5 Cara Mengatasi Emosi Negatif, Biar Lebih Tenang

Sebagai individu, kita semua terkadang merasa diliputi oleh emosi negatif, yang seringkali dipicu oleh stres, keadaan yang menantang, atau pergumulan dalam kehidupan pribadi kita.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 16 Jan 2024, 08:04 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2024, 08:04 WIB
5 Cara Mengatasi Emosi Negatif, Biar Lebih Tenang
5 Cara Mengatasi Emosi Negatif, Biar Lebih Tenang (unsplash.com/@elisa_ventur)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai individu, kita semua terkadang merasa diliputi oleh emosi negatif, yang seringkali dipicu oleh stres, keadaan yang menantang, atau pergumulan dalam kehidupan pribadi kita.

Di sini kita mengekspresikan beberapa cara untuk mengatasi emosi negatif ini, terutama pada hari-hari ketika kita merasa rendah diri. Berikut beberapa cara mengatasi emosi negatif, melansir dari Times of India, Senin (15/1/2024).

1. Memahami emosi negatif dan penyebabnya

Emosi negatif, seperti kecemasan, kemarahan, kesedihan dan frustasi, terkadang terasa terlalu kuat dan sulit untuk ditangani. Mengakui bagaimana dan mengapa Anda merasakan emosi-emosi ini adalah langkah pertama dalam mengelolanya. 

Duduklah bersama dirimu sendiri, luangkan waktu untuk mengidentifikasi secara spesifik dan alasan di balik emosi yang Anda rasakan. 

2. Melatih perhatian dan kesadaran diri

Setelah Anda melakukan refleksi diri dan memahami alasan di balik emosimu, cobalah melatih kesadaran yang akan membantumu menyeimbangkan emosi dan kehidupanmu. Perhatian penuh (mindfulness) melibatkan tetap hadir pada saat itu tanpa menghakimi. 

Latihlah teknik-teknik seperti bernapas dalam-dalam, bermeditasi, mengamati pikiran dan perasaan-semuanya bisa membantumu menciptakan ruang mental antara dirimu dan hal-hal negatif. 

Anda juga bisa mencoba melawan pikiran negative dengan beberapa afirmasi positif, yang bisa mengubah pola pikirmu.

3. Ekspresikan dirimu 

Mengekspresikan emosimu dengan sehat penting untuk melepaskan amarah dan negativitas yang terpendam.

Berjalan-jalan, menghabiskan waktu di alam terbuka atau bersama hewan peliharaan, berbicara dengan teman tepercaya, anggota keluarga, atau terapis—semua ini bisa membantumu mengurangi rasa kewalahan.

Mencatat pikiranmu dalam jurnal juga merupakan cara yang efektif untuk mengekspresikan dan memproses emosimu. Hal ini bisa memberimu kejernihan pikiran dan berkontribusi pada perasaan lega emosional secara keseluruhan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


4. Aktivitas fisik

 

Peneiltian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau pergi ke gym bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Olahraga melepaskan endorfin, hormon alami tubuh kita yang membuat kita merasa senang, yang bisa membantu mengurangi emosi negatif. 

5. Tetapkan batasan yang sehat

Jika perasaan kewalahan seringkali muncul karena tekanan atau tanggung jawab tambahan, cobalah menetapkan batasan yang sehat dalam kehidupan pribadi dan profesionalmu.

Belajarlah untuk mengatakan tidak jika diperlukan, dan prioritaskan perawatan diri dan kesehatan mentalmu. Ini akan membantu menciptakan keseimbangan yang mencegahmu menjadi terlalu terkuras secara emosional.

Jika tidak ada yang membantu dan perasaan kewalahanmu terus berlanjut maka carilah bantuan profesional. Boleh saja meminta bantuan terapis atau konselor yang bisa membimbingmu kea rah yang benar. Ingatlah bahwa mencari bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan mentalmu adalah kekuatan batin.


Jenis-Jenis Emosi Dasar Menurut Psikolog, Apa Saja Itu?

Tidak Bisa Mengontrol Emosi
Ilustrasi Emosi Credit: unsplash.com/Anton

Sejatinya, banyak jenis emosi yang mempunyai pengaruh terhadap cara Anda hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Terkadang, sepertinya Anda dikendalikan oleh emosi-emosi ini. Pilihan yang Anda buat, tindakan yang Anda ambil, dan persepsi yang Anda miliki, semuanya dipengaruhi oleh emosi yang Anda alami pada saat tertentu.

Para psikolog mencoba mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami manusia. Beberapa teori berbeda muncul untuk mengategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan manusia ini. Selama tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentfikasi enam emosi dasar yang menurutnya dialami secara universal di semua budaya manusia. Emosi yang ia identifikasi adalah kebahagiaan, kesedihan, rasa jijik, ketakutan, keterkejutan, dan kemarahan. Ia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya dengan memasukkan hal-hal seperti kebanggaan, rasa malu, dan kegembiraan.

Psikolog Robert Plutchik mengemukakan "roda emosi" yang cara kerjanya mirip dengan roda warna. Emosi dapat digabungkan untuk membentuk perasaan yang berbeda, seperti halnya warna dapat dicampur untuk menciptakan corak lain.

Menurut teori ini, emosi yang lebih mendasar bertindak seperti blok bangunan. Emosi yang lebih kompleks, terkadang campur aduk merupakan campuran dari emosi-emosi yang lebih mendasar. Misalnya, emosi dasar kegembiraan dan kepercayaan dapat digabungkan untuk menciptakan cinta.

Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan bahwa ada lebih banyak emosi mendasar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of National Academy of Sciences, para peneliti mengidentifikasi 27 kategori emosi yang berbeda.

Namun, alih-alih sepenuhnya berbeda, para peneliti menemukan bahwa orang-orang mengalami emosi ini secara bertahap. Untuk mengetahui lebih lengkap perihal jenis emosi dasar ini, yuk simak ulasan berikut ini. Seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Minggu, 1 Oktober 2023.

Selengkapnya...

Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh
Infografis Deretan Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya