Wiranto: Maksimalkan Promosi Wisata Indonesia di Ajang Miss World

Pemerintah bisa memanfaatkan pagelaran Miss World yang disiarkan ke-160 negara untuk memperkenalkan Indonesia, sebagai tujuan wisata.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2013, 09:24 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 09:24 WIB
130910awiranto.jpg
Citizen6, Padang: Pemerintah seharusnya bisa memanfaatkan pagelaran Miss World yang disiarkan ke-160 negara untuk memperkenalkan Indonesia, sebagai tujuan wisata dunia. Namun bukannya memaksimalkan promosi pariwisata, pemerintah malah sibuk berpikir soal lokasi acara.

"Mengapa pemerintah melarang acara puncaknya di Bogor. Apa bedanya Bali dengan provinsi lain? Pemerintah harusnya bisa menjamin keamanan dimanapun. Kalau begitu jangan salahkan kalau dunia hanya mengenal Bali sebagai tujuan wisata di Indonesia," kata  Wiranto, calon Presiden Republik Indonesia (RI), usai membuka pembekalan calon legislatif Hanura di Padang, Senin 9 September 2013.

Seperti ramai diberitakan, Miss World 2013 batal digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dan dipindah ke Bali karena alasan keamanan. Pembatalan izin malam final Miss World 2012 di Sentul karena alasan keamanan tersebut disampaikan oleh Menko Kesra Agung Laksono di kediaman Wapres Boediono.

Padahal menjadi tuan rumah acara bertaraf internasional seperti Miss World tersebut tidak mudah. "Banyak negara yang memperebutkan acara tersebut agar bisa terselenggara di negera mereka tetapi tidak berhasil. Kita harusnya bangga, dipercaya dunia internasional dan kita bisa ambil kesempatan ini untuk mendongkrak devisa kita melalui promosi pariwisata," kata Wiranto.

Harus Sesuai Budaya Indonesia

Wiranto menambahkan masyarakat bisa menilai bagaimana acara Miss World berlangsung. Mulai dari pembukaan yang berlangsung kemarin, hingga acara penutupan pada final nanti.

"Tidak ada yang melanggar etika dan meyalahi undang-undang pornografi seperti yang disebut-sebut sejumlah ormas. Jadi mari sama-sama kita menjaga kondusifitas dan ketertiban dalam negeri," kata Wiranto.

Catatan saja, untuk mempersiapkan gelaran tersebut panitia Miss World telah melakukan persiapan selama tiga tahun sebelumnya dengan melibatkan berbagai pihak. Rencananya panitia pagelaran akan melakukan pembicaraan kepada pemerintah menganai hal tersebut.

Hary Tanoesoedibjo, sebagai CEO MNC Group penggagas terselenggaranya acara tersebut memastikan tidak akan ada acara yang menampilkan hal-hal di luar norma dan budaya Indonesia.

"Miss World harus mengikuti aturan, adat, dan budaya Indonesia. Tidak boleh ada buka-bukaan seperti menggunakan bikini," kata Hary.

Seperti diketahui, gelaran ini adalah yang kali ke-63. Dalam gelaran Miss World para peserta akan diuji kemampuan, kecerdasan, dan kecantikannya. Dalam gelaran tersebut terjadi pro kontra. Menurut Komnas Perempuan acara tersebut adalah tempat bagi para perempuan untuk bersuara untuk perubahan.

Selain itu ajang tersebut juga bisa menjadi panggung bagi perempuan yang ingin menampilkan artikulasinya. Semetara Front Pembela Islam (FPI) sebelumnya melakukan pengancaman terhadap penyelenggara. Mulai dari akan menyebar kecoak dan melempar kotoran ke hotel para peserta Miss World. (Inung Gunarba/Mar)

Inung Gunarba adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Saat ini Citizen6 mengadakan program penulisan bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya