbangan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya