Liputan6.com, Jakarta Lionel Messi menitikkan air mata usai mengalami cedera di final Copa America. Pada menit ke-63 pertandingan hari Minggu antara Argentina dan Kolombia, Messi berusaha mengejar pemain sayap Luis Diaz ketika dia kehilangan pijakan dan jatuh ke tanah.
Atlet berusia 37 tahun itu terlihat sangat kesakitan dan segera memanggil pelatih untuk datang membantunya.
Baca Juga
Setelah terjatuh di tanah selama beberapa saat, Messi melepas sepatunya dan tertatih-tatih keluar lapangan karena kekuatannya sendiri. Setelah sampai di pinggir lapangan Argentina, dia dengan marah melemparkan sepatunya dan duduk di kursinya.
Advertisement
Begitu dia duduk, Messi tak kuasa lagi menahan emosinya, mengeluarkan gelombang air mata sambil membenamkan wajahnya di tangannya. Rekan setimnya Rodrigo De Paul dan Angel Di Maria adalah orang pertama yang bergegas dan memeluknya ketika regulasi berakhir dengan skor 0-0.
Sebelumnya pada menit ke-36 babak pertama, Lionel Messi kembali mengalami cedera saat berusaha menyelamatkan bola sebelum melewati batas. Setelah melepaskan tendangan di dekat garis akhir, kapten Argentina itu dengan canggung menginjakkan kaki kanannya dan tampaknya pergelangan kaki kirinya digulung oleh pemain Kolombia Santiago Arias.
Messi terlihat meringis kesakitan dan berguling-guling di lapangan sambil memegangi kaki kanan bawahnya. Staf medis segera bergegas ke sisinya, merawatnya selama beberapa menit. Dia dengan hati-hati berjalan menuju pinggir lapangan, tetapi berhasil kembali ke permainan tak lama kemudian.
Menurut laporan Mirror, memasuki hari Minggu, Messi sudah menghadapi cedera kaki yang dialaminya sepanjang Copa America tahun ini. Bulan lalu, ia tidak bisa berpartisipasi dalam kemenangan 2-0 Argentina atas Peru di final penyisihan grup.
Masih harus dilihat apakah kepergiannya pada hari Minggu akan menandai penampilan terakhir Messi di Copa America. Setelah mencetak gol internasionalnya yang ke-109 dalam kemenangan 2-0 Argentina atas Kanada, bintang Inter Miami ini mengungkapkan keinginannya untuk mewakili tim nasionalnya setelah final tahun ini.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya berniat melanjutkannya,” katanya kepada wartawan. "Saya berniat untuk terus menjalani hari demi hari tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan atau apakah saya akan melanjutkannya atau tidak. Itu adalah sesuatu yang saya jalani setiap hari. Saya berusia 37 tahun dan hanya Tuhan yang tahu kapan akhirnya akan terjadi. "
Argentina Juara Copa America 2024, Lionel Messi Cetak Rekor Gelar Lampaui Legenda Brasil
Megabintang Timnas Argentina Lionel Messi sukses memecahkan rekor menyusul keberhasilan Albiceleste keluar sebagai kampiun Copa America 2024.
Meski absen menyumbangkan gol dan tak bermain penuh waktu dalam laga final melawan Kolombia, Senin (15/7/2024) pagi WIB, La Pulga tetap berhasil menorehkan catatan gemilang sebagai pemain dengan koleksi trofi senior terbanyak sepanjang sejarah.
Melansir laporan Sportstar, Messi hingga kini tercatat telah mengumpulkan total 45 gelar senior berkat tambahan satu trofi dari Copa America 2024.
Capaian itu sukses melampui rekor bintang Brasil Dani Alves yang sebelumnya menyandang predikat pemain dengan jumlah gelar paling dalam sejarah sepak bola.
Raihan kali ini bertambah spesial lantaran trofi Copa America 2024 sekaligus menandai gelar ketiga yang dia raih bersama Timnas Argentina dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Sebelumnya, Lionel Messi dan kawan-kawan juga sempat mengangkat trofi Copa America 2021, serta memenangkan Piala Dunia 2022 usai membekuk Timnas Prancis lewat drama adu penalti di babak final.
Advertisement
Argentina Juara Copa America 2024, Lionel Messi dkk Ukir Sejarah Gondol Triple Crown
Argentina memastikan diri menjadi juara Copa America 2024. Pasukan Lionel Scaloni menang tipis 1-0 atas Kolombia lewat extra time pada laga final yang berlangsung di Hard Rock Stadium, Miami, Senin (15/7/2024) pagi WIB. Kesuksesan ini membuat tim Tango mengukir sejarah baru di kancah sepak bola internasional.
Gol tunggal kemenangan Argentina dicetak pemain pengganti Lautaro Martinez pada menit 112. Argentina harus tampil selama sekitar satu jam tanpa bintangnya Lionel Messi yang mengalami cedera sehingga tak bisa melanjutkan pertandingan di pertengahan babak kedua.
Keberhasilan juara Copa America 2024 membuat Argentina mempertahankan gelar. Mereka juga juara pada edisi 2021.
Yang lebih luar biasa Argentina sukses merebut Triple Crown alias tiga piala di tiga turnamen besar internasional secara beruntun. Selain dua gelar Copa America, Argentina juga menjadi juara Piala Dunia 2022 di Qatar dengan mengalahkan Prancis pada laga final.
Mereka menjadi tim Amerika Selatan pertama yang bisa melakukannya. Brasil bahkan belum pernah bisa mendapatkan Triple Crown.
Sukses juara Copa America 2024 juga akan membuat Argentina akan tampil di Finalissima 2025. Mereka akan bertemu dengan juara Eropa Spanyol yang baru tadi malam sukses meraih mahkota Euro 2024 usai menang 2-1 atas Inggris.
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Dunia Joan Monfort seolah-olah telah terbalik. Fotografer yang tinggal di Barcelona ini telah rutin menghadiri acara-acara olahraga di seluruh Spanyol selama lebih dari 30 tahun, namun pemotretan yang dilakukannya pada tahun 2007 baru-baru ini muncul kembali, mengubahnya menjadi superstar global.
Monfort adalah fotografer yang memotret Lionel Messi yang saat itu berusia 20 tahun sedang menggendong bayi sebagai bagian dari pemotretan untuk UNICEF dan Barcelona, dan bintang sepak bola Argentina itu juga berpose dengan bayi di bak mandi bersama ibunya.
Siapa sangka, foto tersebut kemudian menjadi sebuah fenomena tersendiri. Bayi itu ternyata tumbuh menjadi remaja sensasional Barcelona dan Spanyol Lamine Yamal, yang berusia 17 tahun pada 13 Juli.
Yamal telah menjadi pemain terbaik di Euro 2024, dengan gol pemecah rekornya yang menakjubkan di semifinal melawan Prancis mengukuhkan posisinya sebagai talenta paling menarik di dunia sepak bola.
“Saya hanya hidup dalam mimpi,” kata Monfort kepada Don Riddell dari CNN saat sang fotografer merenungkan naik turunnya emosi yang dia alami selama beberapa hari terakhir.
Advertisement