Allopurinol: Fungsi, Manfaat, Dosis dan Efek Samping untuk Asam Urat

Allopurinol adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat berlebih dalam darah. Pelajari fungsi, dosis, dan efek samping allopurinol di sini.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 27 Mar 2025, 10:03 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2025, 10:03 WIB
allopurinol-100-mg-100-tab-indofarma
allopurinol-100-mg-100-tab-indofarma... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Allopurinol adalah obat yang sering diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam urat di dalam tubuh, sehingga dapat membantu mencegah serangan nyeri sendi akibat gout.

Meski bermanfaat, penggunaan allopurinol harus sesuai anjuran dokter karena berisiko menimbulkan efek samping tertentu. Oleh karena itu, penting bagi penderita asam urat untuk memahami cara penggunaan obat ini dengan benar.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai fungsi allopurinol, manfaatnya, dosis yang dianjurkan, cara pemakaian, serta efek samping yang mungkin terjadi. Dengan informasi yang tepat, penggunaan allopurinol dapat menjadi lebih aman dan efektif dalam mengatasi kadar asam urat yang berlebih. Simak informasi lebih lengkap yang dirangkum pada Kamis (27/3/2025).

Promosi 1

Mengenal Allopurinol dan Dosisnya

Cara Mengatasi Hipotensi Agar Tidak Mengganggu Aktivitas (Pexels.com)
Ilustrasi obat-obatan sebagai cara untuk mengatasi Hipotensi (Foto/Sumber: Pexels.com/Polina Tankilevitch)... Selengkapnya

Allopurinol adalah obat yang termasuk dalam golongan penghambat xanthine oxidase. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim xanthine oxidase yang berperan dalam pembentukan asam urat di dalam tubuh. Dengan menghambat enzim tersebut, produksi asam urat akan berkurang sehingga kadarnya dalam darah menurun.

Secara kimia, allopurinol memiliki rumus molekul C5H4N4O. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 100 mg dan 300 mg. Allopurinol termasuk obat keras yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Dosis allopurinol yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakitnya. Berikut ini adalah panduan dosis umum penggunaan allopurinol:

1. Dosis untuk Dewasa:

- Hiperurisemia dan gout

  • Dosis awal: 100 mg per hari
  • Dosis pemeliharaan: 200-600 mg per hari, dapat dibagi dalam 2-3 dosis
  • Dosis maksimal: 800 mg per hari

- Batu ginjal

200-300 mg per hari, dapat dibagi dalam 2-3 dosis

- Hiperurisemia akibat kemoterapi

600-800 mg per hari selama 2-3 hari sebelum kemoterapi

2. Dosis untuk Anak-anak:

Hiperurisemia akibat kemoterapi

- Usia < 6 tahun: 150 mg per hari

- Usia 6-10 tahun: 300 mg per hari

- Usia > 10 tahun: 10-20 mg/kg berat badan per hari, maksimal 400 mg

Dosis allopurinol harus disesuaikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Dokter akan menentukan dosis yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal pasien.

Fungsi dan Manfaat Allopurinol

Persiapan Traveling agar Tidak Mudah Lelah (Photo by Pexels.com)
Ilustrasi obat-obatan yang bisa dibawa selama traveling (Sumber: Pexels.com/Anna Shvets)... Selengkapnya

Allopurinol memiliki fungsi utama untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan obat ini:

1. Mengatasi Hiperurisemia

Hiperurisemia adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal. Pada pria, kadar normalnya kurang dari 7 mg/dL, sedangkan pada wanita di bawah 6 mg/dL. Allopurinol berperan dalam membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh.

2. Mencegah Serangan Gout

Gout merupakan jenis peradangan sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat. Dengan menurunkan kadar asam urat, allopurinol berfungsi dalam mencegah kekambuhan serangan gout. Namun, penting untuk diingat bahwa obat ini tidak dapat meredakan nyeri yang terjadi saat serangan akut sedang berlangsung.

3. Menghindari Pembentukan Batu Ginjal

Tingginya kadar asam urat dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal. Dengan menurunkan kadar asam urat dalam urine, allopurinol membantu mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal.

4. Mencegah Hiperurisemia Akibat Kemoterapi

Pasien kanker yang menjalani kemoterapi berisiko mengalami lonjakan kadar asam urat akibat proses pemecahan sel-sel kanker. Allopurinol sering diberikan untuk mencegah terjadinya komplikasi hiperurisemia pada pasien yang menjalani terapi ini.

5. Pengobatan Leishmaniasis

Selain digunakan untuk menangani masalah asam urat, allopurinol juga memiliki manfaat lain, yaitu sebagai terapi tambahan dalam pengobatan leishmaniasis. Leishmaniasis adalah infeksi parasit yang ditularkan melalui gigitan lalat pasir.

Dengan berbagai manfaatnya, allopurinol menjadi pilihan utama dalam menangani hiperurisemia serta kondisi lain yang terkait. Namun, penggunaannya harus mengikuti anjuran dokter karena dapat menimbulkan efek samping yang perlu diperhatikan.

Efek Samping Penggunaan Allopurinol

Meskipun allopurinol bermanfaat dalam menurunkan kadar asam urat, penggunaannya dapat menimbulkan efek samping pada beberapa individu. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

1. Reaksi Alergi

Beberapa pengguna allopurinol dapat mengalami reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal, bengkak, atau bahkan reaksi alergi serius seperti sindrom Stevens-Johnson yang ditandai dengan lepuhan dan kulit mengelupas. Jika muncul gejala ini, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

2. Gangguan Pencernaan

Efek samping yang umum terjadi adalah gangguan pada sistem pencernaan, seperti mual, muntah, diare, atau sakit perut. Mengonsumsi obat ini setelah makan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

3. Gangguan Fungsi Hati dan Ginjal

Pada beberapa kasus, allopurinol dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal, yang ditandai dengan peningkatan enzim hati atau gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, dokter biasanya akan melakukan pemantauan rutin terhadap fungsi organ ini selama penggunaan obat.

4. Sakit Kepala dan Pusing

Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala ringan hingga berat, serta pusing setelah mengonsumsi allopurinol. Jika gejala ini mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

5. Demam dan Kelelahan

Dalam beberapa kasus, pengguna allopurinol dapat mengalami demam, rasa lelah berlebihan, atau nyeri otot. Jika gejala ini muncul bersamaan dengan ruam kulit atau gangguan pernapasan, segera cari pertolongan medis.

6. Nyeri Sendi atau Kambuhnya Gout

Pada awal penggunaan, allopurinol dapat memicu serangan gout sebelum kadar asam urat dalam tubuh stabil. Oleh karena itu, dokter mungkin akan meresepkan obat tambahan untuk mengurangi risiko serangan gout di awal terapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya