UAH Ungkap Doa Mustajab untuk Orang Keras Kepala, Ini Waktu yang Tepat

Inilah doa untuk meluluhkan hati orang yang keras kepala menurut Ustadz Adi Hidayat.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 26 Mar 2025, 15:40 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 14:23 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi seseorang yang keras kepala atau bahkan mengancam bisa menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan. Situasi seperti ini membutuhkan pendekatan yang bijaksana, ketenangan hati, serta kekuatan doa. Ustadz Adi Hidayat (UAH), dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @HafizahAzkadina, membagikan doa khusus yang dapat membantu melunakkan hati seseorang yang bersikap tegas atau sulit diajak berdiskusi.

Beliau menjelaskan bahwa salah satu doa yang dapat diamalkan dalam kondisi tersebut berasal dari Al-Qur'an, tepatnya dalam Surat Thaha ayat 25-28:

“Robbisrohli sodri, wayassirli amri, wahlul 'uqdatammil lisani yafqohu qouli,” ujar UAH, mengutip doa tersebut.

Doa ini bertujuan untuk memohon kelapangan hati, kemudahan dalam menyelesaikan urusan, serta kelancaran dalam berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Menurut UAH, membaca doa ini dengan penuh keyakinan, terutama di waktu-waktu mustajab seperti saat sholat tahajud di sepertiga malam terakhir, akan lebih efektif.

“Baca dengan penuh kekuatan keimanan dalam tahajud tengah malam,” saran UAH. Simak penjelasan lebih lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu (26/3/2025).

Promosi 1

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH). (Foto: YouTube Adi Hidayat Official)... Selengkapnya

Waktu tahajud dikenal sebagai saat yang sangat baik untuk berdoa karena pada saat itu, hubungan seorang hamba dengan Tuhannya berada pada puncak keintiman.

Doa ini juga bisa dibaca ketika seseorang hendak bertemu dengan orang yang dianggap keras kepala atau memiliki sikap yang berbeda dari biasanya, seperti pimpinan di tempat kerja.

“Besok mau bertemu pimpinan, kelihatannya agak beda sikapnya dan sebagainya, baca boleh kita minta itu ya,” ujar UAH, menambahkan bahwa doa ini tidak hanya berlaku untuk situasi formal tetapi juga bisa diterapkan dalam hubungan keluarga.

Ustadz Adi Hidayat memberikan contoh penerapan doa ini ketika berhadapan dengan orang tua yang mungkin bersikap keras terhadap anaknya.

“Mau bertemu Ayah atau Ibu yang ke satu hal, bacakan itu minta supaya dilunakkan hatinya,” ungkapnya.

Doa ini diyakini dapat membantu melembutkan hati orang tua dan menciptakan komunikasi yang lebih baik antara anak dan orang tua.

Lebih lanjut, UAH menekankan bahwa doa ini tidak hanya membantu dalam meluluhkan hati orang lain, tetapi juga memberikan ketenangan batin bagi yang mengamalkannya.

Dengan membaca doa ini, seseorang akan merasa lebih tenang dan siap menghadapi berbagai situasi sulit dengan kepala dingin.

“Doa ini juga bisa memberikan ketenangan bagi diri kita sendiri,” tambah UAH.

Kekuatan doa memang sering kali menjadi solusi terbaik ketika berhadapan dengan situasi yang sulit dan menantang.

Menurut UAH, dengan berdoa, kita menyerahkan segala urusan kepada Allah, yang Maha Menguasai hati setiap manusia.

Doa ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada bantuan dari Allah jika kita berserah diri kepada-Nya.

UAH juga menjelaskan bahwa doa ini bukanlah bentuk manipulasi terhadap orang lain, melainkan sebagai usaha untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik dan hubungan yang harmonis.

“Ini bukan tentang memanipulasi, tapi tentang menciptakan kedamaian dan pengertian,” tegas UAH. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya niat yang baik dalam setiap doa yang kita panjatkan.

Dalam penutupan ceramahnya, UAH mengajak semua umat Islam untuk selalu mengamalkan doa ini dalam situasi yang memerlukan pendekatan lembut dan penuh pengertian.

“Doa ini bisa diamalkan kapan saja, terutama dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan kebijaksanaan,” pesan UAH. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran doa dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika kita menghadapi situasi yang sulit.

Dengan mengamalkan doa dari Surat Thaha ini, UAH yakin bahwa setiap masalah dapat dihadapi dengan lebih tenang dan bijaksana.

Doa Mustajab untuk Orang Keras Kepala Menurut Nabi Musa

Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com... Selengkapnya

Berikut bacaan doa meluluhkan hati seseorang yang dipanjatkan Nabi Musa saat menghadapi Fir'aun:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbisy rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.

Artinya: "Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

Doa Meluluhkan Hati dengan Menyebut Nama

Rasa putus asa kadang hinggap ketika sedang berusaha mendekati seseorang yang kita cintai. Apalagi jika orang tersebut tidak tersentuh oleh perhatian yang kita berikan.

Salah satu usaha yang bisa kamu lakukan selain memberikan dia perhatian adalah mendoakannya. Islam juga memiliki doa meluluhkan hati seseorang yang kita cintai dengan menyebut namanya. Berikut bunyi bacaannya:

 اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ

..(nama)..اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ

كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ

فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma innaka antal azizul kabir. Wa ana abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika. Allahumma sakhirli ... (sebut nama orang yang dimaksud)... kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahu kamaa layyantal hadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rokhimin.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu. Ya Allah tundukkan (nama) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud. Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.“

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya