Mengenal Apa Itu Kripto Waves Milik Platform Blockchain Multiguna

Token asli Waves adalah WAVES, token dengan suplai tidak terbatas.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 08 Mar 2022, 12:08 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 12:08 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Waves adalah platform blockchain multiguna yang mendukung berbagai kasus penggunaan termasuk aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan smart contract. Dilansir dari Coinmarketcap, Waves Diluncurkan pada Juni 2016 setelah salah satu mata uang kripto paling awal di industri melakukan Initial Coin Offering (ICO).

Waves pada awalnya dibuat untuk meningkatkan platform blockchain pertama dengan meningkatkan kecepatan, utilitas, dan keramahan pengguna. Platform ini telah mengalami berbagai perubahan dan menambahkan fitur baru untuk membangun desain aslinya.

Token asli Waves adalah WAVES, token dengan suplai tidak terbatas yang digunakan untuk pembayaran standar penambang di blockchain Waves seperti imbalan blok.

Berapa Banyak Koin Waves (WAVES) yang Beredar?

WAVES berawal dari token dengan batasan tetap untuk platform Waves dengan 100 juta token yang tersedia.

Dalam ICO-nya, WAVES mengumpulkan 30.000 BTC atau sekitar 85 persen dari suplai diberikan kepada peserta penjualan. Kemudian 4 persen untuk mitra dan pendukung. Sedangkan sebanyak 9 persen untuk pengembang dan 1 persen masing-masing untuk pendukung awal dan rencana imbalan yang dilakukan setelah ICO.

Utilitas WAVES meningkat seiring waktu dan pada 2019 diputuskan untuk menghapus batas suplainya, dengan pengambilan keputusan yang dialihkan ke peserta jaringan.

Saat ini, imbalan blok adalah 6 WAVES dan setiap perubahan harus berdasarkan pemungutan suara. Pengguna harus memilih untuk mengurangi imbalan blok sebesar 0,5 WAVES dalam setiap 110.000 blok atau tidak.

Pendiri Waves

Waves identik dengan pendirinya, yaitu ilmuwan kelahiran Ukraina Alexander Ivanov (dikenal juga sebagai Sasha Ivanov).

Sebelum menciptakan Waves, Ivanov sudah aktif di dunia mata uang kripto, setelah merilis bursa instan Coinomat dan situs pengindeksan Cooleindex yang sekarang sudah berhenti beroperasi. Dia juga menciptakan versi awal stablecoin , CoinoUSD, yang terikat dengan dolar AS.

Ivanov aktif mempromosikan Waves secara terbuka, sering melakukan wawancara tentang platform ini dan tren di industri blockchain yang lebih luas.

Menurut literatur pemasaran Waves, perusahaan ini kini mempekerjakan lebih dari 180 orang di berbagai lokasi termasuk Moskwa dan Swiss.

Keunikan WAVESSebagai salah satu penawaran pertama di bidangnya, Waves dibuat untuk meningkatkan platform dan produk awal blockchain.

Sejak awal, protokol ini bertujuan untuk menarik calon klien bisnis yang ingin menggunakan blockchain untuk meningkatkan proses atau menciptakan layanan baru.

Waves mendukung smart contract dan pengembangan DApp, sehingga memastikan bahwa kecepatan dan kemudahan penggunaan melampaui persaingan pada saat itu.

Sejak itu, produk lain bermunculan, termasuk Gravity, jaringan lintas chain dan oracle, serta platform berfokus keuangan terdesentralisasi (DeFi), Neutrino. Waves DEX adalah bursa mata uang kripto terdesentralisasi.

Pada 2020, Waves mengumumkan bahwa platformnya akan dapat dioperasikan dengan jaringan Ethereum melalui perilisan token WAVES sebagai aset standar ERC-20.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal DAX Coin, Token Utilitas Ekosistem DAEX

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, DAX adalah token utilitas yang akan digunakan di semua bursa di ekosistem DAEX. Adapun DAEX (DIgital Asset Exchange) adalah ekosistem aset digital yang berbeda dari kebanyakan Ekosistem-ekosistem blockchain yang sudah beredar luas sebelumnya. 

DAEX dibangun menggunakan protokol kliring dan penyelesaian multi-aset yang berbasis blockchain yang mengedepankan transparansi publik, kepercayaan publik, keamanan, dan membantu industri -industri mata uang digital yang terdiri dari market/exchange untuk menjadi lebih kompetitif. Demikian dilansir dari artikel di Medium milik DAX.

Selain itu, DAEX juga membuat industri-industri tersebut terorganisir dalam satu lingkup ekosistem DAEX sehingga tercipta market yang sehat secara bertahap.

Trader yang memiliki DAX akan dapat merekam dan memvalidasi transaksi secara aman dalam lingkungan yang transparan. Baik itu membayar biaya terkait dengan kliring, setelmen aset atau pencocokan perdagangan. Para trader juga tidak akan dibatasi pada satu bursa.

Pada awalnya, cryptocurrency akan menjadi aset digital yang digunakan untuk kliring dan setelmen. Lalu pada tahap selanjutnya turunan (kripto) akan dimasukkan dalam ekosistem.

Setiap pemilik dari pemegang token DAX di ekosistem pada dasarnya adalah bagian dari pemilik ekosistem. Dibandingkan dengan token bursa terpusat, token DAX didistribusikan secara transparan dan terdesentralisasi.

Sedangkan dilansir dari Coinmarketcap, DAEX (DAX) adalah cryptocurrency yang beroperasi pada platform Ethereum. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya