9 Tanda Tubuh Anda Sedang Menyembuhkan Trauma

Perlu Anda ketahui, bahwa tubuh menyimpan memori baik buruk, termasuk trauma yang dialami dalam hidup. Untuk itu, kenali tanda ketika tubuh sedang menyembuhkan dirinya.

oleh Bella Zoditama diperbarui 10 Jan 2025, 09:04 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 09:04 WIB
Ilustrasi rendah hati, cantik, kalem diri sendiri
Ilustrasi rendah hati, cantik, kalem diri sendiri. (Image by 8photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Seperti yang kita tahu, tubuh manusia memiliki kemampuan yang luar biasa. Termasuk dalam menyimpan memori yang berupa trauma, baik fisik, emosional, maupun psikologis. Sayangnya, memori ini dapat terperangkap selama bertahun-tahun, secara halus memengaruhi cara kita bergerak, merasakan, dan bahkan memandang dunia.

Menghimpun dari Talking Circles Therapy, Senin (6/1/2024), mengenali saat tubuh Anda akhirnya melepaskan emosi yang tersimpan ini merupakan langkah penting menuju penyembuhan dan bagi kesehatan mental Anda. Jika Anda pernah merasa kewalahan oleh emosi yang tidak dapat dijelaskan atau gejala fisik, tubuh Anda mungkin sedang melepaskan trauma yang sudah lama terpendam. 

Namun sebelum itu, mari kita mulai dengan beberapa pertanyaan umum tentang bagaimana tubuh Anda melepaskan trauma. Seperti dapatkah trauma dilepaskan tanpa Anda sadari?

Ya, trauma dapat dilepaskan secara tidak sadar melalui tanda-tanda fisik, emosional, dan psikologis seperti kelelahan mendadak, gemetar, atau emosi yang kuat tanpa penyebab yang jelas. Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu Anda menavigasi proses penyembuhan.

Nah, ini dia beberapa tanda bahwa tubuh Anda mungkin sedang melepaskan trauma yang pernah tersimpan. Bisa jadi Anda pun pernah merasakannya, antara lain:

1. Lonjakan Emosi yang Tidak Dijelaskan

Salah satu tanda paling jelas bahwa tubuh Anda melepaskan trauma adalah gelombang emosi yang tampaknya muncul entah dari mana. Anda mungkin merasakan kesedihan, kemarahan, atau bahkan kegembiraan yang intens tanpa memahami alasannya. Ini adalah cara tubuh Anda memproses trauma yang tersimpan.

Ini seperti detoksifikasi emosional, dan meskipun terasa tidak nyaman, pelepasan ini diperlukan untuk penyembuhan.

2. Tubuh Gemetar Tanpa Sebab

Ilustrasi tenang, kalem, diri sendiri
Ilustrasi tenang, kalem, diri sendiri. (Photo by Brooke Cagle on Unsplash)

Pernahkah Anda menyadari bahwa setelah kejadian yang menegangkan, tubuh Anda mulai gemetar? Saat itu, tubuh mungkin mengalami gemetar yang tidak terkendali, dan itu sebenarnya hal yang baik.

Trauma sering kali tersangkut di sistem saraf, dan gemetar adalah cara alami untuk melepaskan ketegangan yang terpendam itu. Seperti hewan yang gemetar setelah ketakutan, manusia juga membutuhkan "penyegaran" alami ini.

3. Kelelahan Mendadak

Penyembuhan adalah kerja keras—secara emosional dan fisik. Anda mungkin merasa tiba-tiba lelah, bahkan setelah tidur semalaman.

Kelelahan ini bukanlah kemalasan; itu adalah tubuh Anda yang memberi sinyal bahwa ia perlu istirahat saat memproses trauma masa lalu. Anggaplah itu sebagai cara tubuh Anda berkata, "Saya perlu istirahat dari semua ini".

4. Meningkatnya Kepekaan

Melepaskan trauma dapat membuat Anda lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Anda mungkin merasa mudah kewalahan oleh suara bising, cahaya terang, atau bahkan emosi orang lain.

Meningkatnya kepekaan ini merupakan hasil kalibrasi ulang sistem saraf Anda. Penting untuk bersikap baik kepada diri sendiri selama masa ini dan memberi diri Anda ruang agar pulih dengan kecepatan Anda sendiri.

5. Rasa Sakit dan Nyeri yang Tidak Terduga

Membuat Persendian Menjadi Kaku Sampai Nyeri Punggung Bagian Bawah
Ilustrasi Nyeri Punggung Credit: pexels.com/pixabay

Trauma yang tersimpan sering kali bermanifestasi sebagai nyeri fisik. Terutama di sekitar leher, bahu, dan punggung. Terkadang tubuh menahan ketegangan di area ini, dan saat trauma mulai mereda, hal itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Rasa sakit yang tidak terduga ini merupakan indikator yang baik bahwa tubuh Anda bekerja keras untuk melepaskan luka emosional yang mengakar.

6. Merasa Lebih Ringan atau Lebih Bebas

Di sisi lain dari ketidaknyamanan, Anda mungkin juga mengalami saat-saat ringan atau lega. Perasaan ini sering kali muncul setelah menangis sepuasnya, sesi terapi yang kuat, atau bahkan setelah bermeditasi.

Rasanya seperti beban emosional telah terangkat, dan Anda dapat bernapas lebih lega. Saat-saat ini merupakan tanda bahwa tubuh Anda melepaskan apa yang tidak lagi berguna bagi Anda.

7. Mengalami Gangguan Pencernaan

Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Usus kita sering disebut sebagai otak kedua karena suatu alasan—usus juga menyimpan emosi. Saat trauma sedang diproses dan dilepaskan, masalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau irritable bowel syndrome (IBS) dapat kambuh.

Jika Anda memperhatikan pola ini, tubuh Anda mungkin sedang membersihkan stres emosional yang tersimpan di usus.

8. Mimpi atau Mimpi Buruk yang Intens

Trauma dapat muncul kembali dalam mimpi saat pikiran bawah sadar mencoba mengatasi peristiwa masa lalu. Mimpi-mimpi ini mungkin intens, jelas, atau penuh emosi.

Perhatikan tema-tema yang berulang, karena tema-tema tersebut dapat memberikan petunjuk tentang apa yang sedang dialami tubuh Anda. Meskipun mimpi-mimpi ini mungkin meresahkan, mimpi-mimpi ini merupakan cara bagi pikiran dan tubuh untuk memproses dan melepaskan trauma dengan aman.

9. Dorongan untuk Bergerak atau Meregangkan Tubuh

Tanda-tanda pelepasan trauma meliputi perubahan pola pernapasan, relaksasi otot, ekspresi emosi, dan peningkatan energi—baik melalui peregangan, menari, atau bahkan yoga. Dorongan ini merupakan cara alami tubuh Anda untuk membantu Anda melepaskan energi yang terperangkap.

Gerakan, terutama peregangan yang lembut dan penuh perhatian, dapat membantu melepaskan trauma yang tertahan jauh di dalam otot dan persendian Anda.

Mengapa Penting untuk Mengakui Pelepasan Trauma

Mengalami Trauma
Ilustrasi Mengalami Trauma Credit: pexels.com/Juan

Melepaskan trauma tidak selalu merupakan pengalaman yang menyenangkan. Akan tetapi, sangat penting untuk penyembuhan.

Mengabaikan tanda-tanda ini dapat menyebabkan tekanan emosional atau fisik yang berkepanjangan. Anggap pelepasan trauma seperti mengupas lapisan bawang—membutuhkan waktu, tetapi setiap lapisan membawa Anda lebih dekat ke jati diri Anda yang sebenarnya.

Cara Mendukung Tubuh Anda Selama Pelepasan Trauma

Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan pelepasan trauma dalam tubuh. Cara yang bisa dilakukan yaitu:

  • Beristirahatlah saat membutuhkannya

Jangan meremehkan kekuatan istirahat. Dengarkan tubuh Anda dan berikan waktu istirahat yang dibutuhkannya.

  • Cari dukungan

Baik itu terapis, teman tepercaya, atau kelompok pendukung, memiliki seseorang untuk diajak bicara dapat mempermudah perjalanan.

  • Lakukan gerakan yang mindful

Aktivitas ringan seperti yoga atau berjalan dapat membantu tubuh Anda melepaskan ketegangan dengan cara yang sehat dan terkendali.

  • Tetap terhidrasi

Tubuh Anda sedang melakukan detoksifikasi secara emosional, dan tetap terhidrasi dapat mendukung proses tersebut.

  • Catat di jurnal tentang pengalaman Anda

Menulis tentang pikiran dan perasaan Anda dapat membantu Anda memahami trauma Anda dan melacak kemajuan penyembuhan Anda.

Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024
Infografis Beli Gas Subsidi LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya