Pemilik Proyek Bored Ape Luncurkan Token Kripto ApeCoin

Yuga Labs, pemilik project NFT Bored Ape luncurkan token kripto ApeCoin.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Mar 2022, 08:26 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 08:26 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Token yang sangat ditunggu-tunggu terkait dengan proyek NFT Bored Ape Yacht Club resmi diluncurkan. 

Yuga Labs perusahaan di balik NFT berencana untuk mengadopsi ApeCoin sebagai token utama untuk semua produk dan layanan baru. Namun berdasarkan materi pers, ApeCoin hanya akan menjadi produk dari unit organisasi baru yang disebut ApeCoin DAO. Demikian berdasarkan siaran pers yang dibagikan pihak perusahaan, dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (18/3/2022).

Token kripto tersebut akan dimiliki dan dioperasikan oleh ApeCoin DAO, sebuah organisasi otonom terdesentralisasi yang memberikan hak tata kelola pemegang token atas "Dana Ekosistem" DAO. Pengguna yang ingin tergabung dalam keanggotaan DAO tersebut harus menjadi pemilik ApeCoin sebagai syaratnya.

Selebriti Web 3 seperti investor Alexis Ohanian mengatakan mereka akan berada di dewan yang awalnya mengawasi tata kelola token.

Menurut akun Twitter ApeCoin, 62 persen dari total pasokan token akan dialokasikan ke komunitas ApeCoin, dengan 15 persen tersedia untuk diklaim dalam airdrop, menurut siaran pers.

Berdasarkan pengajuan merek dagang untuk token itu, menunjukkan rencana DAO untuk menjual barang dagangan fisik serta barang virtual, termasuk perhiasan, buku, pakaian, dan minuman.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kota Lugano Terima Kripto sebagai Alat Pembayaran yang Sah

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, Lugano di selatan Swiss berencana untuk sebagian bisnis lokal menerima beberapa cryptocurrency sebagai alat pembayaran legal. Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari kemitraan dengan Tether.

Pada acara Plan B kota, kepala petugas teknis Tether Paolo Ardoino mengatakan perusahaan telah menyiapkan dana 3 juta franc Swiss atau sekitar Rp 47 miliar untuk bekerja sama dengan pejabat Lugano mendorong adopsi Bitcoin (BTC), Tether (USDT) dan LVGA token untuk toko dan bisnis di seluruh kota.

Ardoino mengatakan proyek itu bertujuan untuk menjadikan kota itu pusat blockchain utama di Eropa.

"Kami ingin menunjukkan bahwa alat-alat ini, instrumen-instrumen ini, mata uang yang diciptakan ini benar-benar dapat digunakan di lingkungan yang dinamis seperti kota Lugano,” kata Ardoino, dikutip dari Cointelegraph, Kamis, 17 Maret 2022.

Selain memungkinkan penduduk Lugano membayar pajak mereka menggunakan kripto, proyek ini akan memperpanjang pembayaran untuk tiket parkir, layanan publik, dan biaya sekolah untuk siswa. Lebih dari 200 toko dan bisnis di area tersebut juga diharapkan menerima pembayaran kripto untuk barang dan jasa.

Ardoino terinspirasi pekerjaan yang telah dilakukan anggota parlemen El Salvador untuk adopsi cryptocurrency. Pada September 2021, peraturan Bitcoin negara itu mulai berlaku, memungkinkan semua penduduk dan pengunjung untuk menggunakan BTC sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya