NFT CryptoPunk Dikirim ke Ukraina Sebagai Sumbangan

Perusahaan pelacakan blockchain, Elliptic memperkirakan harga NFT tersebut sekitar Rp 2,8 miliar.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Mar 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash/Andrey Metelev)

Liputan6.com, Jakarta NFT CryptoPunk #5364 telah ditransfer ke dompet Ethereum Ukraina beberapa hari lalu. Transfer ini menambahkan keuntungan dari serangkaian sumbangan untuk Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia.

Melansir laman CoinDesk, Sabtu (5/3/2022), perkiraan nilai NFT CryptoPunk yang dikirim ke dompet Ethereum Ukraina sangat bervariasi.

Tom Robinson dari perusahaan pelacakan blockchain Elliptic mencatat harga NFT tersebut sekitar USD 200.000 atau sekitar Rp 2,8 miliar ketika dia melihat kegiatan transfer itu terjadi. 

Sedangkan DeepNFTvalue, sebuah blog yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) memperkirakan harga NFT CryptoPunk tersebut berkisar di USD 233.000.

CryptoPunk tersebut sebelumnya dijual seharga USD 31.300 pada Februari 2021, saat terakhir kali dijual.

Donatur yang memberikan NFT itu sebagai sumbangan juga memiliki koleksi beberapa Punk lainnya, sesuai dengan alamat dompetnya. 

 

Sumbangan Dikumpulkan Ukraina

Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

NFT tersebut datang di tengah-tengah semakin masifnya kampanye sumbangan untuk Ukraina dalam bentuk kripto.

Pada selasa lalu, Ukraina berhasil mengumpulkan USD 10 juta dalam bentuk ETH, DOT, USDT, BTC dan token kripto lainnya. 

Nominal tersebut merupakan yang terbesar sejak pertama kali Ukraina menerima sumbangan dalam bentuk kripto. 

Sebelumnya, Michael Chobanian, pendiri pertukaran kripto Ukraina yang membantu Kementerian Transformasi Digital menangani donasi, mengatakan kepada CoinDesk TV, setidaknya USD 14 juta kripto yang disumbangkan telah dihabiskan untuk perangkat keras militer dan pasokan untuk warga sipil, termasuk makanan dan gas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya