Bagaimana Memilih Sunblock yang Ideal untuk Menjaga Kulit dari Paparan Matahari?

Liputan6.com, Jakarta Sinar matahari memang memiliki manfaat, seperti membantu tubuh memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan. Namun, paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, meningkatkan risiko kanker kulit dan mempercepat proses penuaan dini.

Untuk itu, penting bagi kita untuk menggunakan tabir surya yang tepat sebagai pelindung kulit dari dampak buruk sinar matahari. Meski begitu, dengan banyaknya pilihan merek dan formula di pasaran, banyak orang merasa bingung dalam memilih sunblock yang paling sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhannya.

Untuk mengetahui lebih dalam, berikut informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (3/2/2025).

Informasi yang umumnya tercantum pada kemasan sunblock adalah mengenai SPF atau Sun Protection Factor. SPF adalah ukuran perlindungan yang diberikan oleh sunblock terhadap sinar UVB, yaitu jenis sinar matahari yang dapat menyebabkan sunburn. Angka SPF menunjukkan seberapa besar perlindungan yang diberikan oleh sunblock tersebut terhadap kulit.

Disarankan untuk memilih sunblock dengan SPF 30 atau lebih tinggi karena sunblock dengan SPF di bawah 30 kurang efektif dalam melindungi kulit dari paparan sinar UVB.

Selain memilih sunblock dengan SPF yang tepat, penting juga untuk mengingat untuk mengulangi pengaplikasian sunblock setiap dua jam sekali, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan. 

Hal ini penting untuk memastikan perlindungan kulit tetap optimal karena paparan sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan kulit bahkan dalam waktu yang singkat.

Sunblock memiliki peran penting yang tidak hanya melindungi kulit dari sinar UVB, tetapi juga dalam mencegah kerusakan akibat paparan sinar UVA. Radiasi UVA dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan mempercepat proses penuaan kulit, yang dikenal sebagai photoaging.

Perlindungan sunblock terhadap sinar UVA dinilai menggunakan sistem skala yang disebut Protection Grade of UVA (PA). Tingkat perlindungan ini ditandai dengan tanda tambahan "+". Semakin banyak tanda tambahan "+", semakin tinggi tingkat perlindungan sunblock terhadap sinar UVA. 

Oleh karena itu, disarankan untuk memilih sunblock dengan PA ++ hingga PA +++ ketika berada di negara tropis seperti Indonesia, di mana paparan sinar matahari lebih intens.

Selain radiasi matahari, eksposur terhadap cahaya biru juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Cahaya biru sering disebut sebagai high energy visible light (HEV). Cahaya biru secara alami dipancarkan oleh matahari, namun, layar dari perangkat elektronik juga menghasilkan cahaya biru.

Pemaparan cahaya biru dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penuaan dini karena kerusakan pada DNA kulit. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih sunscreen yang memiliki perlindungan anti-cahaya biru untuk menjaga kulit dari efek radiasi ini.

Para atlet yang berlatih di luar ruangan perlu mengenakan sunblock. Namun, disarankan untuk memilih sunblock yang dirancang khusus untuk aktivitas di luar ruangan.

Umumnya, sunblock yang tahan air cenderung lebih lengket saat dioleskan ke kulit. Namun, ini memberikan perlindungan ekstra saat beraktivitas di luar ruangan. Meskipun sunblock tahan air, penting untuk mengoles ulang setiap 2 jam karena kemampuan melindunginya dapat berkurang seiring waktu.

Para dokter kulit menyatakan bahwa SPF minimum yang ideal untuk melindungi wajah adalah 30, sementara yang maksimal adalah 50. Namun, sayangnya, masih ada persepsi yang salah bahwa penggunaan tabir surya dengan SPF di atas 50 memberikan perlindungan terbaik bagi kulit.

Ketika Anda mencari sunblock, fokuslah pada komposisi, tekstur, tingkat kemungkinan menyumbat pori-pori, dan efektivitasnya dalam melindungi kulit. Jika Anda merasa kesulitan dalam memilih, tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter guna menemukan sunblock yang cocok untuk Anda.

Dalam aspek fungsinya, terdapat perbedaan antara sunblock dan sunscreen. Walaupun keduanya bertujuan untuk melindungi kulit dari sinar UV, sunblock bekerja dengan cara membentuk lapisan fisik di permukaan kulit sebagai penghalang terhadap sinar UV, sementara sunscreen berfungsi dengan menyerap sinar UV sebelum sinar tersebut mencapai kulit.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, semakin tinggi angka SPF menunjukkan kemampuan perlindungan yang lebih tinggi pula. Untuk mengilustrasikan secara lebih terperinci, dalam sebuah produk tabir surya dengan SPF 30, berarti produk tersebut mampu memberikan perlindungan selama 10 menit dikalikan dengan 30, yang sama dengan 300 menit atau sekitar 5 jam.

Menurut sebuah riset yang mengkaji penggunaan sunblock, disarankan agar SPF yang optimal dapat melindungi kulit dari sinar Ultraviolet-A (UV A) dan Ultraviolet-B (UVB) dengan nilai SPF lebih dari 15.