Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya sejak November 2021, penyesuaian kesulitan (difficulty adjustment) penambangan atau mining Bitcoin (BTC) turun, atau terkoreksi 1,49 persen.
Hal ini mengikuti suksesi enam penyesuaian kesulitan yang tercatat positif secara berturut-turut, di mana kesulitan penambangan dan tingkat hash mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Difficulty adjustment adalah ukuran seberapa sulit menambang blok di blockchain untuk cryptocurrency tertentu.
Advertisement
Semakin tinggi kesulitan kripto, maka dibutuhkan daya komputasi tambahan dalam penambangan kripto.
Melannsir Cointelegraph, Sabtu (5/3/2022), rata-rata hash rate selama dua pekan terakhir turun menjadi 197,19 exahash per detik (EH/s), membuat waktu blok rata-rata melebihi target 10 menit menjadi 10 menit 9 detik. Di mana penambang merasa sedikit lebih mudah untuk memecahkan blok.
Dalam white paper Bitcoin, Satoshi Nakamoto menulis, “Kesulitan pengerjaan atau penambangan ditentukan oleh rata-rata pergerakan yang ditargetkan per jam. Jika mereka dihasilkan terlalu cepat, kesulitannya meningkat,”
Menurut Denver Bitcoin, seorang penambang Bitcoin terkenal, koreksi 1,49 persen bisa menjadi satu-satunya yang terjadi untuk tahun ini.
Koreksi 1,49 persen berkurang dibandingkan dengan masa kegelapan penambangan pada Mei hingga Juli 2021, ketika larangan penambangan Bitcoin di China menyebabkan penurunan tingkat hash yang sangat besar. Untungnya, penyesuaian kesulitan dengan cepat naik selama 2021, yakni melonjak 31 persen.
Industri penambangan Bitcoin semakin kompetitif, dengan para pemain industri teknologi, termasuk Intel, tertarik untuk mengurangi tingkat hash dan memperkenalkan penambang mereka sendiri.
Denver Bitcoin menambahkan, tingkat hash 300 Eh/s dapat menjadi tujuan yang dapat dicapai pada tahun 2022, terutama karena penambangan menunjukkan peningkatan ketahanan dan fleksibilitas geografis.
Bitcoin Legal Jadi Alat Pembayaran, Pariwisata El Salvador Kecipratan Untung
El Salvador mengatakan eksperimen negara ini dengan melegalkan Bitcoin berjalan dengan baik. Pemerintah mencatat ada lonjakan 30 persen dalam sektor pariwisata sejak memutuskan cryptocurrency sebagai legal tender. Selain itu juga terjadi peningkatan hingga dua digit dalam PDB pada 2021.
Menteri pariwisata negara Amerika Tengah itu, Morena Valdez, mengatakan minggu ini, pariwisata melonjak 30 persen sejak El Salvador mengeluarkan undang-undang yang membuat legal Bitcoin sebagai alat pembayaran September lalu.
“Ada sekitar 1,4 juta pengunjung melampaui ekspektasi pemerintah sebesar 1,1 juta turis, dan orang Amerika menyumbang 60 persen dari pengunjung,” kata Valdez, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (4/3/2022).
Meskipun undang-undang Bitcoin kemungkinan menarik beberapa turis baru yang paham kripto ke El Salvador, undang-undang itu juga membuat negara tersebut pusing karena harga Bitcoin.
Proses bagaimana El Salvador membeli Bitcoin sebagian besar diselimuti kerahasiaan, dan alamat Bitcoin pemerintahannya rahasia.
Pemerintah mengklaim memiliki dana USD 150 juta di bank milik negara Bandesal untuk mendukung kepemilikan Bitcoinnya, tetapi belum mengungkapkan detail apa pun di luar itu.
Kerahasiaan tersebut juga menjadi masalah karena masa depan ekonomi El Salvador dapat bergantung pada keberhasilan dari undang-undang soal legalnya Bitcoin jadi alat pembayaran.
Advertisement