Penjualan NFT Sentuh Rp 357 Triliun pada 2021

Harga beberapa NFT dan aset kripto yang mewakili barang digital seperti gambar, video, atau bahkan tanah di dunia virtual, naik begitu cepat tahun lalu.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Jan 2022, 11:47 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2022, 11:47 WIB
Sebuah truk yang diparkir di luar rumah lelang Christie menampilkan seni digital CryptoPunk non-fungible token (NFT) di papan reklame elektronik pada 11 Mei 2021 di New York City. Dia Dipasupil/Getty Images/AFP
Sebuah truk yang diparkir di luar rumah lelang Christie menampilkan seni digital CryptoPunk non-fungible token (NFT) di papan reklame elektronik pada 11 Mei 2021 di New York City. Dia Dipasupil/Getty Images/AFP

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan Non Fungible Token (NFT) mencapai USD 25 miliar atau sekitar Rp 357,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.288 per dolar AS) pada 2021. Puncak penjualan NFT terjadi pada Agustus 2022.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (12/1/202), berdasarkan data dari pelacak pasar DappRadar, hal itu terjadi ketika aset kripto spekulatif meledak dalam popularitas, meskipun ada tanda-tanda pertumbuhan yang melambat menjelang akhir 2021. 

Harga beberapa NFT dan aset kripto yang mewakili barang digital seperti gambar, video, atau bahkan tanah di dunia virtual, naik begitu cepat tahun lalu yang membuat para kreator mendapatkan keuntungan dalam beberapa hari.

Dunia seni dengan cepat berhasil mendapatkan uang, dengan menjual NFT melalui platform lelang seharga jutaan dolar tanpa benda fisik yang berpindah tangan. Salah satu karya seni NFT mencapai rekor US$69,3 juta pada penjualan di bulan Maret. 

Sementara itu, beberapa brand top dunia seperti Coca Cola dan Gucci, juga telah masuk ke dunia NFT dan menjual NFT mereka sendiri.

“Volume penjualan NFT mencapai USD 25 miliar pada 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya hanya USD 94,9 juta,” kata DappRadar, Senin 10 Januari. 

DappRadar mengumpulkan data di 10 blockchain yang berbeda, yang digunakan untuk merekam dan mencatat siapa yang memiliki NFT.

Ini berarti uang yang dihabiskan untuk NFT pada 2021 kira-kira setara dengan jumlah yang dijanjikan pada COP26 (Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021) untuk membantu negara-negara menghentikan penggunaan batu bara, atau dana yang disediakan oleh Bank Dunia untuk membeli dan menyebarkan vaksin COVID-19.

Penjualan memuncak pada Agustus, kemudian menurun pada bulan September, Oktober dan November sebelum meningkat lagi pada bulan Desember, berdasarkan data dari pasar NFT terbesar, OpenSea. 

Sekitar 28,6 juta dompet memperdagangkan NFT pada 2021, naik dari sekitar 545.000 pada tahun 2020, kata DappRadar.

Sementara beberapa orang melihat NFT sebagai masa depan kepemilikan di dunia online atau metaverse. Beberapa orang juga ada yang merasa bingung mengapa begitu banyak uang dihabiskan untuk barang-barang yang tidak secara fisik. 

Bahkan, investor real estate virtual Republic Realm membeli tanah di dunia virtual di The Sandbox seharga USD 4,3 juta pada November 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penjualan dalam 1 Bulan Terakhir

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya, aset kripto meskipun  tengah turun, tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu memengaruhi penjualan NFT atau tidak. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Senin, 10 Januari 2022, berdasarkan statistik bulanan menunjukkan di 10 jaringan blockchain yang berbeda seperti Ethereum, Ronin, Solana, Flow, Polygon, dan lainnya ada USD 2,7 miliar atau sekitar Rp 38,5 triliun transaksi penjualan NFT.

Selain itu, Minggu ini Google Trends menunjukkan akronim NFT, yang merupakan singkatan dari Non Fungible Token, telah mencapai skor 100, skor tertinggi yang dapat diperoleh permintaan pencarian dari agregator analitik data. 

Koleksi NFT dengan penjualan terbanyak berasal dari blockchain Ronin atau kompilasi NFT dari video game blockchain ‘Axie Infinity’. Selama 30 hari terakhir, metrik menunjukkan Axie Infinity mencapai penjualan USD 219,5 juta. Namun, bulan ke bulan, penjualan Axie Infinity turun 66,51 persen.

Koleksi NFT Clonex mendapatkan USD 212 juta selama bulan lalu menurut metrik cryptoslam.io dan Mutant Ape Yacht Club (MAYC) menghasilkan USD 209,1 juta dalam penjualan. Selain itu, Bored Ape Yacht Club (BAYC) mendapatkan USD 196,2 juta dalam penjualan 30 hari.

Daftar selanjutnya, berasal dari NFT Cryptopunks (USD 144 juta), The Sandbox (USD 90 juta), Doodles (USD 85 juta), Prime Ape Planet (USD 76,4 juta), RTFKT Clonex Mintvial (USD 66 juta), dan Adidas Originals (USD 60,2 juta).

Blockchain teratas dalam hal penjualan NFT bulan ini adalah Ethereum (ETH) dengan penjualan USD 2,3 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Ronin, dengan penjualan USD 219 juta, dan Solana meraih USD 109 juta dalam penjualan bulan lalu.

Penjualan ETH meningkat 34,41 persen dan penjualan Flow melonjak 87,33 persen, sedangkan penjualan NFT blockchain Polygon melonjak 98,93 persen. Sementara itu, penjualan Ronin turun 66,51 persen. 

Berdasarkan statistik dari cryptoslam.io menunjukkan penjualan Solana turun 10,31 persen, penjualan blockchain Wax turun 85,07 persen, dan penjualan NFT blockchain Theta turun 90,31 persen.

Penjualan paling mahal bulan ini adalah Cryptopunk #4156 seharga USD 10,2 juta serta tiga Mega NFT dijual dengan harga antara USD 3,6 juta dan USD 5,6 juta dalam bentuk Ether. 

Cryptopunk #2681 dijual seharga US$3,07 juta dan Meka #2194 dijual seharga USD 1,8 juta bulan ini. Selanjutnya diikuti oleh BAYC #3562 seharga USD1,6 juta, Cryptopunk #9953 seharga USD 1,57 juta, dan Cryptopunk #2964 seharga USD 1,5 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya