Dukung Gaya Hidup Sehat, Philips Luncurkan Dispenser untuk Atasi Mikroplastik dan BPA

Mendapatkan air bersih yang layak konsumsi semakin sulit di tengah meningkatnya polusi industri yang mencemari sumber air tanah dengan zat berbahaya, termasuk mikroplastik dan senyawa kimia seperti Bisphenol A (BPA).

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 01 Sep 2024, 19:02 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2024, 19:02 WIB
Tubuh membutuhkan makan untuk energi
Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa. (unsplash.com/@enginakyurt)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sekitar empat tahun lalu memaksa masyarakat untuk mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pola makan dan kebiasaan menjaga kebersihan.

Masker, hand sanitizer, makanan bergizi, vitamin, dan olahraga menjadi bagian dari rutinitas baru. Namun, satu aspek penting yang sering terabaikan adalah kualitas air minum yang dikonsumsi sehari-hari.

Air adalah komponen utama tubuh individu, dengan lebih dari 70 persen tubuh terdiri dari air. Kekurangan asupan air bersih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah organ hingga gangguan seluler.

Sayangnya, mendapatkan air bersih yang layak konsumsi semakin sulit di tengah meningkatnya polusi industri yang mencemari sumber air tanah dengan zat berbahaya, termasuk mikroplastik dan senyawa kimia seperti Bisphenol A (BPA).

Mikroplastik dan BPA adalah dua kontaminan utama yang sering ditemukan dalam air kemasan. Mikroplastik berasal dari pecahan plastik yang mencemari air, sementara BPA, yang digunakan dalam pembuatan plastik, dapat meresap ke dalam minuman dan makanan, berpotensi menyebabkan gangguan hormon hingga kanker.

Menanggapi masalah ini, Kenny Kwe, CEO PT. AKARI, distributor resmi Philips Water Solutions, menegaskan pentingnya memilih air minum yang aman.

“Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sudah semakin sadar akan kebutuhan meminum air yang lebih sehat dari yang saat ini ada, Philips menghadirkan solusi yang dapat memastikan bahwa air minum yang kita konsumsi bebas dari kontaminasi mikroplastik dan BPA,” ujar Kenny Kwe, dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Teknologi yang mampu menghilangkan zat-zat berbahaya

Menjawab kebutuhan akan air minum yang bebas mikroplastik dan BPA, Philips, meluncurkan dispenser dengan teknologi inovatif filter Micro P-Clean untuk mikroplastik dan filter Micro X-Clean untuk BPA.

Franco Wijaya, Product Manager Philips Indonesia menjelaskan, dispenser Philips dengan teknologi inovatif filter Micro P-Clean, yaitu tipe ADD4973DGAC: Anti-BPA. Filter tersebut 2 in 1 yang memiliki  cara kerja yang berbeda. 

“Dengan teknologi Active Carbon yang terdapat pada filter Micro P – Clean dengan efektif memfiltrasi mikroplastik hingga 99 persen dan Filter Micro-X Clean Anti – BPA yang mampu menghilangkan zat-zat berbahaya, seperti senyawa kimia Bisphenol-A (BPA) yang terdapat dalam air kemasan hingga 99,99%, sehingga zat-zat berbahaya tersebut tidak akan bisa menembus filter dan air yang melewati filter,” jelas Franco.

 


Berharap bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Filter inovatif yang terdapat dalam dispenser Philips dapat bertahan hingga kurang lebih 4.000 liter atau sekitar 200 galon. Fitur Smart Indicator yang terdapat pada panel depan dispenser akan memberikan peringatan jika filter akan habis masa pakainya.

Kemampuan teknologi 2 in 1 Micro P-Clean dan Micro X-Clean Anti BPA dalam memfiltrasi mikroplastik dan zat berbahaya lainnya secara instan sudah melalui pengujian dengan lembaga independen terpercaya, yakni laboratorium SGS China. 

"Harapan kami adalah masyarakat Indonesia lebih memperhatikan kualitas air demi kesehatan. Dengan hadirnya produk ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup," tutup Franco Wijaya.

Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas
Infografis Manfaat Mandi Air Dingin dan Panas. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya