Indonesia dan Rusia Jadi Inisiator Penyelenggaraan Forum Parlemen BRICS

Pentingnya memperkuat kerjasama antar negara BRICS, termasuk melalui forum parlemen untuk memperdalam kolaborasi di bidang ekonomi, budaya, dan politik.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 02 Feb 2025, 19:02 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 19:02 WIB
Indonesia dan Rusia Jadi Inisiator Penyelenggaraan Forum Parlemen BRICS
dok: ist... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh dalam kerjasama trans regional BRICS+. Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil, setelah mendapat dukungan dari salah satu negara utama BRICS, Rusia. 

Untuk menindaklanjuti status keanggotaan Indonesia dalam BRICS+, Duta besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov mengadakan pertemuan khusus dengan ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin pada Jumat (31/1/2025) di kantor Ketua DPD RI Senayan, Jakarta.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Rusia terhadap Indonesia untuk masuk sebagai anggota tetap BRICS. Kita mengetahui Rusia adalah negara utama BRICS yang cukup berpengaruh dalam dinamika geopolitik saat ini," ujar Sultan, dalam keterangannya, Minggu (2/2/2025).

Sultan mengatakan kehadiran Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dua hari pasca pelantikan presiden Prabowo Subianto ke Kazan menjadi komitmen awal Indonesia untuk menjadi bagian dari BRICS.

Peluang kerjasama trans regional ini perlu ditingkatkan, bukan hanya bagi eksekutif, tapi juga pada level lembaga parlemen negara-negara BRICS.

"Hubungan Indonesia bersama negara anggota BRICS+ tidak hanya didorong oleh kesamaan kepentingan ekonomi, tapi lebih karena kesamaan nilai-nilai diplomatik dan sejarah persahabatan para pemimpinnya di masa lalu," ujarnya.

Jadi Inisiator Penyelenggaraan BRICS

Lebih lanjut ia mengatakan, "Rusia dan Indonesia akan menjadi inisiator penyelenggaraan BRICS + inter parliamentary Forum."

Menurutnya, terdapat banyak peluang kerjasama strategis yang bisa diperkuat oleh negara-negara BRICS+, sehingga dibutuhkan komitmen yang lebih dari semua stakeholder dari masing-masing negara. Termasuk lembaga Parlemen negara BRICS+.

"Kerjasama di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, investasi, hingga politik membutuhkan komitmen dan konsistensi dari semua anggota BRICS+. Kerjasama parlemen BRICS+ diharapkan menjadi booster bagi penguatan kerjasama multilateral BRICS+," tutupnya.

Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi

Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi
Infografis Caleg Gagal ke Parlemen Berujung Depresi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya