Liputan6.com, Jakarta Indonesia Sustainable Business Forum (ISBF) 2025 resmi digelar oleh SustainLife Today, sebuah platform media yang mengangkat isu-isu keberlanjutan di Indonesia. Bertempat di Mercure Bali Nusa Dua, forum yang berlangsung pada 22–24 Januari ini mengusung tema “Accelerating ESG Adoption Across Sectors for a Sustainable 2025 Future”. Acara ini dirancang untuk mempercepat implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di berbagai sektor industri.
ISBF 2025 menghadirkan pemimpin industri, praktisi ESG, dan akademisi untuk berbagi wawasan, memperkuat kolaborasi, serta mendiskusikan strategi bisnis yang berkelanjutan. Forum ini bertujuan menjawab tantangan keberlanjutan yang semakin kompleks, termasuk tekanan regulasi dan ekspektasi pemangku kepentingan.
Baca Juga
Ketua Penyelenggara, Farhan Syah, menekankan bahwa ESG kini menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan bisnis berkelanjutan. “ISBF 2025 kami gagas untuk menjadi platform strategis yang mendorong percepatan adopsi ESG di sektor usaha di Indonesia. ESG adalah fondasi untuk membangun model bisnis yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujar Farhan dalam sambutan pembukaannya.
Advertisement
Hari pertama ISBF 2025 dibuka dengan pidato kunci oleh Dr. Mas Achmad Daniri, seorang pakar tata kelola ESG, yang mengupas lanskap regulasi keberlanjutan di Indonesia. Sesi diskusi menyoroti konsep ekonomi sirkular dengan menghadirkan perspektif dari Dr. Alexander Sonny Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup, dan praktisi dari sektor swasta. Lokakarya interaktif yang dipandu oleh Ir. Subkhan membahas bagaimana sektor konstruksi dapat mengintegrasikan prinsip ESG untuk menghasilkan keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan yang lebih baik.
Tema hari kedua
Pada hari kedua, forum berfokus pada tema “Driving Business Sustainability through ESG”. Acara dimulai dengan paparan oleh Dr. Dewi Hanggraeni, yang menjelaskan bagaimana ESG dapat mendorong kinerja keuangan sekaligus menciptakan nilai bisnis. Diskusi panel berikutnya mengupas Pathways to Decarbonization di sektor energi dengan narasumber dari PT PLN dan PT Pertamina. Sesi terakhir membahas peran transformasi digital dalam memperkuat implementasi ESG dengan memanfaatkan teknologi untuk praktik berkelanjutan.
Sebagai penutup, keynote speech dari Herry Ginanjar menggarisbawahi isu greenwashing dan pentingnya transparansi dalam komunikasi keberlanjutan. Forum ini juga didukung oleh sponsor utama, seperti PT Pertamina, PT Mandiri Utama Finance, dan Coca Cola Europacific Partners.
Advertisement
Harapan dengan diadakannya ISBF 2025
Dengan diskusi strategis, lokakarya interaktif, serta kolaborasi lintas sektor, ISBF 2025 diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam transformasi keberlanjutan di Indonesia. Forum ini membuka peluang besar bagi perusahaan dan organisasi untuk mempercepat implementasi ESG sebagai langkah menuju masa depan yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.