Liputan6.com, Jakarta Kecanduan media sosial menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua di era digital. Anak-anak dan remaja, sebagai generasi yang tumbuh dengan paparan teknologi sejak dini, rentan terperangkap dalam kebiasaan berlebihan menggunakan media sosial. Hal ini berkaitan dengan dopamin, zat kimia otak yang menciptakan rasa nyaman, yang dipicu saat mereka mendapatkan validasi berupa "like" atau komentar positif.
Namun, meski menjadi ancaman, kecanduan media sosial pada anak dapat dikelola dengan langkah yang terencana. Orang tua perlu memahami penyebabnya serta mengambil peran aktif dalam membimbing anak agar dapat menggunakan media sosial secara sehat dan seimbang. Dilansir melalui beberapa sumber pada Selasa (19/11), berikut penjelasan dan cara menghindari yang perlu dilakukan.
Mengapa Anak Mudah Terperangkap dalam Media Sosial
Anak-anak lebih rentan terhadap kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap rasa nyaman yang dihasilkan oleh dopamin. Setiap kali anak mendapatkan validasi berupa "like" atau pujian, otaknya merespons dengan rasa senang yang akhirnya menciptakan kebiasaan berulang.
Hal ini diperburuk dengan fitur media sosial yang dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna, seperti notifikasi, komentar, atau fitur autoplay video. Menurut beberapa ahli, efek ini membuat anak sulit berhenti menggunakan platform tersebut tanpa bimbingan yang memadai dari orang tua.
Advertisement
Jadilah Panutan bagi Anak
Sebelum menyalahkan anak, orang tua perlu bercermin pada kebiasaan mereka sendiri. Jika orang tua terlalu sering menggunakan media sosial, anak cenderung meniru perilaku tersebut. Sebagai langkah awal, orang tua perlu membatasi penggunaan media sosial mereka, terutama di depan anak.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan cara menggunakan media sosial dengan bijak, seperti berbagi konten yang positif, tidak menggunakan smartphone selama waktu makan, atau memanfaatkan teknologi untuk tujuan edukatif. Sikap ini akan menjadi contoh nyata bagi anak dalam membangun kebiasaan digital yang sehat.
Berikan Alternatif Kegiatan yang Menarik
Kebosanan sering menjadi alasan utama anak beralih ke media sosial. Orang tua bisa membantu anak menemukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat, baik untuk fisik maupun mental mereka. Misalnya, bermain di luar rumah, membaca buku, atau melakukan hobi seperti seni dan kerajinan tangan.
Libatkan anak dalam proses menentukan kegiatan ini agar mereka merasa lebih antusias. Misalnya, ajak anak membuat daftar kegiatan yang ingin mereka coba, seperti menjelajah alam, mengikuti kelas seni, atau bahkan bermain permainan papan bersama keluarga. Dengan cara ini, anak memiliki opsi menarik di luar media sosial.
Advertisement
Terapkan Rutinitas Keluarga yang Konsisten
Kebiasaan keluarga yang terstruktur dapat membantu anak mengurangi ketergantungan pada media sosial. Rutinitas seperti makan bersama, melakukan pekerjaan rumah tangga secara kolektif, atau beribadah bersama menciptakan waktu berkualitas yang meminimalkan penggunaan gadget.
Menurut psikolog, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan rutinitas yang konsisten cenderung memiliki pengelolaan waktu yang lebih baik. Dengan begitu, mereka dapat belajar membagi waktu antara dunia nyata dan dunia digital.
Diskusikan Dampak Media Sosial dengan Anak
Seringkali, anak-anak tidak menyadari bahaya yang mengintai dari penggunaan media sosial yang berlebihan. Orang tua perlu menjelaskan risiko seperti gangguan tidur, obesitas, atau bahkan kecemasan sosial. Gunakan pendekatan yang bersahabat agar anak lebih terbuka dalam berdiskusi.
Sampaikan juga bahwa media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Dorong anak untuk lebih memprioritaskan interaksi tatap muka dengan keluarga atau teman dibandingkan koneksi virtual yang sering kali kurang autentik.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Anak Kecanduan Gadget
Mengapa media sosial membuat anak kecanduan?
Media sosial memicu pelepasan dopamin di otak, yang menciptakan rasa nyaman. Hal ini membuat anak ingin terus mengulangi pengalaman tersebut.
Bagaimana cara efektif membatasi waktu penggunaan media sosial pada anak?
Orang tua dapat menetapkan aturan tegas, seperti waktu bebas gadget selama makan atau sebelum tidur, dan mengajak anak melakukan aktivitas lain.
Advertisement
Apa dampak negatif media sosial pada anak?
Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pola tidur, kecemasan, obesitas, dan penurunan interaksi sosial secara langsung.