Menghasilkan Lulusan Siap Kerja, 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Terserap Industri Sebelum Wisuda

Sebanyak 86 persen mahasiswa angkatan pertamanya telah diterima bekerja sebagai peserta magang di berbagai perusahaan nasional dan multinasional.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Okt 2024, 15:03 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 15:03 WIB
Menghasilkan Lulusan Siap Kerja, 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Terserap Industri Sebelum Wisuda
Menghasilkan Lulusan Siap Kerja, 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Terserap Industri Sebelum Wisuda (doc: President University)

Liputan6.com, Jakarta Program Studi (Prodi) Agribisnis President University menunjukkan kesuksesannya dalam menjawab kebutuhan industri. Sejak didirikan pada tahun 2022, prodi ini telah menjadi pilihan utama berbagai perusahaan, khususnya di sektor agribisnis. Sebanyak 86 persen mahasiswa angkatan pertamanya telah diterima bekerja sebagai peserta magang di berbagai perusahaan nasional dan multinasional.

"Sejauh ini, dari total 24 mahasiswa, 19 sudah menjalani magang. Beberapa di antaranya magang di Nestle pada divisi food control, ada juga yang di Aion pada divisi yang sama khusus makanan Jepang, serta di Farm Gondowangi, Farm Sinarmas, dan lainnya," ungkap Agus Fernando, S.P., M.M., Ph.D., Ketua Prodi Agribisnis President University, di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Agus, yang meraih gelar doktor dari universitas di Taiwan, menambahkan bahwa banyak mahasiswa yang belum menyelesaikan kuliah sudah diterima untuk bekerja sebagai asisten tenaga ahli di beberapa kementerian.

"Beberapa mahasiswa bahkan magang di kementerian-kementerian terkait proyek food estate. Mereka tidak hanya terlibat langsung di lapangan, tetapi juga berkontribusi dalam perancangan bagaimana food estate dapat berfungsi sebagai kawasan ekonomi yang tak hanya memastikan ketahanan pangan, tetapi juga mendongkrak perekonomian masyarakat," jelas Agus.

Ia melanjutkan, mahasiswa tingkat tiga sudah mulai memperoleh kesempatan kerja sebelum lulus.

"Kami memiliki program Bootcamp yang merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah perusahaan industri perkebunan. Program ini bertujuan menciptakan lulusan yang siap kerja, atau yang kami sebut sebagai 'Future Ready Graduate'," ujar Agus.

 

Keunggulan program bootcamp

Menghasilkan Lulusan Siap Kerja, 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Terserap Industri Sebelum Wisuda
Menghasilkan Lulusan Siap Kerja, 86 Persen Mahasiswa Agribisnis President University Terserap Industri Sebelum Wisuda (doc: President University)

Dalam program Bootcamp ini, mahasiswa tingkat akhir akan mengikuti mata kuliah khusus yang diajarkan langsung oleh praktisi dari perusahaan-perusahaan seperti Sinarmas dan Astra Agro Lestari.

"Selama setahun, mereka akan dilatih, mirip seperti sekolah kedinasan. Begitu lulus, mereka akan langsung diterima bekerja di perusahaan tersebut," tambah Agus.

Ia juga menekankan, dengan program ini, mahasiswa tidak perlu lagi bersusah payah mencari lowongan kerja seperti kebanyakan lulusan saat ini.

Bagi mahasiswa yang bercita-cita menjadi wirausahawan di bidang agribisnis, President University menawarkan program Startup Stream. Di sini, mahasiswa dapat mempraktikkan inovasi teknologi melalui laboratorium Green Housing.

"Mahasiswa akan dibimbing oleh dosen dan ahli di bidangnya. Bahkan, kami mengundang pengusaha sukses di sektor hortikultura dan sayuran bernilai jual tinggi untuk berbagi pengalaman," ungkapnya.

 

Kerja sama dengan FAO

Sebagai pengakuan atas kualitas programnya di tingkat global, Prodi Agribisnis President University baru-baru ini menjalin kerjasama dengan FAO (Food and Agriculture Organization) yang berbasis di Indonesia.

"Kami menjadi satu-satunya prodi agribisnis di Indonesia yang akan berkolaborasi dengan FAO dalam proyek-proyek pertanian guna mempercepat perkembangan industri pangan dan teknologi pangan di Indonesia," jelas Agus.

Ia optimis proyek ini akan diluncurkan sebelum akhir tahun 2024.

Keberhasilan Prodi Agribisnis President University tak terlepas dari pendekatan pembelajaran yang diterapkan. Kampus yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Cikarang, ini mengadopsi metode pengajaran berbasis praktik langsung, seperti studi kasus, pembelajaran berbasis proyek, kunjungan ke perusahaan, serta melibatkan dosen tamu dari profesional berpengalaman.

"Kami benar-benar fokus pada agribisnis dengan kurikulum yang dirancang mengikuti tren terbaru. Semua pengajaran menggunakan bahasa Inggris, memastikan mahasiswa siap menghadapi industri global bahkan sebelum lulus," pungkas Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya