Mastercard Bakal Tambah Layanan Konsultasi Kripto

Hal ini ini mencakup berbagai kemampuan mata uang digital, mulai dari pendidikan tahap awal hingga strategi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Feb 2022, 16:26 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2022, 16:26 WIB
MasterCard Affluent Card
MasterCard Affluent Card

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa pembayaran Mastercard memperluas layanan konsultasi mereka. Kali ini Mastercard berfokus pada konsultasi pembayaran untuk cryptocurrency. 

Hal ini mencakup berbagai kemampuan mata uang digital, mulai dari pendidikan tahap awal, penilaian risiko, dan pengembangan strategi kripto dan NFT di seluruh bank hingga kartu kripto dan desain program loyalitas kripto.

“Di antara praktik-praktik baru adalah yang didedikasikan untuk kripto dan mata uang digital,” tulis perusahaan itu, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (27/2/2022). 

"Hal itu membantu bank menavigasi adopsi mata uang digital," lanjut perusahaan. 

Mastercard telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan asli digital yang menawarkan solusi terbaik dalam kripto. Selain itu, perusahaan pembayaran itu juga telah membantu fintech berekspansi ke pasar baru, bekerja melalui perencanaan pasar dan strategi komersialisasi.

Mastercard mulai membawa kripto ke jaringannya pada Februari tahun lalu. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan produk dan layanan seputar cryptocurrency, Stablecoin, dan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Pada Januari, Mastercard bermitra dengan pertukaran cryptocurrency Coinbase untuk membuat Non Fungible Token (NFT) lebih mudah diakses oleh semua orang. Pengguna mereka juga akan dapat menggunakan kartu Mastercard untuk melakukan pembelian di pasar NFT Coinbase yang akan datang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ukraina Legalkan Bitcoin untuk Keduakalinya

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, seminggu terakhir, ada banyak obrolan kripto dari pemerintah Rusia dan Bank Rusia. Beberapa hal soal kripto yang terjadi di Rusia juga memiliki dampak bagi pergerakan harga kripto. 

Ditambah lagi dengan konflik yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina di tengah peraturan regulasi soal kripto membuat harga pasar kripto sempat anjlok dalam seminggu terakhir. 

Bagi Ukraina, sentimen terhadap bitcoin (BTC) dan pasar kripto yang lebih luas sangat menguntungkan bagi negara itu. Kembali pada September tahun lalu, pemerintah telah memperkenalkan undang-undang tagihan kripto bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memvetonya, seperti dilansir dari Yahoo Finance, Sabtum 26 Februari 2022.

RUU tersebut, berisi legalisasi dan peraturan mengenai bitcoin. RUU itu mendapat 6 suara tidak setuju, sedangkan 76 suara mendukung. Menurut Kyiv Post, Presiden memveto RUU tersebut dan mengirimkannya kembali ke Parlemen untuk diubah. 

Presiden Zelensky mengutip kurangnya dana dalam anggaran untuk memenuhi persyaratan pengawasan regulasi dari RUU tersebut.

RUU sebelumnya telah menyatakan pasar aset virtual akan diatur oleh Kementerian Transformasi Digital, Bank Nasional Ukraina (NBU), Komisi Sekuritas Nasional (NSC) dan badan pengawas independen baru yang harus dibuat.

Sejalan dengan bank sentral lainnya, Bank Nasional Ukraina (NBU) melihat aset virtual sebagai sumber risiko potensial. Selain melihat manfaat, risiko termasuk pencucian uang dan pembiayaan kegiatan ilegal. NBU juga melihat penggunaan aset virtual atas produk bank tradisional dan mata uang fiat sebagai risiko lain.

Pada Kamis pekan lalu, Parlemen Ukraina menyetujui legalisasi bitcoin untuk kedua kalinya. Menurut portal pemerintah, Parlemen mendukung amandemen Presiden Ukraina terhadap "Undang-Undang tentang Aset Virtual".

Sebanyak 276 anggota Parlemen memberikan suara mendukung amandemen tersebut. RUU baru itu menempatkan pengaturan aset virtual di tangan Komisi Nasional Sekuritas dan Pasar Saham.

Bukan Alat Pembayaran

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Menurut pemerintah Ukraina, negara itu duduk di 5 teratas secara global dari seluruh jumlah total pengguna kripto. Pemerintah melihat undang-undang baru itu sebagai pintu gerbang untuk menjadi negara terkemuka untuk pengembangan bisnis di bidang inovatif ini.

Meskipun begitu, Bitcoin serta kripto lainnya yang dilegalkan di Ukraina bukan sebagai alat pembayaran sah, melainkan hanya sebagai aset dan dapat ditransaksikan di negara tersebut secara legal. 

Hingga saat ini, hanya El Salvador satu-satunya negara yang telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya