Liputan6.com, Jakarta Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) mengadakan acara Sustainable District Outlook 2024 dengan tema "Transformasi Kabupaten Lestari Menuju Visi Indonesia 2045: Aksi, Inovasi, dan Kolaborasi." Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting seperti pemerintah kabupaten, mitra pembangunan, sektor swasta, dan komunitas lokal untuk menyoroti bagaimana 9 kabupaten LTKL berproses menjadi kabupaten hijau serta mempromosikan praktik baik dan model kolaborasi multipihak.
Penyelenggaraan acara ini berdampingan dengan Rapat Umum Anggota LTKL tahunan, yang ditandai dengan peluncuran laporan tahunan. Berdasarkan Deklarasi Visi Kabupaten Lestari 2030, anggota LTKL berkomitmen melindungi setidaknya 50% ekosistem penting dan meningkatkan kesejahteraan sekitar 1 juta keluarga. Untuk mencapai tujuan ini, LTKL menggunakan pendekatan kolektif dan kolaboratif dengan lima pilar utama: perencanaan daerah, inovasi kebijakan, penguatan proses multipihak, pengembangan bisnis berkelanjutan, dan pelaporan kemajuan.
Baca Juga
Ristika Putri Istanti, Kepala Sekretariat LTKL, menyatakan, “Tahun 2024 menjadi momen penting bagi Indonesia dengan pergantian pemerintahan yang mempengaruhi kebijakan dan rencana pembangunan berkelanjutan. LTKL bekerja sama dengan sembilan kabupaten anggota dan 26 mitra pembangunan.”
Advertisement
Sejak 2017, LTKL telah mencapai berbagai prestasi. Selama setahun terakhir, sebanyak 361.309,61 hektar lahan di 9 kabupaten telah dilegalisasi melalui peraturan reforma agraria, 78.421,31 hektar lahan di 6 kabupaten ditetapkan sebagai Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B), dan 243 program bersama dihasilkan di 7 kabupaten. Selain itu, 298 orang muda telah terhubung dengan green jobs. Inovasi dan pengembangan portfolio bisnis di kabupaten LTKL menghasilkan komitmen investasi lebih dari 300 miliar dari Festival Lestari 2023.
Dana dukungan operasional UMKM sebesar Rp1,173 miliar telah disalurkan untuk 115 usaha melalui 29 program di 6 kabupaten guna mendukung ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Siak menerima dana Reboisasi DBH Sawit sebesar +54 Miliar. Tahun ini, ada 54 mitra bekerja di level nasional dan tapak mendukung kabupaten anggota bertransformasi.
Pencapaian lainnya
Dr. Jarot Winarno, Bupati Sintang dan Ketua Umum LTKL, menyampaikan, “Pemaparan visi dan capaian sekretariat LTKL di acara ini menjadi penanda fase baru. Kabupaten di LTKL sedang memulai model ekonomi baru yang memulihkan."
Berbagai capaian lainnya termasuk percepatan proses birokrasi di Aceh Tamiang, di mana petani sudah menerima 2.000 SHM gratis dan 4.000 STDB, serta peluncuran Perbup Sintang Collaborative Governance di Sintang.
Dalam dokumen RPJPD 2025-2045, sinergi komitmen perlindungan ekosistem, percepatan inovasi, dan pengembangan usaha serta SDM lokal di kabupaten tercapai. Agenda nasional terkait pembangunan berkelanjutan juga mendorong regulasi pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik, pengembangan produk berbasis alam, dan penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya genetik.
Dr. Vivi Yulaswati dari Kementerian PPN/BAPPENAS menyampaikan bahwa, “Indonesia berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs. Tata kelola pemerintah daerah yang bijak dan berkelanjutan adalah langkah nyata. Kami mengapresiasi komitmen dari 9 kabupaten anggota LTKL yang melaksanakan inovasi berbasis pembangunan berkelanjutan.”
Ir. Medrilzam dari Kementerian PPN/Bappenas menambahkan bahwa kebijakan RPJPN 2024-2045 adalah pengembangan industri berbasis inovasi dan riset untuk mendorong ekonomi biru, hijau, dan bioekonomi.
M. Pradana Indraputra dari Kementerian Investasi/BKPM menjelaskan upaya pemerintah dalam mendorong investasi global dan ekonomi hijau, termasuk strategi mengembangkan desain kebijakan dan regulasi khusus untuk ekonomi hijau, serta memperluas kerjasama bilateral dan multilateral.
Advertisement
Apresiasi terhadap LTKL
Sarman Simanjorang, Direktur Eksekutif Apkasi, mengapresiasi LTKL yang menyelenggarakan Sustainable District Outlook dan berkomitmen untuk mendorong kabupaten anggota Apkasi untuk berkomitmen menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam acara ini juga diluncurkan Sigi Investment Outlook dengan tema Ekonomi Regeneratif: Daya Tarik Investasi Yurisdiksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang merupakan portofolio investasi kedua setelah Siak Investment Outlook 2022.
Ristika Putri Istanti, Kepala Sekretariat LTKL, menyatakan, “Dokumen ini diharapkan menjadi acuan bagi investor yang mencari portofolio investasi hijau berbasis keanekaragaman hayati dan inovasi berbasis alam.”
Selain Sustainable District Outlook, LTKL rutin menggelar Festival Lestari, sebuah wadah promosi dan perayaan gotong royong multipihak untuk pembangunan lestari di kabupaten anggota LTKL. Festival pertama kali diadakan pada 2018 di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Festival Lestari berikutnya akan dilaksanakan di Kalimantan Barat dengan kolaborasi antara kabupaten Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu.