Bukan Hanya Gajah, Inilah Deretan Hewan yang Punya Telinga Lebar dan Besar

Gajah memiliki ciri khas bentuk telinga yang besar. Namun, bukan hanya gajah, ada beberapa hewan yang punya telinga besar dan lebar. Cek faktanya berikut ini!

oleh Linda Dwi Nofiani diperbarui 28 Jun 2024, 23:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2024, 23:00 WIB
Ilustrasi gajah (pixabay)
Ilustrasi gajah (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Telinga besar dan lebar sering kali menjadi ciri khas yang menonjol pada beberapa hewan di dunia. Tidak hanya gajah yang terkenal dengan telinga besarnya, tetapi ada banyak hewan lain yang memiliki telinga mencolok baik dari segi ukuran maupun fungsi. 

Telinga besar ini bukan hanya sekedar menjadi anggota tubuh, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari hewan-hewan tersebut, seperti membantu dalam pendengaran, regulasi suhu tubuh, hingga komunikasi.

Salah satu hewan yang memiliki telinga besar selain gajah adalah kelinci. Telinga kelinci yang panjang dan lebar tidak hanya berfungsi untuk mendengar dengan lebih baik, tetapi juga membantu dalam mengatur suhu tubuh mereka. 

Untuk mengetahui lebih banyak hewan apa saja yang punya telinga besar, yuk simak artikel berikut yang dirangkum dari azanimals.com pada Jumat (28/06/2024).

1. Gajah

Ilustrasi gajah
Ilustrasi gajah (Dok.Unsplash)

Gajah yang secara ilmiah dikenal sebagai Loxodonta Africana, adalah mamalia terbesar yang masih hidup di bumi. Gajah terkenal karena telinganya yang besar, sehingga menjadikannya hewan yang sangat unik. Dari semua hewan di bumi, dapat dikatakan bahwa gajah memiliki telinga yang paling besar.

Ada tiga spesies gajah yang masih hidup, yaitu gajah semak Afrika, gajah hutan Afrika, dan gajah Asia. Di antara spesies ini, gajah semak Afrika diyakini memiliki telinga terbesar.

Meskipun ukuran dan bentuknya bervariasi, telinga jantan bisa mencapai lebar hingga 2 meter dan panjang 3 meter. Telinga gajah membantu mengatur suhu tubuh dan membantu komunikasi dan pendengaran.

Gajah menggunakan telinganya untuk mendengarkan bahaya dari jarak jauh, sehingga membantu melindungi diri dari pemangsa. Area permukaan yang luas di bagian dalam telinga membantu menghilangkan panas dan mendinginkan tubuh saat dibutuhkan.

2. Koala

Ilustrasi koala, hewan
Ilustrasi koala, hewan. (Photo by Ellicia on Unsplash)

Koala juga dikenal dengan nama ilmiahnya Phascolarctos cinereus yang merupakan hewan asli Australia. Koala tidak memiliki telinga sebesar gajah. Namun, telinganya tentu saja lebih besar dibandingkan dengan wajah dan tubuhnya.

Beratnya antara sembilan dan 33 pon dan tingginya sekitar 24-33 cm. Telinga lebarnya memberi koala indra pendengaran yang luar biasa. Koala mampu mendengar predator seperti dingo dan rubah sebelum mendekat. Telinganya yang besar juga memudahkan memanjat pohon karena koala dapat menggunakan telinganya sebagai tangan tambahan saat berpegangan pada dahan.

Namun hewan ini tidur hingga 22 jam sehari. Tidak seperti biasanya, jantan dari spesies ini bisa 50% lebih besar daripada betina, sehingga menimbulkan perbedaan ukuran yang mencolok. Koala ahli dalam memperoleh makanan, terutama daun pohon kayu putih.

3. Rubah Fennec

Rubah di Kebun Binatang Singapura
Keluarga rubah fennec di Taman Safari Malam akan segera mengawali pertunjukan perdana di Night Safari’s Creatures of the Night Show (Foto: Wildlife Reserves Singapore)

Berasal dari Gurun Sahara di Afrika Utara, rubah fennec adalah salah satu hewan paling mini di keluarga canid. Panjangnya sekitar 14-16 inci dan berat sekitar dua hingga tiga pon. 

Rubah adalah hewan omnivora yang makanan utamanya adalah serangga, seperti rayap, laba-laba, dan belalang. Namun rubah juga akan mencari hewan pengerat kecil, mamalia kecil, telur, dan buah beri. Rubah mengandalkan akar dan tanaman untuk menghidrasi diri ketika air langka.

Telinga rubah yang besar menambah daya tarik hewan ini dan menunjukkan kemampuannya mendengar mangsa di bawah permukaan berpasir. Rubah juga mendapat keuntungan dari telinganya yang berbentuk pipih untuk membantu menghilangkan panas lebih efektif.

Rubah Fennec memiliki pendengaran yang sangat sensitif, sehingga dapat menemukan makanan dengan cepat. Selain itu, rubah berkomunikasi satu sama lain dengan mengeluarkan suara keras atau membenturkan kaki atau ekornya ke tanah. Telinganya yang besar juga bermanfaat dalam menangkap komunikasi ini.

4. Serval

kucing serval
Spartacus, kucing serval yang sempat hilang karena ditakuti anjing majikannya. Sumber: Instagram/spartacustheserval

Serval (Leptailurus Serval) adalah kucing liar berukuran sedang yang menghuni sabana Afrika. Telinganya yang besar membantu memperkuat gelombang suara. Hal ini dapat mendeteksi mangsa yang lebih kecil dengan baik, seperti hewan pengerat dan katak yang bersembunyi di bawah batu atau menggali di bawah tanah. 

Sebagai pemburu, serval menggunakan kaki panjangnya untuk melompat setinggi 3 kaki ke udara dan menerkam sasarannya. Meskipun sifatnya soliter, serval membentuk ikatan berpasangan selama musim kawin dan sangat teritorial. Meskipun terlihat lucu, serval memiliki cakar dan gigi yang sangat tajam sehingga tidak cocok untuk dijadikan hewan peliharaan.

5. Kanguru Merah

Spesies kanguru merah
Spesies kanguru merah (Wikipedia)

Kanguru merah yang secara ilmiah dikenal sebagai Osphranter Rufus, adalah salah satu hewan paling mengesankan karena kemampuan melompatnya. Hewan ini adalah spesies kanguru terbesar dan beratnya bisa berkisar antara 88 hingga 200 pon. Tingginya 4,9-5,9 kaki dan berasal dari Australia.

Kanguru merah menggerakkan telinganya yang besar dan bulat untuk membantu mendeteksi bahaya atau makhluk bergerak lainnya dari kejauhan. Telinganya yang besar juga membantu kanguru agar tetap waspada dan mendeteksi predator yang mendekat, sehingga kanguru dapat melarikan diri.

Kanguru Merah adalah hewan herbivora, dengan 75% makanannya berupa rumput hijau. Makhluk-makhluk ini menarik dan suka pamer dengan melenturkan otot-ototnya ketika terancam atau mendekati calon pasangan.

6. Tapir atau Aardvark

Aardvark (Orycteropus afer)
Aardvark baru saja berevolusi dalam 50 juta tahun terakhir. (Sumber: Martin Harvey/Getty Images)

Sebagai pemakan serangga terbesar di benua Afrika, tapir adalah makhluk yang mengesankan. Makanan utama tapir adalah serangga seperti semut dan rayap, bahkan tapir bisa memakan hingga 50.000 semut dalam satu malam.

Hewan ini memiliki berat rata-rata 88-140 pon dan tingginya antara 3,3-4,3 kaki. Hewan ini ditemukan di wilayah rendah Afrika. Mamalia yang menarik ini diberi nama “Aardvark,” yaitu sebuah istilah yang berasal dari Afrika. Artinya 'babi tanah' dan diberi nama tersebut karena kemiripan fisiknya dengan babi dan kebiasaan menggali yang serupa.

Aardvark atau tapir adalah makhluk nokturnal yang menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsa. Tapir memiliki kemampuan pendengaran luar biasa yang membantu mendeteksi mangsa di bawah tanah. Telinganya memperkuat gelombang suara, sehingga dapat mendeteksi langkah kaki sekecil apa pun.

Meskipun Aardvark dapat bergerak pada siang dan malam hari, hewan ini biasanya lebih suka keluar hanya pada malam hari. Sayangnya, tapir memiliki beberapa predator alami, antara lain singa, macan tutul, hyena, dan ular piton. Meskipun demikian, populasi tapir tampaknya tetap stabil.

7. Aye-aye

6 Hewan Paling Jelek di Dunia
4. Aye-Aye

Aye-aye (Daubentonia madagascariensis) adalah lemur asli Madagaskar dan merupakan salah satu hewan paling aneh. Hewan ini juga merupakan primata nokturnal terbesar di dunia.

Aye-aye adalah hewan yang unik karena memiliki gigi seri mirip hewan pengerat dan gigi taring mirip primata. Selain itu, aye-aye memiliki jari tengah kurus yang digunakan untuk mengetuk batang pohon dan mencari serangga di bawah kulit kayu. Setelah serangga ditemukan, aye-aye menggunakan jari tengahnya yang panjang untuk mengeluarkannya.

Aye-aye adalah omnivora, yang makanan utamanya berupa larva dan belatung. Namun, aye-aye juga bisa memakan nektar, biji-bijian, dan buah-buahan. Aye-aye memiliki telinga besar yang memperkuat gelombang suara, sehingga dapat menemukan mangsa yang tersembunyi dari pandangan.

Primata ini tampaknya tidak berkerabat dekat dengan primata lainnya. Namun faktanya, aye-aye berkerabat dekat dengan simpanse dan kera. Aye-aye memiliki berat sekitar 4 pon dan tinggi antara 14-17 inci.

8. Rusa Bagal

Ilustrasi hewan rusa (AFP)
Ilustrasi hewan rusa (AFP)

Rusa bagal yang secara ilmiah dikenal sebagai Odocoileus hemionus, adalah spesies rusa yang ditemukan di Amerika Utara bagian barat. Hewan ini diberi nama berdasarkan ciri khas telinganya yang besar dan menyerupai bagal. Rusa bagal memiliki berat hingga 331 pon dan mencapai ketinggian 6,9 kaki.

Meskipun ukurannya sangat besar, rusa ini mampu berlari secepat 45 mph dan melompat sejauh delapan yard. Rusa bagal menggunakan telinganya yang besar untuk membantunya tetap sejuk di iklim panas dan mendengarkan predator dari jarak jauh. 

Selain itu, penglihatannya yang luar biasa juga berfungsi untuk mengenali calon predator dari jarak lebih dari 2.000 kaki. Yang lebih mengesankan lagi adalah kapasitasnya yang luar biasa untuk perjalanan jarak jauh. Pola migrasi terpanjang yang diketahui mencapai hingga 150 mil.

9. Sapi Brahman Amerika

Sapi Bawor
Sapi jenis brahman yang dikurbankan dr Arya Tjipta Sp.BP-RE menjadi salah satu dari 3 ekor sapi dengan ukuran terbesar di Indonesia pada 2022

Brahman Amerika yang secara ilmiah dikenal sebagai Bos indicus/indicus, merupakan ras sapi hibrida yang berasal dari ras sapi punuk Asia. Salah satu ciri khas Brahman adalah punuk bahunya yang besar, serta tanduknya yang melengkung.

Namun, ciri yang paling menonjol adalah telinganya yang besar dan terkulai. Telinga ini meningkatkan pendengaran dan membantu Brahman tetap sejuk dalam cuaca panas dengan meningkatkan luas permukaan untuk kehilangan panas.

Selain ciri fisiknya yang luar biasa, sapi Brahman juga terkenal karena sistem kekebalannya yang unik dan ketahanannya terhadap penyakit. Kulit berlebih di sekitar leher dan bahunya tidak hanya memberi penampilan yang unik tetapi juga berfungsi sebagai pelindung alami terhadap panas dan serangga pengganggu.

Karena umurnya yang panjang, beberapa sapi ini dapat menghasilkan anak sapi pada usia 15 tahun atau lebih. Sapi ini hidup lebih lama dibandingkan jenis sapi lainnya. Tidak mengherankan mengapa Brahman Amerika sangat dihargai dan dicintai di banyak negara di seluruh dunia.

10. Kucing Caracal

Kucing Caracal diberi nama tersebut karena telinganya yang sangat bergaya. Dalam bahasa Turki,  diterjemahkan menjadi “kucing dengan telinga besar.” Caracal memiliki berat antara 25 dan 45 pon dan tingginya 2 hingga 3,5 kaki. Kucing unik ini ditemukan di hutan, sabana, dan gurun di Asia dan Afrika.

Caracal memiliki lebih dari 20 otot di setiap telinga, dan setiap telinga dapat berputar secara mandiri hingga 180 derajat. Jumbai hitam di ujung telinganya berfungsi seperti piringan radar, yang membantu menemukan mangsa bahkan di malam hari. Caracal adalah pemburu yang mampu menangkap mamalia kecil, burung, dan hewan pengerat.

Kemampuan berburunya dapat menemukan mangsa dari jarak jauh. Caracal menggunakan kemampuan melompatnya yang hebat dan penglihatan malam yang luar biasa untuk menangkap burung di udara hingga ketinggian 12 kaki.

Para ilmuwan seringkali merasa kesulitan untuk mengamati hewan ini karena sifatnya yang aktif di malam hari dan perilakunya yang penuh rahasia. Namun caracal diketahui mengeluarkan suara seperti mendesis, mengeong, menggeram, dan mendengkur seperti kucing lainnya.

11. Galago

Galago Angola (Elena Bersacola/Nocturnal Primate Research Group)
Galago Angola (Elena Bersacola/Nocturnal Primate Research Group)

Galago yang secara ilmiah dikenal sebagai Galagidae, adalah makhluk mungil yang menakjubkan. Galago umumnya dikenal sebagai bayi semak atau nagapies dalam bahasa Afrikaans, yang berarti “monyet malam”. Hewan ini tinggal di hutan kawasan Sub-Sahara di Afrika yang ditandai dengan mata bulat dan telinga seperti kelelawar.

Makhluk kecil yang cepat dan lincah ini dapat melompat hingga 7 kaki untuk menjaganya dari bahaya. Galago kebanyakan tinggal di pepohonan dan mencari makan dengan cara menangkap serangga dari udara. Pendengarannya sangat membantu dalam menangkap makanan.

12. Kelinci Eropa

Ilustrasi kelinci
Ilustrasi (iStock)

Kelinci Eropa atau kelinci coklat (Lepus Europaeus), adalah spesies yang menonjol dan tersebar luas di Asia dan Eropa. Hewan ini adalah salah satu spesies kelinci terbesar karena ciri fisiknya, termasuk kaki panjang dan telinga tinggi berujung hitam. Kelinci ini berukuran panjang hingga 4,3 inci.

Saat terancam atau terpojok, hewan ini menampilkan taktik pertahanan ala petinju dan seringkali melompat ke udara sambil menampar lawannya dengan kaki besarnya. Kelinci Eropa sebagian besar memakan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan, tetapi juga melengkapi makanan mereka dengan kulit kayu, tunas, dan ranting.

Meskipun kelinci Eropa mempunyai banyak predator, hewan ini akan menghindar dengan kemampuan kecepatan supernya. Kucing ini mencapai kecepatan tertinggi 45 mph dalam jarak pendek. Kucing Eropa akan menghabiskan banyak waktu untuk mengumpulkan tanaman sebagai makanannya.

Binatang Apa yang Telinga Lebar?

Beberapa hewan terkenal karena memiliki telinga yang cukup besar, seperti gajah dan kelinci.

Apa Fungsi dari Telinga Gajah yang Besar?

Gajah memiliki telinga yang besar dan lebar yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh atau termoregulasi.

Kucing Kuping Besar Jenis Apa?

Kucing siam adalah jenis kucing yang mencolok dengan telinga besar, terkenal akan warna bulunya yang khas dan mata birunya yang memikat. Salah satu ciri khas lainnya adalah telinga besar dan runcing yang berwarna gelap, sebuah pola warna yang dikenal sebagai 'point'.

Kenapa Kuping Kucing Besar?

Salah satu penyebab utama telinga bengkak pada kucing adalah infeksi telinga; infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri (baik berbentuk kokus maupun batang), jamur, tungau telinga, atau bahkan kombinasi dari ketiganya.

Berapa Ukuran Telinga Gajah?

Selain tubuhnya yang besar, beberapa bagian tubuh gajah lainnya juga memiliki ukuran besar, termasuk telinganya. Salah satu ciri khas gajah adalah telinga yang besar, yang bisa mencapai sekitar seperenam dari ukuran tubuhnya. Telinga ini memiliki peran penting dalam membantu proses pendinginan tubuh gajah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya