Liputan6.com, Jakarta - Berurusan dengan pasangan yang konfrontatif bisa sangat menantang dan menguras emosi. Baik agresi diwujudkan melalui ledakan verbal, ancaman fisik, atau tindakan pengendalian, sangat penting untuk menangani situasi ini dengan empati dan pertimbangkan bagi semua pihak yang terkena dampak.
Sebelum mendalami strategi untuk mengelola agresi, penting untuk mengenali indikator-indikatornya.
Baca Juga
Perilaku agresif bisa diwujudkan dalam berbagai cara, seperti membentak, menghina, mengancam, memanipulasi, atau bahkan kekerasan fisik.
Advertisement
Seringkali, tindakan-tindakan ini berasal dari masalah mendasar seperti stres, rasa tidak aman, trauma masa lalu, atau konflik yang belum terselesaikan.
Memahami akar permasalahan ini bisa membantu merancang mekanisme dan solusi penanganan yang efektif. Berikut beberapa cara menghadapi pasangan yang agresif, seperti melansir dari Times of India, Senin (26/2/2024).
1. Mengutamakan keamanan
Keamanan dan kesejahteraan semua individu yang terlibat harus menjadi perhatian utama ketika menghadapi agresi dalam suatu hubungan.
Jika merasa terancam atau tidak aman, penting untuk segera mencari bantuan. Hal ini bisa dilakukan dengan menghubungi teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya atau mencari bantuan dari penegak hukum.
Jangan pernah ragu untuk memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan di atas segalanya.
2. Komunikasi yang efektif dan penetapan batasan
Komunikasi yang terbuka dan jujur berperan penting dalam mengatasi agresi dalam suatu hubungan. Dekati situasi dengan tenang dan tegas, ekspresikan kekhawatiran dan emosi dengan cara yang tidak konfrontatif.
Gunakan pernyataan “saya” untuk menyampaikan perasaan dan hindari bahasa yang menuduh.
Menetapkan batasan yang jelas juga sama pentingnya, mengomunikasikan secara eksplisit perilaku apa yang tidak bisa diterima dan menguraikan konsekuensi jika melanggar batasan tersebut.
3. Mencari dukungan profesional
Berurursan dengan agresi dalam suatu hubungan bisa sangat melelahkan, sehingga menekankan pentingnya mencari bimbingan dan dukungan profesional.
Sesi terapi atau konseling pasangan bisa memberikan lingkungan yang aman untuk menyelidiki masalah mendasar, meningkatkan keterampilan komunikasi dan mengembangkan mekanisme penanggulangan yang lebih sehat.
Terapi individu juga terbukti bermanfaat bagi kedua belah pihak dalam mengatasi tantangan pribadi dan mengelola kemarahan dan agresi.
4. Perawatan diri dan cari dukungan
Mengelola pasangan yang agresif bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan emosional, sehingga menekankan perlunya perawatan diri dan mencari dukungan dari sumber terpercaya.
Terlibat dalam aktivitas yang mendorong relaksasi dan menghilangkan stres, seperti olahraga, meditasi, atau menekuni hobi.
Kelilingi dirimu dengan pengaruh-pengaruh positif dan ingatlah bahwa jaringan dukungan tersedia untuk memberikan bantuan dalam mengahadapi tantangan-tantangan ini.
Advertisement
5. Komitmen terhadap perubahan
Mengatasi agresi dalam suatu hubungan memerlukan komitmen terhadap perubahan dan pertumbuhan dari kedua pihak yang terlibat.
Namun, penting untuk menyadari bahwa perubahan mungkin memerlukan waktu dan usaha, dan tidak semua hubungan bisa diselamatkan.
Pertahankan pandangan realistis mengenai apa yang bisa dikendalikan dan bersiaplah untuk mengambil keputusan yang menantang jika situasi tidak membaik. Selalu utamakan keselamatan dan kesejahteraan pribadi di atas segalanya.